TASLABNEWS, SIMALUNGUN-Entah apa yang ada dipikiran MY (22). Ia tega
![]() |
Ilustrasi pemerkosaan |
Aksi bejat tersebut berlangsung di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 4 Bahjambi, Selasa (15/5) sekitar pukul 20.30 WIB.
Informasi diperoleh dari keluarga korban, awalnya pelaku mengelabui dengan cara menjemput korban yang saat itu berada di salah satu rumah saudaranya, menyebut korban dipanggil orangtuanya.
Kemudian pelaku dengan kretanya membonceng korban untuk diantar. Namun, dalam perjalanan, pelaku membelokkan kreta ke areal perkebunan sawit PTPN 4 persisnya dekat lapangan golf.
Di tengah areal perkebunan kelapa sawit yang sudah gelap itulah, pelaku melampiaskan nafsu bejatnya. Meski sempat berontak, namun korban tak berdaya dengan kuatnya dekapan tangan tukang es krim keliling itu pada tubuhnya.
Setelah puas melampiaskan nafsunya, pelaku mengantarkan korban ke rumah neneknya tak jauh dari rumah korban, sebelum kemudian pulang ke rumah. Sementara pelaku pun pergi begitu saja.
Setiba di rumah, awalnya tak ada kecurigaan pihak keluarga. Tetapi, karena korban hanya diam, membuat keluarga curiga. Ibu dan ayah korban akhirnya bertanya apa gerangan yang terjadi. Korban bercerita tentang apa yang dia alami.
Menurut keterangan NH (42), ibu tiri korban istri dari DS (52) aksi bejat tersebut dilakukan di bawah ancaman agar korban tak memberitahu kepada siapapun.
“Korban diancam kalau mengadu. Bahkan, sempat dipukul. Ibu kandung korban sudah meninggal,” ujar NH.
Kata NH, pasca kejadian, Rabu (16/5) sekitar jam 08.00 WIB, pihaknya bersama korban mendatangi Polsek Tanah Jawa guna membuat pengaduan. Polisi juga sudah membawa korban untuk divisum di rumah sakit.
NH mengakui, kondisi korban belum stabil sepenuhnya. Saat di awal menjalani perawatan medis, korban tiba-tiba berteriak histeris dan menolak untuk diberi makan.
“Namun sekarang dia sudah mulai stabil walaupun masih suka termenung dan masih sulit diajak bicara,” kata NH.
Suprayogi sebagai Pangulu Nagori menyebut, pasca kejadian korban yang merupakan warganya itu sudah didampingi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan unit PPA Polsekta Tanah Jawa.
Suprayogi membenarkan aksi bejat pelaku kepada korban berlangsung Selasa (15/5).
Guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Pangulu bersama Bhabinkamtibmas membawa pelaku ke Mako Polsekta Tanah Jawa, melalui jalur Siantar.
“Kita melarikan pelaku untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan,” ucap Suprayogi. (syaf/int)