TASLABNEWS.COM, KARO-Entah apa yang ada dipikiran Frista
Novita Sari br Nasution (29). Dia tega membawa anaknya (5) saat merampok sopir
rental bersama suaminya, Tri Andi Bintang (27) pada Kamis (26/10) malam
kemarin.
Novita Sari br Nasution (29). Dia tega membawa anaknya (5) saat merampok sopir
rental bersama suaminya, Tri Andi Bintang (27) pada Kamis (26/10) malam
kemarin.
![]() |
| Tersangka perampok sopir rental yang diringkus. Dalam aksinya tersangka membawa anaknya yang masih berusia 5 tahun. |
Bocah itu nyaris ikut diamuk warga ketika mereka tertangkap
warga. Untuk memuluskan aksinya, Andi dan Sari turut melibatkan calon pengantin
yakni Jabanten Sinaga (27) dan Rosnita (30). Sementara korban mereka, Firman
Hasoloan Pandiangan (35).
warga. Untuk memuluskan aksinya, Andi dan Sari turut melibatkan calon pengantin
yakni Jabanten Sinaga (27) dan Rosnita (30). Sementara korban mereka, Firman
Hasoloan Pandiangan (35).
Firman mengatakan, mobil rental yang dibawanya dirental Andi
dan Sari pada Kamis (26/10) sekira pukul 10.00 wib. Sepakat biaya rental Rp750
ribu perhari, mereka pun berangkat dari Pekan Tiga Raya, Siantar, menuju
Kabanjahe melalui rute Parapat. “Kami sempat istirahat di Parapat sekira pukul
11.30 wib,” ujar Firman.
dan Sari pada Kamis (26/10) sekira pukul 10.00 wib. Sepakat biaya rental Rp750
ribu perhari, mereka pun berangkat dari Pekan Tiga Raya, Siantar, menuju
Kabanjahe melalui rute Parapat. “Kami sempat istirahat di Parapat sekira pukul
11.30 wib,” ujar Firman.
Sekitar tiga jam dalam perjalanan, mereka akhirnya tiba di
Kabanjahe. Disana, mereka kembali istirahat. Firman diminta menunggu di sebuah
warung kopi. Sementara Andi dan Sari yang mengaku sedang menunggu 2 orang
teman, istirahat ke tempat lain.
Kabanjahe. Disana, mereka kembali istirahat. Firman diminta menunggu di sebuah
warung kopi. Sementara Andi dan Sari yang mengaku sedang menunggu 2 orang
teman, istirahat ke tempat lain.
Lama menunggu, akhirnya sekira pukul 18.30 wib pasutri itu
datang bersama Jabanten dan Rosnita. Berikutnya mereka melanjutkan perjalanan
ke Desa Batukarang. Mereka berangkat melalui Jalan Kotacane menuju Desa
Beganding melewati Jalan Desa Kandibata.
datang bersama Jabanten dan Rosnita. Berikutnya mereka melanjutkan perjalanan
ke Desa Batukarang. Mereka berangkat melalui Jalan Kotacane menuju Desa
Beganding melewati Jalan Desa Kandibata.
Korban mulai curiga saat kedua pasangan mulai bergantian
minta berhenti ingin buang air besar dan kecil. Mengingat jalan yang dilintasi
sangat sepi dan gelap, penduduk Desa Nusa Harapan Kota Siantar ini segera
tancap gas agar cepat sampai tujuan.
minta berhenti ingin buang air besar dan kecil. Mengingat jalan yang dilintasi
sangat sepi dan gelap, penduduk Desa Nusa Harapan Kota Siantar ini segera
tancap gas agar cepat sampai tujuan.
Namun tak lama melaju kencang, Sari meminta mobil dihentikan
dengan alasan mau pindah ke belakang. Walau curiga, Firman tetap menurutinya.
Begitulah, Sari pindah ke belakang sedangkan Andi gentian duduk di depan.
dengan alasan mau pindah ke belakang. Walau curiga, Firman tetap menurutinya.
Begitulah, Sari pindah ke belakang sedangkan Andi gentian duduk di depan.
“Nah, setelah suami istri itu berganti posisi tempat duduk,
Jabanten tiba-tiba menjerat leher saya dari belakang pakai kawat baja,”
ujarnya.
Jabanten tiba-tiba menjerat leher saya dari belakang pakai kawat baja,”
ujarnya.
Beruntung Firman sigap memasukkan tangannya ke kawat,
sehingga jeratan tak langsung mengenai lehernya. “Sempat berduel juga. Saya
berontak melepaskan diri dengan sekuat tenaga. Begitu jeratan terlepas, saya
buka pintu dan lompat dari mobil sambil mencabut kunci mobil,” kisah Firman.
sehingga jeratan tak langsung mengenai lehernya. “Sempat berduel juga. Saya
berontak melepaskan diri dengan sekuat tenaga. Begitu jeratan terlepas, saya
buka pintu dan lompat dari mobil sambil mencabut kunci mobil,” kisah Firman.
