TASLABNEWS, ASAHAN– Ratusan rumah warga di tiga kecamatan di Asahan yakni Kecamatan Setia Janji, Buntu Pane dan Tinggi Raja tergenang air. Ini akibat hujan deras yang mengguyur selama dua dari, tepatnya sejak Jumat (28/12/2018) siang hingga Sabtu (29/12 2018).
![]() |
Banjir yang merendam jalan dan rumah warga di Asahan. |
Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan Drs H Syafruddin Harahap MSi didampingi Pusdalopsdatinmas, Kasubbid Kedaruratan, Zulfahri Harahap SH serta Kasubbid Logpal Sugiarto SE, menjelaskan,
BPD Asahan sudah melakukan inventarisasi dan mendirikan Posko Siaga Bencana bersama perangkat desa dengan Forkopincam serta pihak Puskesmas setempat.
Selain itu juga mengirimkan bantuan logistik untuk kebutuhan dasar dapur umum.
BACA BERITA LAINNYA:
Nyemplung ke Kolam Ikan, Seorang Balita di Asahan Ditemukan Tewas
Paska Bencana Tsunami Selat Sunda, Indosat Ooredoo Kirimkan Layanan Kesehatan
“Wilayah terdampak banjir di Kecamatan Setia Janji, meliputi Desa Sei Silau Tua dan Desa Bangun Sari. Untuk Kecamatan Buntu Pane, meliputi Desa Ambalutu, Desa Prapat Janji dan Desa Mekar Sari. Sedangkan Kecamatan Tinggi Raja, meliputi Desa Piasa Ulu dan Desa Terusan Tengah,” kata Syafruddin.
Dijelaskannya, dampak intensitas hujan yang turun cukup lama di hulu (Kabupaten Simalungun) dan Asahan sejak, Jumat (28/12/2018) dari pukul 21.30 WIB sampai Sabtu (29/12/2018) pukul 02.30 Wib.
Akibatnya debit air di beberapa Sungai di Kabupaten Asahan (sungai Sipulpul, Sungai Silo, Sungai Ambalutu, Sungai Silau Tua, Sungai Bunut) meluap.
Jumlah pemukiman yang tergenang yakni di kecamatan Setia Janji, meliputi Desa Sei Silau Tua terdampak genangan 40 KK atau 126 jiwa, dan Desa Bangun Sari terdampak genangan 7 KK atau setara 19 jiwa.
Sedangkan di Kecamatan Buntu Pane, meliputi Desa Ambalutu terdampak genangan 19KK atau setara 60 jiwa, Desa Prapat Janji 6 KK atau 21 jiwa dan Desa Mekar Sari terdampak genangan 5 KK atau setara 17 jiwa.
Sementara, di Kecamatan Tinggi Raja, meliputi Desa Piasa Ulu terdampak genangan 506 KK atau setara 1.538 jiwa, 1 bangunan SD Negeri, 1 kantor desa, 4 unit rumah ibadah dan Desa Terusan Tengah terdampak genangan sebanyak 100 KK atau 315 jiwa serta 1 rumah ibadah.
“Untuk itu, BPBD Kabupaten Asahan telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk menginventarisir yang terdampak serta kerusakan sarana infrastruktur dan identifikasi kemungkinan dampak lanjutan yang terjadi, serta menghimbau warga untuk siaga bencana,” ujar Syafruddin.
Saat ini kondisi genangan air sudah berangsur surut secara perlahan dan diperkirakan akan surut total.
“Akibat kejadian tersebut, beberapa korban mengalami sakit, terdiri dari 1 Lansia, balita 4 orang. Tidak ada korban luka maupun meninggal dunia,” katanya.
“Untuk kendala dan hambatan saat evakuasi, berdasarkan pemantauan di lapangan, terlihat masih adanya warga yang tetap memilih bertahan di rumahnya meskipun sudah tergenang air serta abrasi benteng sungai mengakibatkan air dengan mudah meluapnya bila terjadi debit yang tinggi. Sedimentasi dasar sungai yang tinggi, mengakibatkan kerusakan,” terangnya. (Nus/syaf)
Jumlah pemukiman yang tergenang yakni di kecamatan Setia Janji, meliputi Desa Sei Silau Tua terdampak genangan 40 KK atau 126 jiwa, dan Desa Bangun Sari terdampak genangan 7 KK atau setara 19 jiwa.
Sedangkan di Kecamatan Buntu Pane, meliputi Desa Ambalutu terdampak genangan 19KK atau setara 60 jiwa, Desa Prapat Janji 6 KK atau 21 jiwa dan Desa Mekar Sari terdampak genangan 5 KK atau setara 17 jiwa.
Sementara, di Kecamatan Tinggi Raja, meliputi Desa Piasa Ulu terdampak genangan 506 KK atau setara 1.538 jiwa, 1 bangunan SD Negeri, 1 kantor desa, 4 unit rumah ibadah dan Desa Terusan Tengah terdampak genangan sebanyak 100 KK atau 315 jiwa serta 1 rumah ibadah.
“Untuk itu, BPBD Kabupaten Asahan telah melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk menginventarisir yang terdampak serta kerusakan sarana infrastruktur dan identifikasi kemungkinan dampak lanjutan yang terjadi, serta menghimbau warga untuk siaga bencana,” ujar Syafruddin.
Saat ini kondisi genangan air sudah berangsur surut secara perlahan dan diperkirakan akan surut total.
“Akibat kejadian tersebut, beberapa korban mengalami sakit, terdiri dari 1 Lansia, balita 4 orang. Tidak ada korban luka maupun meninggal dunia,” katanya.
“Untuk kendala dan hambatan saat evakuasi, berdasarkan pemantauan di lapangan, terlihat masih adanya warga yang tetap memilih bertahan di rumahnya meskipun sudah tergenang air serta abrasi benteng sungai mengakibatkan air dengan mudah meluapnya bila terjadi debit yang tinggi. Sedimentasi dasar sungai yang tinggi, mengakibatkan kerusakan,” terangnya. (Nus/syaf)