TANJUNGBALAI– Personel Lanal Tanjungbalai-Asahan mengamankan
kapal tanpa nama di perairan sungai penyengat Kuala Bagan, Kabupaten Asahan, Jumat
(28/4). Di kapal tersebut terdapat delapan orang warga Somalia yang kabur dari negaranya, karena ingin
meminta perlindungan di Indonesia.
Selain warga Somalia, di
dalam kapal juga ditemukan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang
baru pulang dari Malaysia.
kapal tanpa nama di perairan sungai penyengat Kuala Bagan, Kabupaten Asahan, Jumat
(28/4). Di kapal tersebut terdapat delapan orang warga Somalia yang kabur dari negaranya, karena ingin
meminta perlindungan di Indonesia.
Selain warga Somalia, di
dalam kapal juga ditemukan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang
baru pulang dari Malaysia.
Warga Somalia yang diamankan dari kapal tanpa nama saat dibawa ke dermaga untuk diperiksa
Informasi diperoleh, ke delapan warga Somalia itu datang ke Indonesia melalui perairan
Tanjungbalai-Asahan karena di negara mereka sedang terjadi kerusuhan. Tujuan mereka
datang ke Indonesia
untuk meminta perlindungan.
Tanjungbalai-Asahan karena di negara mereka sedang terjadi kerusuhan. Tujuan mereka
datang ke Indonesia
untuk meminta perlindungan.
Dan Lanal Tanjungbalai-Asahan Letkol Laut (P) Bagus Badari
Amarullah mengungkapkan, diamankanya delapan orang warga Somalia
tersebut berdasarkan informasi yang diterima tim WFQR Lanal Tanjungbalai-Asahan
tentang adanya kapal pengangkut imigran gelap yang akan masuk ke Tanjungbalai.
Amarullah mengungkapkan, diamankanya delapan orang warga Somalia
tersebut berdasarkan informasi yang diterima tim WFQR Lanal Tanjungbalai-Asahan
tentang adanya kapal pengangkut imigran gelap yang akan masuk ke Tanjungbalai.
Petugas memintai keterangan warga Somalia yang diamankan.
Atas informasi tersebut, kemudian dilakukan pengintaian dan
petugas mendapati satu unit kapal berlayar dari Kuala Bagan Asahan menuju
Tanjungbalai yang mencurigakan.
petugas mendapati satu unit kapal berlayar dari Kuala Bagan Asahan menuju
Tanjungbalai yang mencurigakan.
Kemudian petugas melakukan pengejaran terhadap kapal
tersebut. Setibanya di daerah sungai penyengat, kapal tersebut dikandaskan ke
pantai dan dua orang dari dalam kapal melompat dan lari ke dalam hutan
bakau.
tersebut. Setibanya di daerah sungai penyengat, kapal tersebut dikandaskan ke
pantai dan dua orang dari dalam kapal melompat dan lari ke dalam hutan
bakau.
“Saat akan kita cegah kapal tersebut dikandaskan dan
dua orang yang merupakan nahkoda dan ABK lompat dari kapal lalu kabur ke dalam
hutan. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata di dalam kapal ditemukan penumpang
imigran gelap asal Somalia yang berjumlah delapan orang yang terdiri dari 4
laki-laki dan 4 perempuan serta seorang wanita asal Belawan yang
merupakan TKI ilegal. Saat diamankan TKI tersebut sedang tertidur,”
ujar Bagus.
dua orang yang merupakan nahkoda dan ABK lompat dari kapal lalu kabur ke dalam
hutan. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata di dalam kapal ditemukan penumpang
imigran gelap asal Somalia yang berjumlah delapan orang yang terdiri dari 4
laki-laki dan 4 perempuan serta seorang wanita asal Belawan yang
merupakan TKI ilegal. Saat diamankan TKI tersebut sedang tertidur,”
ujar Bagus.
Selanjutnya setelah diamankan, petugas kemudian membawa
mereka ke Poskamla Bagan Asahan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari
pemeriksaan sementara, diketahui para imigran tersebut berangkat dari Somalia kemudian transit di Malaysia dan setelah
dua minggu di Malaysia
mereka berangkat ke Indonesia
melalui jalur gelap menuju Asahan dengan tujuan akhir Medan. Tujuan mereka datang ke Indonesia untuk
mencari perlindungan.
mereka ke Poskamla Bagan Asahan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari
pemeriksaan sementara, diketahui para imigran tersebut berangkat dari Somalia kemudian transit di Malaysia dan setelah
dua minggu di Malaysia
mereka berangkat ke Indonesia
melalui jalur gelap menuju Asahan dengan tujuan akhir Medan. Tujuan mereka datang ke Indonesia untuk
mencari perlindungan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan barang
berbahaya maupun barang terlarang lainnya. Selanjutnya mereka kita
serahkan ke Kantor Imigrasi Tanjungbalai untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,”
ucapnya. (syaf/mc/int)
berbahaya maupun barang terlarang lainnya. Selanjutnya mereka kita
serahkan ke Kantor Imigrasi Tanjungbalai untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,”
ucapnya. (syaf/mc/int)




























