TASLABNEWS, ASAHAN-Pemerintah Kabupaten Asahan memahami perhatian dan harapan masyarakat terhadap kondisi jalan di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur.
Aspirasi ini menjadi masukan berharga dalam upaya bersama mewujudkan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Asahan.

Pemerintah turut berduka cita atas wafatnya Almarhum Abdul Majid, warga Dusun IV, Desa Sei Sembilang, dan memahami kesulitan warga yang harus menandu jenazah karena akses jalan yang belum memadai.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab Asahan, sekaligus pengingat akan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah pelosok.
“Perlu kami jelaskan bahwa ruas jalan lintas Desa Sei Sembilang memiliki panjang total sekitar 19,3 kilometer. Dari panjang tersebut, sekitar 2,3 kilometer merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Asahan, dimulai dari Gapura Batas Desa Sei Kepayang Tengah hingga Simpang Ludam, Dusun III, Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur. Pada ruas ini, sepanjang ±700 meter telah ditingkatkan melalui pekerjaan cor beton pada tahun 2024. Sementara itu, sekitar 17 kilometer sisanya merupakan jalan dengan status kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang membentang dari Simpang Ludam Dusun III Desa Sei Sembilang menuju perbatasan Desa Simandulang, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pemerintah Kabupaten Asahan telah berulang kali menyampaikan permohonan resmi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar ruas jalan tersebut dapat segera menjadi prioritas penanganan,” ucap Kadis Kominfo Asahsn Jutawan saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (25/10/2025).
Menurut Jutawan, di sisi lain, pembangunan di Asahan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Bidang kesehatan dijalankan melalui program Universal Health Coverage (UHC) dengan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan gratis di rumah sakit dan puskesmas.
Di bidang pendidikan, pemerintah memperluas akses dan kualitas pembelajaran melalui Beasiswa Asahan Cerdas, peningkatan sarana sekolah, dan digitalisasi pendidikan. Pada bidang perumahan, ekonomi, dan pelayanan publik digital, dijalankan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), pemberdayaan UMKM, pelatihan wirausaha muda, serta pengembangan Command Center, SPBE, dan Layanan Darurat 112.
Kegiatan sosial dan keagamaan seperti Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) serta pembangunan menara Masjid Agung H. Ahmad Bakrie Kisaran juga menjadi bagian dari visi besar Asahan yang Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan.
Pembangunan menara tersebut dilakukan bertahap melalui kolaborasi lintas pihak dengan anggaran terbatas dan tidak mengganggu alokasi dana prioritas seperti pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur dasar.
Pemerintahan saat ini baru berjalan sembilan bulan sejak pelantikan Februari 2025, dan tengah menyusun pondasi RPJMD 2025–2030 agar arah pembangunan Asahan ke depan lebih terarah, terukur, dan berkelanjutan, termasuk upaya konkret lima tahun ke depan untuk membangun serta meningkatkan akses jalan di seluruh wilayah Kabupaten Asahan.
Langkah-langkah yang dilakukan mungkin belum terlihat besar di permukaan, namun justru menjadi pondasi kuat bagi perubahan nyata Asahan menuju daerah yang sejahtera, religius, maju, dan berkelanjutan.
“Kami tentu berharap masyarakat dapat memberi ruang dan kepercayaan kepada Pemerintah Kabupaten Asahan untuk merealisasikan janji-janji pembangunan tersebut. Setiap program akan dijalankan secara bertahap, terukur, dan berkeadilan, agar hasilnya benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya. (Edi/syaf)
























