TASLABNEWS, LABURA- Para Pegawai Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) mengeluh. Pasalnya, mereka mengaku dikutip uang hingga jutaan rupiah biar bisa lulus.
Hal itu terjadi bagi para tenaga honorer yang mengikuti seleksi P3k di Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan.

Mereka mengeluhkan adanya wacana pengutipan biaya sebesar lima juta hingga tujuh juta rupiah untuk syarat kelulusan P3K paruh waktu dan selanjutnya honorer yang di nyatakan lulus membuat surat pernyataan tanpa ada kutipan yang dibebankan sikap penolakan honorer RSUD Aek Kanopan tersebut telah di bagikan di media sosial bentuk tindakan penolakan.
Seorang tenaga honorer sebut saja Cinderela (nama disamarkan) yang merupakan narasumber yang dipercaya, ia mengaku sebagai honorer di RSUD.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya dan beberapa rekannya dikumpulkan dalam Rapat internal di kantor ruangan RSUD Labura pada bulan September 2025 dan tidak diperbolehkan membawa handphone dan sejenisnya keruang rapat.
Menurutnya ada tiga orang pegawai RSUD yang tugasnya untuk mengutip uang tersebut, ketiga orang pegawai RSUD tersebut belakangan ini Oktober 2025 telah diganti posisinya sebagai penerima setoran dan dilanjutkan oleh ajudan direktur dan Kepala ruangan apotik dan tidak membubuhkan tanda terima atau transfer via bank harus dengan uang tunai.
Hal yang sama ditemukan di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Labura.
Dimana rekrutmen P3K paruh waktu terjadi pengutipan uang sebagai syarat lulus sebagai mana di terangkan oleh Rambo (nama samaran) Nara sumber yang bisa dipercaya.
Rambo menyampaikan bahwa honorer yang bekerja di Damkar tersebut untuk tahun 2025 ini banyak yang direkrut jadi P3K paruh waktu yang dikantor kabupaten dan di kecamatan.
Rambo menerangkan kepada media pada hari Rabu 8 Oktober 2025,
“honorer di dinas Damkar ada pengutipan kepada rekrutmen P3K paruh waktu dengan nilai uang tujuh sampai dua belas juta rupiah sebagai syarat kelulusan dan sudah ada yang menyetornya tanpa menyebut nama sipenyetor dan sipenerima dan itu sepengetahuan saya, ” ungkapnya
Sebelum berita ini terbit awak media mencoba menghubungi pihak RSUD yakni direktur dr Juri Freza melalui pesan whatsapp terkait dugaan pengutipan rekrut P3K paruh waktu tersebut dan menunggu waktu konfirmasi pesan whatsapp masuk dan bertanda centang dua.
Namun sampai berita ini terbit, pesan whatsapp awak media tidak dihiraukan.
Demikian juga dengan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Ahmad Sofan. (Edi/syaf)