TASLABNEWS, ASAHAN – Kualitas dari proyek peningkatan jalan dengan cor beton tahun anggaran (TA) 2018 di Simpang Sei Mustafa, Desa Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan di pertanyakan.
Sejumlah warga saat melakukan aksi protes yang empat diposting melalui media sosial. |
Alasannya, karena sejak dimulainya kegiatan pada bulan Agustus 2018 lalu, warga sudah melakukan aksi protes terhadap pekerjaan yang terkesan asal-asalan.
“Kita sangat meragukan kualitas dari proyek peningkatan jalan dengan cor beton tahun anggaran (TA) 2018 di Simpang Sei Mustafa, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan ini dan diduga tidak sesuai dengan besteknya,” ujar Koordinator Daerah Indonesian Corruption Watch (ICW) Tanjungbalai Asahan, Jaringan Sihotang kepada awak media, Minggu (13/1/2019).
Jaringan menerangkan bahwa hal itu dibuktikan dengan adanya aksi penolakan dari sejumlah warga setempat atas pelaksanaan pekerjaan sejak dimulainya kegiatan karena proyek terkesan dikerjakan asal-asalan.
Papan plank proyek yang dipasang kontraktor pada batang pohon. |
Menurut Jaringan Sihotang, menguatnya dugaan tersebut karena tidak adanya perbaikan walaupun sudah ada aksi penolakan dari sejumlah warga setempat.
Padahal, imbuhnya, kondisi tekstur tanah dikawasan tersebut termasuk berlumpur dan bergambut sehingga jalan dengan cor betok yang dikerjakan asal-asalan itu dikhawatirkan tidak akan dapat bertahan lama.
“Selain badan jalannya yang tidak akan dapat bertahan lama seperti yang diharapkan, pekerjaan yang asal-asalan tersebut juga berpotensi untuk menimbulkan kerugian kepada pemerintah,” terang Jaringan.
“Oleh karena itu, kita berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang (PR) Kabupaten Asahan agar segera meneliti ulang kualitas dari proyek peningkatan jalan dengan cor beton di Desa Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang tersebut”, pungkas Jaringan Sihotang.
Berita lainnya:
Leman, salah seorang warga saat dihubungi di Desa Sei Paham mengaku, bahwa mereka kurang mengetahui bagaimana standar jalan dengan konstruksi cor beton yang diperuntukkan untuk daerah tersebut.
Akan tetapi, akunya, sejak selesai dikerjakan, jalan dengan konstruksi cor beton tersebut sudah mulai retak-retak sehingga dikhawatirkan tidak akan bertahan lama.
Seperti diketahui, proyek peningkatan jalan dengan konstruksi cor beton di Simpang Sei Mustafa, Desa Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan tersebut dikerjakan sejak tanggal 15 Agustus hingga 05 Desember 2018 dengan biaya Rp965 juta lebih.
Akan tetapi, sejak dimulainya pekerjaan, masyarakat setempat sudah beberapa kali melakukan aksi protes agar pekerjaan di perbaiki karena pelaksanaan pekerjaan di sinyalir sarat dengan penyimpangan mulai dari campuran cor beton yang tidak memakai takaran serta tidak adanya plastik sebagai tikar di bahagian dasar jalan.
Walaupun diwarnai dengan aksi protes dari warga setempat, namun pekerjaan tetap berlanjut tanpa adanya upaya dari pihak Pemkab Asahan untuk mengevaluasi kualitas pekerjaan. (ign/mom)