TASLAB NEWS, TANJUNGBALAI – Tanpa diketahui oleh masyarakat
maupun media massa, Pemko Tanjungbalai secara diam-diam menggelar rapat dengar
pendapat (RDP) dengan pihak PT Pertamina, SPBE PT Tomimaru Gasindo, Agen dan
Pangkalan.
maupun media massa, Pemko Tanjungbalai secara diam-diam menggelar rapat dengar
pendapat (RDP) dengan pihak PT Pertamina, SPBE PT Tomimaru Gasindo, Agen dan
Pangkalan.
Rapat yang dipimpin oleh Sekdakot Drs H Abdi Nusa didampingi
Ketua Komisi B DPRD Safril Margolang, Asisten I Drs H Ahmad Sanaan, KBO Reskrim
Polres Tanjungbalai Iptu HJ Parapat dan Kabag Perekonomian Dra Darul Yana
Siregar itu dilaksanakan di Aula I Kantor Walikota Tanjungbalai, Rabu (7/3).
Ketua Komisi B DPRD Safril Margolang, Asisten I Drs H Ahmad Sanaan, KBO Reskrim
Polres Tanjungbalai Iptu HJ Parapat dan Kabag Perekonomian Dra Darul Yana
Siregar itu dilaksanakan di Aula I Kantor Walikota Tanjungbalai, Rabu (7/3).
Mengawali Rapat
Dengar Pendapat (RDP) tersebut, Kabag Perekonomian Dra Darul Yana Siregar
meminta semua pihak yang hadir agar dapat mengungkapkan permasalahan gas LPG 3
kg di Kota Tanjungbalai. Terutama, lanjutnya, terkait dengan mahal dan sulitnya
masyarakat untuk mendapatkan gas LPG melon tersebut.
Dengar Pendapat (RDP) tersebut, Kabag Perekonomian Dra Darul Yana Siregar
meminta semua pihak yang hadir agar dapat mengungkapkan permasalahan gas LPG 3
kg di Kota Tanjungbalai. Terutama, lanjutnya, terkait dengan mahal dan sulitnya
masyarakat untuk mendapatkan gas LPG melon tersebut.
Selanjutnya, M Ibrohim selaku
Sales Eksekutif dari PT Pertamina mengungkapkan bahwa, sampai saat ini hanya
ada 4 (empat) agen resmi Pertamina yang mendistribusikan gas LPG melon di Kota
Tanjungbalai. Kemudian, agen tersebut dibantu oleh 1 (satu) SPPBE dan 122
pangkalan yang tersebar di seluruh kelurahan yang ada di Kota Tanjungbalai.
Sales Eksekutif dari PT Pertamina mengungkapkan bahwa, sampai saat ini hanya
ada 4 (empat) agen resmi Pertamina yang mendistribusikan gas LPG melon di Kota
Tanjungbalai. Kemudian, agen tersebut dibantu oleh 1 (satu) SPPBE dan 122
pangkalan yang tersebar di seluruh kelurahan yang ada di Kota Tanjungbalai.
“Dalam penyaluran gas LPG melon bersubsidi di Kota Tanjungbalai, PT
Pertamina hanya memiliki empat keagenan, satu SPPBE dan 122 pangkalan yang
tersebar di setiap kelurahan. Oleh karena itu, kalau ada agen atau pangkalan
selain yang terdaftar di PT Pertamina tersebut, itu adalah penyalur siluman dan
harus ditindak tegas”, ujar M Ibrohim.
Atas pernyataan dari pihak PT Pertamina tersebut,
H Khairul Sinaga, agen PT Selina Jaya Sempurna langsung menepisnya. Katanya,
saat ini ada 6 agen penyalur gas LPG bersubsidi di Kota Tanjungbalai.
H Khairul Sinaga, agen PT Selina Jaya Sempurna langsung menepisnya. Katanya,
saat ini ada 6 agen penyalur gas LPG bersubsidi di Kota Tanjungbalai.
“Tadi
paparan dari Pertamina mengatakan hanya ada empat keagen an penyalur gas LPG
bersubsidi di Kota Tanjungbalai, ternyata dilapangan ada eanm keagenan.
Artinya, ada dua keagenan siluman yang setiap harinya beroperasi menyalurkan
gas LPG bersubsidi di Kota Tanjungbalai”, ujar H Khairul Sinaga yang juga
diamini oleh undangan lainnya.
Menanggapi adanya agen siluman
tersebut, KBO Reskrim Polres Tanjungbalai Iptu HJ Parapat juga membenarkannya.
Bahkan, Iptu HJ Parapat mengakui, pihaknya telah melakukan penindakan terhadap
pelaku pengoplosan LPG 3 Kg di Kota Tanjungbalai.
Untuk itu, Iptu HJ Parapat juga meminta kepada H Khairul Sinaga untuk dapat
memberikan data terkait dengan adanya dua agen siluman di Kota Tanjungbalai
agar dapat segera diambil tindakan tegas.
tersebut, KBO Reskrim Polres Tanjungbalai Iptu HJ Parapat juga membenarkannya.
Bahkan, Iptu HJ Parapat mengakui, pihaknya telah melakukan penindakan terhadap
pelaku pengoplosan LPG 3 Kg di Kota Tanjungbalai.
Untuk itu, Iptu HJ Parapat juga meminta kepada H Khairul Sinaga untuk dapat
memberikan data terkait dengan adanya dua agen siluman di Kota Tanjungbalai
agar dapat segera diambil tindakan tegas.
“Terima kasih, ini informasi yang berharga. Kami mohon, agar bapak H
Khairul Sinaga dapat memberikan info terkait kedua agen siluman tersebut
sehingga secepatnya dapat dilakukan penindakan”, tegas Iptu HJ Parapat.
Selanjutnya, acara RDP tersebut hanya membahas penambahan kuota gas LPG ukuran
3 Kg di Kota Tanjungbalai serta peninjauan harga eceran tertinggi (HET) yang
masih Rp16.000 per tabung. Sementara, permasalahan gas LPG ukuran 3 Kg di Kota
Tanjungbalai adalah kemahalan harga serta langka, bukan kekurangan kuota.
Termasuk Ketua Komisi B DPRD Tanjungbalai, Safril Margolang juga meminta agar
PT Pertamina dapat menambah kouta LPG di Kota Tanjungbalai. Katanya, hal itu
sesuai dengan harapan dan aspirasi seluruh agen dan pangkalan yang hadir dalam
Rapat Dengar Pendapat tersebut.
Atas masukan dalam rapat tersebut, Sekretaris Daerah Tanjunbalai Drs H Abdi Nusa
berjanji, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak
terkait. Sehingga, imbuhnya, gas LPG ukuran 3 Kg dapat diperoleh dengan mudah
serta harganya sesuai dengan HET yang telag ditetapkan oleh pemerintah. (igns/syaf)