TASLABNEWS, ASAHAN-Satu dari tiga pekerja Sutet yang ditemukan tewas di areal Perkebunan PTPN3, ternyata tiga bulan lagi akan menikah. Adalah Dika calon pengantin yang tewas ikut jadi korban tewas di lokasi pekerjaan sutet.
![]() |
(Zainal Arifin)
Polisi melakukan olah TKP penemuan 3 mayat pekerja Sutet di Asahan. |
Paringan, warga Sungai Mangke Lama Batubara, mandor pekerja Pemasangan Tower SUTET mengakui, Dika Dan Ran, kedua korban tewas merupakan cucunya.
Menurut pria setengah baya berusia 50 tahun ini, sekitar tiga bulan lagi, Dika akan melangsungkan pernikahan.
“Orang ini anggota saya. Si Ran sama si Dika itu cucu kandungku. Si Dika tiga bulan lagi mau menikah. Semalam sebelum aku pulang, kupesankan sama orang ini, standby aja, nggak kerja juga dibayar kok. Rencananya semalam mau ngecor. Gak nyangka,” ucapnya berurai air mata.
Polres Asahan masih menyelidiki tewasnya tiga pekerja pembuatan tower listrik yang diduga keracunan makanan, Rabu (1/8).
Ketiganya ditemukan tergeletak di dalam tenda biru yang berada di areal Kebun PTPN III Sei Dadap tepatnya Dusun III Afdelling VI Desa Perkebunan Hesaa, Kabupaten Asahan. Sedangkan seorang lagi selamat namun kondisinya masih dalam perawatan intensif.
![]() |
|
|
“Setelah dilakukan pemeriksaan awal okeh tim identifikasi Polres Asahan, ketiga jenazah tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Namun demikian, kami tetap melakukan visum ke RSUD Hams Kisaran tempat para korban tewas dievakuasi guna kelengkapan proses penyidikan,” kata Kasat Reskrim Polres Asahan AKP M Arif Batubara kepada wartawan.
Menurut Arif Batubara, untuk sementara kematian tiga pekerja tower listrik tersebut diakibatkan dari keracunan makan dan adanya gas buang dari mesin listrik yang digunakan pekerja tersebut untuk menerangi camp yang digunakan untuk istirahat.
“Tiga orang yang tewas tersebut saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Hams Kisaran untuk dilakukan visum. Apabila nanti terdapat kejanggalan dalam kematiannya setelah dilakukan visum, maka kami akan lakukan otopsi,” sebutnya.
Sementara, mandor pekerja pemasangan tower listrik Paringan (63) warga Sei Suka Kabupaten Batubara mengungkapkan, pada Selasa (31/7) petang sekira pukul 18.00 WIB para korban melakukan kegiatan makan malam. Setelah itu, kemudian mereka merasakan rasa mual dan tidak sadarkan diri hingga pagi hari Rabu (1/8).
“Satu pekerja atas nama Kiki selamat dan masih meminta pertolongan kepada warga untuk diantarkan berobat. Sedangkan ketiga pekerja yaitu Diki dan Diran serta Ridwan Eka sudah meregang nyawa,” jelasnya sembari mengaku, dua dari tiga yang tewas merupakan cucunya.
Paringan menambahkan, pihak keluarga yang mengalami musibah ini memohon kepada pihak kepolisian setempat agar ketiga jenazah tersebut tidak dilakukan otopsi.
“Keluarga sudah menerimakan musibah ini, sehingga memohon untuk tidak dilakukan otopsi,” imbuhnya. (Nus/syaf)