TASLABNEWS.COM, TAPSEL- Masih ingat kasus pembantaian
suami istri di Aek Sulum, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok hingga menewaskan
almarhum Parlindungan Siregar? Istri almarhum, HD (25) akhirnya angkat bicara.
suami istri di Aek Sulum, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok hingga menewaskan
almarhum Parlindungan Siregar? Istri almarhum, HD (25) akhirnya angkat bicara.
![]() |
Istri almarhum korban pembantaian didampingi keluarga memberikan keterangan. |
Istri korban yang dituding berselingkuh dengan pelaku,
dengan tegas membantah seluruh keterangan pelaku dan bersumpah bahwa itu semua
bohong.
dengan tegas membantah seluruh keterangan pelaku dan bersumpah bahwa itu semua
bohong.
Minggu (23/10) lalu, HD yang belum sepenuhnya sembuh dari
trauma dan sakit akibat pembantaian itu kepada wartawan menuturkan, sejak
dirawat di rumah sakit, dia sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian
terkait kasus pembantaian yang menewaskan suaminya yang dilakukan pelaku Riski
Harianto (25).
trauma dan sakit akibat pembantaian itu kepada wartawan menuturkan, sejak
dirawat di rumah sakit, dia sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian
terkait kasus pembantaian yang menewaskan suaminya yang dilakukan pelaku Riski
Harianto (25).
Dengan kondisi tangan kanan yang masih dibalut perban dan
di hadapan keluarga besar almarhum keluarga suaminya, Helmi menjelaskan, dia
sama sekali tidak mengenal pelaku dan tidak pernah saling kenal.
di hadapan keluarga besar almarhum keluarga suaminya, Helmi menjelaskan, dia
sama sekali tidak mengenal pelaku dan tidak pernah saling kenal.
Ia pun membantah seluruh pernyataan yang diakui pelaku di
hadapan polisi maupun awak media, perihal tudingan perselingkungan yang
mengawali motif pembunuhan suaminya.
hadapan polisi maupun awak media, perihal tudingan perselingkungan yang
mengawali motif pembunuhan suaminya.
“Saya sudah memberikan keterangan yang sejujurnya
kepada petugas kepolisian yang memeriksa sewaktu saya di rumah sakit. Dari
video call yang dilakukan oleh polisi antara saya dan pelaku, sudah jelas kalau
kami tidak saling mengenal. Molo margabus au, na lapang almarhum halak lahikki
di bagasan kubur bang (Kalau saya berbohong, tak lapang jasad suami saya di
alam kubur,” ujar HD sedih dan mengaku tertekan atas pengakuan pelaku yang
kemudian menjadi kutipan di media massa.
kepada petugas kepolisian yang memeriksa sewaktu saya di rumah sakit. Dari
video call yang dilakukan oleh polisi antara saya dan pelaku, sudah jelas kalau
kami tidak saling mengenal. Molo margabus au, na lapang almarhum halak lahikki
di bagasan kubur bang (Kalau saya berbohong, tak lapang jasad suami saya di
alam kubur,” ujar HD sedih dan mengaku tertekan atas pengakuan pelaku yang
kemudian menjadi kutipan di media massa.
Akan tetapi, munculnya pemberitaan-pemberitaan di media
terkait motif pembantaian terhadap korban tersebut, keluarga almarhum
Parlindungan dan HD mengaku tidak percaya akan pengakuan pelaku yang mengatakan
alasannya sampai sekeji itu menghabisi nyawa korban.
terkait motif pembantaian terhadap korban tersebut, keluarga almarhum
Parlindungan dan HD mengaku tidak percaya akan pengakuan pelaku yang mengatakan
alasannya sampai sekeji itu menghabisi nyawa korban.
Sementara Ayah almarhum Parlindungan Siregar, berinisal
SS (62) didampingi paman korban AM Siregar (58) menyampaikan keluhan mereka.
Disaksikan keluarga yang lain, sebagai pihak dan yang mewakili keluarga besar
yang merasa terpukul terkait pernyataan pelaku.
SS (62) didampingi paman korban AM Siregar (58) menyampaikan keluhan mereka.
Disaksikan keluarga yang lain, sebagai pihak dan yang mewakili keluarga besar
yang merasa terpukul terkait pernyataan pelaku.
“Hal ini akan menjadi aib bagi keluarga kami. Sementara
kami masih dalam keadaan berduka. Ibarat kata pepatah, sudah jatuh tertimpa
tangga pula. Begitulah yang kami rasakan,” ujarnya.
kami masih dalam keadaan berduka. Ibarat kata pepatah, sudah jatuh tertimpa
tangga pula. Begitulah yang kami rasakan,” ujarnya.
AM Siregar menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan
polisi terhadap HD, dan pembicaraan antara pelaku dengan HD yang disambungkan
polisi melalui Video Call, katanya jelas bahwa pelaku dan menantunya (HD, red)
tidak saling mengenal.
polisi terhadap HD, dan pembicaraan antara pelaku dengan HD yang disambungkan
polisi melalui Video Call, katanya jelas bahwa pelaku dan menantunya (HD, red)
tidak saling mengenal.
“Bagaimana mungkin mereka bisa menjalin hubungan gelap,
sementara mereka tidak saling mengenal. Dan dari hasil rekaman video yang
diunggah oleh wartawan saat diwawancara di RSUD Kota Padangsidmpuan, si pelaku
tak tau nama menantu kami,” tambah AM Siregar menyinggung video wawancara
yang diunggah di media sosial.
sementara mereka tidak saling mengenal. Dan dari hasil rekaman video yang
diunggah oleh wartawan saat diwawancara di RSUD Kota Padangsidmpuan, si pelaku
tak tau nama menantu kami,” tambah AM Siregar menyinggung video wawancara
yang diunggah di media sosial.
Namun demikian, keluarga besar mengapresiasi pihak
Kepolisian yang telah sigap mengamankan tersangka pembantaian tersebut. Mereka
berharap, hukuman berat ditimpakan kepada pelaku, sesuai dengan perbuatannya. (syaf/int)
Kepolisian yang telah sigap mengamankan tersangka pembantaian tersebut. Mereka
berharap, hukuman berat ditimpakan kepada pelaku, sesuai dengan perbuatannya. (syaf/int)