orang penghuni rumah di Jalan Pertanian Lingkungan I, Kelurahan Sidomulyo,
Kecamatan Medan Tuntungan, diringkus Personel Sat Reskrim Polrestabes Medan. Dua
diantaranya diringkus di wilayah Kabupaten Asahan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho, pada wartawan menyebutkan, pihaknya
sudah meringkus tiga pelaku pembakaran dan saat ini pihaknya masih melakukan
pemeriksaan secara intensif.
Namun saat ditanya siapa nama pelaku atau inisialnya, Kombes Sandi enggan
merincikannya secara jelas.
ketiga pelakunya sudah ditangkap dan masih dilakukan pengembangan penyelidikan
mendalam,” jelasnya Rabu (12/4) saat menyambangi Polsek Percut Seituan.
Tambah Sandi, pelaku diduga tidak sendirian dan masih ada beberapa pelaku
lainnya sehingga pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku
sedangkan motif pembunuhan tersebut terkait masalah sengketa tanah yang hingga
sekarang belum tuntas.

Saat ditanya identitas ketiga pelaku mantan Kasat Reskrim Poltabes Medan ini
nggan menyebutkan siapa nama para pelaku dan hanya memberikan sedikit ‘bocoran’
saja.
identitas pelaku masih dirahasiakan,” ungkap Sandi.
Kapolrestabes juga memohon doa dan dukungan dari warga masyarakat agar kasus
pembunuhan ini secepatnya terungkap.
Sumatera Utara (Poldasu) menggerebek rumah Surahman, di Kecamatan Air Batu,
Kabupaten Asahan, Rabu (12/4). Rumah Surahman diduga menjadi tempat
persembunyian salah seorang tersangka pelaku pembunuham sadis satu keluarga di
Kelurahan Mabar, Medan
beberapa hari lalu.
masyarakat Dusun II, Desa Sei Alim Ulu, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan
heboh.
polisi mengamankan dua orang yakni Andi Syahputra (27) warga Jalan
Sempurna Gang Buntu, Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
dan Irwansyah, (27) warga Jalan Galang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang dari rumah Surahman yang diketahi keluarga terduga pelaku.
parkir di depan rumah saya lalu turun belasan orang berpakaian preman langsung
mengepung rumah kami. Mereka langsung membawa Andi dan Iwan, saya juga bingung
ini ada apa,” kata Surahman kepada wartawan saat dikonfirmasi
dikediamannya usai penggerebekan itu.
ia kedatangan tamu Selasa (11/4) sekitar pukul 20:30 WIB yang mengaku datang
dari Lubuk Pakam dengan menggunakan bis umum. Tamunya adalah Iwan yang
merupakan adik dari Sri Wahyuningsih istri Surahman. Sementara itu Iwan datang
membawa istrinya bernama Beby beserta dua anaknya yang merupakan adik kandung
dari Andi Syahputra.
tadi, yang namanya kedatangan tamu apalagi keluarga dari istri saya pasti akan
kami terima. Kalau saya tahu soal kejadian itu dan pelakunya adalah tamu yang
datang ke rumah pastilah sudah saya usir,” kata Surahman.
memang memiliki tujuan berkunjung ke rumah Surahman untuk mencari pekerjaan ke
Asahan. Namun, rencana mereka pergi diketahui oleh Andi, yang selama ini
tinggal satu rumah dengan mereka. Andi meminta ikut juga dengan alasan ingin
mencari kerja.
saya ini ikut terlibat soal pembunuhan. Dia cuma bilang mau ikut kami dengan
alasan mau mencari kerja,” katanya.
Beby ia sudah mulai curiga dengan, sikap Andi yang tampak bingung dan salah
tingkah. Sikap Andi berubah dan membuatnya curiga. Beby sempat menanyakan
persoalan apa yang dihadapi Andi.
dia diajak Andi Lala ke Medan,
sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. Saya cuma bisa menangis. Tapi saya tidak
cerita ke kakak saya (Sri Wahyuni), barulah besok paginya mereka ditangkap
polisi,” katanya.
heboh. Ratusan warga memadati lokasi penangkapan. Saat akan ditangkap, keduanya
sedang duduk duduk dibelakang rumah usai serapan pagi. Proses penangkapan
berlangsung dengan lancar dan tanpa perlawanan. Masyarakat sekitar juga tak
menyangka kejadian penangkapan tersebut merupakan diamankannya tersangka kasus
pembunuhan satu keluarga di Mabar Medan.
Kapolsek Air Batu pagi pagi untuk datang ke kantor Polsek. Gak ada cerita kalau
ada penangkapan di rumah Surahman. Tak lama sampai di Polsek kemudian bersama
petugas kepolisian menuju rumah Surahman. Di jalan baru mereka ceritakan akan
menangkap terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Medan,” kata Zulfrizal
Lubis Kepala Desa Sei Alim Ulu pada wartawan.
kasus pembunuhan sekeluarga itu, mengucap syukur atas tertangkapnya pelaku.
“Alhamdulillah…Salut sama polisi, bang. Empat hari sudah kami menunggu
kabar siapa pelaku pembunuhan sadis itu,” ujar Tati kepada
Matatelinga.com, Rabu (12/4). Meski Tati seorang ibu rumah tangga, namun dia
merasaka kepedihan yang menimpa satu keluarga itu. Apalagi melihat beberapa
pemberitaan bahwa anak paling bontot korban, Kinara selamat dari aksi
pembantaian.
usia 4 tahun sudah ditinggal ayah, ibu, abang, kakak dan neneknya. Siapa yang
ngak sedih, bang,” tandas Tuti.
Sama halnya Arman. “Ya, aku baru lihat situs online bahwa polisi telah
meringkus dua pelaku. Semoga ini bisa menguak apa motif dan otak pelaku
pembantaian di Mabar, bang,” tandasnya. (syaf/int)



