Dalam kegelapan Firman berlari ke semak-semak sembari mencari
cahaya lampu desa. “Saya tidak berani teriak karena pelaku mengejar sambil bawa
senter,” imbuhnya.
cahaya lampu desa. “Saya tidak berani teriak karena pelaku mengejar sambil bawa
senter,” imbuhnya.
Perjuangan Firman tidak sia-sia. Dia berhasil tiba di
perkampungan Desa Beganding, dan bertemu seorang bapak bernama Tuju Ginting.
“Saya meminta tolong sama bapak itu. Tak lama, warga berkumpul karena memang
bertepatan ada acara perwiritan,” tandas Firman.
perkampungan Desa Beganding, dan bertemu seorang bapak bernama Tuju Ginting.
“Saya meminta tolong sama bapak itu. Tak lama, warga berkumpul karena memang
bertepatan ada acara perwiritan,” tandas Firman.
Setelah mendengar pengakuan Firman, warga segera bereaksi
mencari pelaku. Hasilnya, Andi dan Sari serta Rosnita berhasil ditangkap lalu
diboyong ke kantor kepala desa. Sedangkan Jabanten berhasil melarikan diri ke
perladangan warga (Juma Simpang Empat) Desa Beganding.
mencari pelaku. Hasilnya, Andi dan Sari serta Rosnita berhasil ditangkap lalu
diboyong ke kantor kepala desa. Sedangkan Jabanten berhasil melarikan diri ke
perladangan warga (Juma Simpang Empat) Desa Beganding.
Melihat kemarahan warga semakin memuncak, aparatur desa
akhirnya menghubungi polisi untuk melakukan pengamanan. Mendapat laporan itu,
personel Polsek Simpang Empat segera meluncur ke kantor desa.
akhirnya menghubungi polisi untuk melakukan pengamanan. Mendapat laporan itu,
personel Polsek Simpang Empat segera meluncur ke kantor desa.
Mengetahui masih ada pelaku lainnya, Polsek Simpang Empat
berkoordinasi dengan Polres Karo untuk melakukan pengejaran. Beberapa jam
melakukan penyisiran, Jabanten akhirnya berhasil ditemukan dan dihadiahi timah
panas.
berkoordinasi dengan Polres Karo untuk melakukan pengejaran. Beberapa jam
melakukan penyisiran, Jabanten akhirnya berhasil ditemukan dan dihadiahi timah
panas.
“Pengejaran terhadap pelaku yang kabur dipimpin oleh Kasat
Reskrim, AKP Jonista Tarigan. Pelaku dilumpuhkan dengan tembakan, setelah
diberikan tembakan peringatan karena tetap melarikan diri,” ujar Kasubbag Humas
Polres Karo, AKP Marwan melalui Whatsup, Jumat (27/10).
Reskrim, AKP Jonista Tarigan. Pelaku dilumpuhkan dengan tembakan, setelah
diberikan tembakan peringatan karena tetap melarikan diri,” ujar Kasubbag Humas
Polres Karo, AKP Marwan melalui Whatsup, Jumat (27/10).
Sebagai barang bukti, polisi menyita 1 (satu) unit mobil
Daihatsu Xenia
warna hitam BK 1816 WE tahun pembuatan 2014, serta seutas kawat gorden yang
masing-masing ujungnya dipasang gembok.
Daihatsu Xenia
warna hitam BK 1816 WE tahun pembuatan 2014, serta seutas kawat gorden yang
masing-masing ujungnya dipasang gembok.
Sementara itu, Jabanten mengaku jika perampokan telah
direncanakan mereka berempat dari rumahnya. “Semua rencana ini yang nyusun Tri
Andi Bintang. Jika sudah terbunuh, rencananya mayat korban akan dibuang ke Desa
Beganding. Setelah itu, mobilnya akan kami gadaikan. Saya dijanjikan Rp5 juta
untuk modal menikah dengan calon istriku,” bebernya sembari menunjuk kepada
Rosnita yang sedang diperiksa penyidik.
direncanakan mereka berempat dari rumahnya. “Semua rencana ini yang nyusun Tri
Andi Bintang. Jika sudah terbunuh, rencananya mayat korban akan dibuang ke Desa
Beganding. Setelah itu, mobilnya akan kami gadaikan. Saya dijanjikan Rp5 juta
untuk modal menikah dengan calon istriku,” bebernya sembari menunjuk kepada
Rosnita yang sedang diperiksa penyidik.
Hasil pendataan polisi, Andi dan Sari merupakan warga Jl.
Sisingamangaraja, Kel. Bahkapul, Kec. Siantar Sitalasari, Kota Siantar. Sedangkan Jabanten dan Rosnita
menetap di Dusun Teladan, Kec. Bosar Maligas, Simalungun.(syaf/int)
Sisingamangaraja, Kel. Bahkapul, Kec. Siantar Sitalasari, Kota Siantar. Sedangkan Jabanten dan Rosnita
menetap di Dusun Teladan, Kec. Bosar Maligas, Simalungun.(syaf/int)


























