TASLABNEWS, ASAHAN-
Seorang siswa kelas tiga di SDN 013829 Ledong Timur Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan meninggal pasca disuntik imunisasi Measless Rubella (MR).
Syahril Abawi murid sd di Asahan yang meninggal usai disuntik vaksin Rubella. |
Siswa tersebut bernama Syahril Abawi warga Lingkungan XII Kuala, Aek Kanopan Timur Kabupaten Labura.
Ade Aprianti wali kelas Syahril Abawi didampingi Kepsek Marianto, membenarkan bahwa sebelumnya siswa kelas tiga tersebut di suntik Measless Rubella oleh pihak puskesmas sepuluh hari yang lalu.
“Petugas datang ke sekolah menyuntik pada Rabu (1/8) lalu. Memang sebelum disuntik badan siswa tersebut berkeringat, bajunya basah,” kata Ade Aprianti mengutip Kantor Berita RMOLSumut, Rabu (15/8).
Kepsek mengatakan, sebelumnya pihaknya belum ada memberikan surat untuk suntik imunisasi MR, karena tahun sebelumnya tak pernah memakai surat pemberitahuan ke orang tua siswa.
Pihak Puskesmas Aek Ledong menerangkan bahwa pihaknya telah memberikan imunisasi MR sesuai prosedur.
Sebelumnya, pihak puskesmas juga memberi informasi kepada sekolah untuk memberitahukan kepada pihak orang tua siswa.
“Sudah sesuai prosedur, dan sebelum disuntik dilakukan siswa juga diberitahukan untuk sarapan terlebih dahulu, bawa teh manis, cuci tangan dan punya kartu posyandu, dalam catatan kami tidak ada kontra indikasi saat mau disuntik,” ujar Maharani kasubbag TU Puskesmas Aek Ledong.
Sementara informasi lain diperoleh, Syahril Abawi, murid SD Negeri 013829 Ledong Timur, Kecamatan Aekledong, Kabupaten Asahan meninggal dunia setelah 10 hari disuntik imunisasi Measles Rubella (MR), Jumat (10/8). Sebelum meninggal, warga Lingkungan XII Kuala, Kelurahan Aekkanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura ini sempat demam selama lima hari.
Sementara ayah korban Husnul Fadli (40) mengatakan, pasca imunisasi Rubella, anaknya sempat masuk sekolah selama empat hari. Namun, hari kelima, Syahril mulai demam dan dibawa ke puskesmas.
“Dia sempat masuk sekolah selama empat hari. Namun hari kelima kesehatannya mulai menurun hingga dia meninggal dunia,” saat ditemui wartawan di tempat usahanya di Jalinsum Ledong Timur, Kecamatan Aek ledong.
Namun, Jumat siang (10/8), demam korban semakin tinggi dan akhirnya dilarikan ke RSUD Aekkanopan. Namun, setengah jam setelah dirawat, korban meninggal dunia.
“Pihak sekolah dan Dinas Kesehatan Asahan datang ke rumah mengucapkan turut berduka dan bela sungkawa,” ucapnya.
Sementara itu, keluarga Syahril menyayangkan pihak terkait yang telah mengetahui kondisi Syahril yang berkeringat sebelum disuntik, namun tetap disuntik imunisasi MR.
“Yang kami kesalkan, sudah tahu berkeringat, mengapa disuntik? Selain itu, mengapa tidak ada surat pernyataan atau pemberitahuan kepada orangtua siswa akan disuntik? Padahal di sekolah di Aekkanopan ada surat pemberitahuan,” kata Menek Syahril, Aida Marpaung.
Dijelaskan Aida, sehari setelah disuntik Rubella, kesehatan almarhum mulai menurun. Korban demam dan sempat berobat ke puskesmas. Hanya saja, Jumat (10/8) sekira pukul 16.00 WIB, almarhum meninggal dunia setelah dirawat sekitar setengah jam di RSUD Aekkanopan.
Sementara Kasi Pelayanan Kesehatan RSUD Aekkanopan Rismah Munthe mengatakan, sebelum meninggal, Syahril mengalami kejang demam kompeks saat didiagnosis masuk ke RSUD. (syaf/rsc/int)