Jangan ada Diskriminasi Hukum
TASLABNEWS, MEDAN– Akhirnya ayah dari pelaku penghinaan terhadap Presiden RI Joko Widodo minta maaf.
 |
Sastriawan Guntur Zass |
Dalam unggahan video permintaan maaf itu disebutkan bahwa unggahan video yang dibuat anaknya hanya iseng-iseng dan tidak ada maksud menghina presiden.
Presiden Gowa Sumut Sastriawan Guntur Zass kepada taslabnews mengatakan pada prinsipnya siapa saja yang menghina, mengancam terhadap simbol negara harus di proses hukum.
“Asas hukum kita semua sama dihadapan hukum harus di junjung tinggi. Jangan ada diskriminasi hukum, yang akhirnya memunculkan ketidak adilan bagi masyarakat. Ancaman pelaku terharap presiden bukanlah dalam katagori prilaku sederhana. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memproses hukum. Mengenai pelaku anak dibawah umur dalan kasus ini dapat dilakukan proses hukum karena ketika dilakukan penahanan di lapas juga ada ruang untuk anak naka,” ucapnya.
TONTON VIDEONYA DI BAWAH INI:
https://m.youtube.com/watch?v=yyjr4Rxdvw4
Sebelumnya rekaman video berdurasi 24 detik membuat warga kesal pasalnya rekaman video yang diunggah oleh akun facebook atas nama Rhomero Uno Sitorus tersebut menunjukkan seorang pria keturunan Tionghoa yang menyebutkan bahwa Presiden RI Joko Widodo adalah kacungnya, dan pria ini juga mengaku akan menembak Jokowi.
Pria dalam rekamam video menyebut Jokowi kacung dan akan menembak Jowoki.
Bukan hanya itu, pria dalam rekaman video tersebut juga menantang Jokowi untuk menangkapnya.
“Presiden gw tantang elu cari gw 24 jam. Elu ga temui gw, gw yang menang. Salam,” katanya sambil tertawa. (syaf)