TASLABNEWS, BATAM- Kelahiran seorang
bayi berjenis kelamin laki-laki lahir dengan dua wajah dan otak terpisah di
Batam, Kepualauan Riau (Kepri), 7 Mei 2018 lalu membuat heboh. Bayi yang diberi
nama Gilang Andika ini merupakan putra dari pasangan Mustafa (32) dan
Erlinasari (30). Proses kelahiran melalui operasi caesar di RS Camatha Sahidya,
Muka Kuning.
bayi berjenis kelamin laki-laki lahir dengan dua wajah dan otak terpisah di
Batam, Kepualauan Riau (Kepri), 7 Mei 2018 lalu membuat heboh. Bayi yang diberi
nama Gilang Andika ini merupakan putra dari pasangan Mustafa (32) dan
Erlinasari (30). Proses kelahiran melalui operasi caesar di RS Camatha Sahidya,
Muka Kuning.
Gilang terpaksa dilahirkan melalui
operasi caesar setelah dokter yang menangani kehamilan sang ibu melihat adanya
kejanggalan saat pemeriksaan USG. Saat itu, dokter melihat ukuran lingkar
kepala bayi yang cukup besar dan posisinya yang melintang.
operasi caesar setelah dokter yang menangani kehamilan sang ibu melihat adanya
kejanggalan saat pemeriksaan USG. Saat itu, dokter melihat ukuran lingkar
kepala bayi yang cukup besar dan posisinya yang melintang.
“Makanya dokter
menyarankan untuk melahirkan secara caesar,” kata Mustafa.
menyarankan untuk melahirkan secara caesar,” kata Mustafa.
Pria yang berdomisili di Rusunawa
Pemda I Blok G lantai 3 No 5, Muka Kuning ini menuturkan, ia sempat kecewa
terhadap dokter yang menangani persalinan sang istri karena merahasiakan
kondisi putranya sesaat setelah dilahirkan. Kala itu, dokter terkesan bingung
untuk menceritakan kondisi sang bayi kepadanya dan juga sang istri.
Pemda I Blok G lantai 3 No 5, Muka Kuning ini menuturkan, ia sempat kecewa
terhadap dokter yang menangani persalinan sang istri karena merahasiakan
kondisi putranya sesaat setelah dilahirkan. Kala itu, dokter terkesan bingung
untuk menceritakan kondisi sang bayi kepadanya dan juga sang istri.
“Setelah saya paksa, baru dokternya bicara dan waktu itu dokter juga
sempat meminta saya untuk tidak langsung menceritakan hal itu ke istri
saya,” kata Mustafa lagi.
sempat meminta saya untuk tidak langsung menceritakan hal itu ke istri
saya,” kata Mustafa lagi.
Erlinasari baru mengetahui kondisi
bayinya seminggu setelah melahirkan. Meskipun terlahir dengan satu tubuh,
namun, pasangan suami istri ini tetap menyebut Gilang sebagai anak kembar.
bayinya seminggu setelah melahirkan. Meskipun terlahir dengan satu tubuh,
namun, pasangan suami istri ini tetap menyebut Gilang sebagai anak kembar.
Setelah mendapat perawatan beberapa
minggu di RS Camatha Sahidya, bayi Gilang dibawa pulang. Pasalnya, pihak rumah
sakit mengatakan bahwa peralatan yang ada kurang memadai.
minggu di RS Camatha Sahidya, bayi Gilang dibawa pulang. Pasalnya, pihak rumah
sakit mengatakan bahwa peralatan yang ada kurang memadai.
“Waktu kami bawa
pulang, kami lihat ada luka di kepala belakang Gilang. Akhirnya kami bawa lagi
ke RS Camatha Sahidya tapi dokter di sana menyarankan kami untuk membawa Gilang
ke RS Awal Bros,” cerita Mustafa.
pulang, kami lihat ada luka di kepala belakang Gilang. Akhirnya kami bawa lagi
ke RS Camatha Sahidya tapi dokter di sana menyarankan kami untuk membawa Gilang
ke RS Awal Bros,” cerita Mustafa.
Saat dilakukan pemeriksaan di RS
Awal Bros, dokter yang menangani Gilang mengatakan bahwa kondisi Gilang cukup
sehat. Organ jantung, paru-paru, pencernaan dan organ tubuh lainnya berfungsi
dengan baik. Hanya saja terdapat cairan di kepala bagian belakang dan harus
segera dioperasi. Dan setelah mendapat perawatan di RS Awal Bros beberapa minggu,
bayi Gilang kembali disuruh pulang oleh pihak RS Awal Bros dua hari menjelang
Hari Raya Idul Fitri.
Awal Bros, dokter yang menangani Gilang mengatakan bahwa kondisi Gilang cukup
sehat. Organ jantung, paru-paru, pencernaan dan organ tubuh lainnya berfungsi
dengan baik. Hanya saja terdapat cairan di kepala bagian belakang dan harus
segera dioperasi. Dan setelah mendapat perawatan di RS Awal Bros beberapa minggu,
bayi Gilang kembali disuruh pulang oleh pihak RS Awal Bros dua hari menjelang
Hari Raya Idul Fitri.
“Dokternya bilang bahwa operasi
tidak bisa dilakukan di rumah sakit di Batam tapi harus di luar kota. Ini yang
sekarang menjadi pikiran kami karena saat ini saya dan istri tidak memiliki
pekerjaan. Saat ini kami hanya mengharapkan belas kasihan dari teman-teman dan
donatur saja,” kata Mustafa.
tidak bisa dilakukan di rumah sakit di Batam tapi harus di luar kota. Ini yang
sekarang menjadi pikiran kami karena saat ini saya dan istri tidak memiliki
pekerjaan. Saat ini kami hanya mengharapkan belas kasihan dari teman-teman dan
donatur saja,” kata Mustafa.
Saat ini, kondisi Gilang semakin
memprihatinkan. Badannya semakin kurus karena hanya dirawat sang ibu dan ayah
di rumah tanpa penahanan medis apapun. Bayi ini juga harus menggunakan selang
untuk minum susu. Seseklai, bayi ini muntah saat minum susu. Erlina mengaku
sedih melihat kondisi bayi yang lahir dengan berat badan 3,6 kg dan panjang 48
cm tersebut. Ia berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah agar anaknya
dapat tumbuh seperti anak normal lainnya.
(syaf/okc/int)
memprihatinkan. Badannya semakin kurus karena hanya dirawat sang ibu dan ayah
di rumah tanpa penahanan medis apapun. Bayi ini juga harus menggunakan selang
untuk minum susu. Seseklai, bayi ini muntah saat minum susu. Erlina mengaku
sedih melihat kondisi bayi yang lahir dengan berat badan 3,6 kg dan panjang 48
cm tersebut. Ia berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah agar anaknya
dapat tumbuh seperti anak normal lainnya.
(syaf/okc/int)