TASLABNEWS, SIMALUNGUN–
Entah apa yang ada dipikiran siswi SMU di Kabupaten Simslungun, Sumatera Utara bernama Desi Surya Ningsih. Ia nekat gantung diri di kamar tidurnya, Sabtu (23/11/2019), sekira pukul 18.35 Wib.
Penemuan mayat korban menghebohkan warga di Huta IV, Nagori Pematang Kerasaan, Kecamatan Bandar, Simalungun.
Kapolsek Perdagangan AKP Supendi SH membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa bunuh diri itu pertama kali diketahui adik tiri korban, berinisial FL (9).

Dijelaskannya, korban diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dengan menggunakan seutas tali nilon warna putih sepanjang lebih kurang 3,5 meter.
“Ketika ditemukan, posisi korban sudah tergantung di tiang penyangga di dalam kamar rumahnya, mengenakan baju kaos warna merah dan celana jeans pendek warna hitam,” jelasnya.
Menurut sang ayah, Robby Sugara (41), sebelumnya saat pulang dari kejar, dia melihat pintu kamar putrinya itu dalam keadaan tertutup.
“Kemudian saudara tiri korban bernama Dwi dan FL mencoba membuka pintu kamar, namun tidak bisa karena terkunci,” beber Supendi.
Karena tak bisa dibuka, kedua bocah itu kemudian mengetuk pintu dan memanggil kakak mereka, tetapi tak kunjung mendapat jawaban. Saat bersamaan, FL keluar rumah dan mencoba melihat dari jendela.
Begitu melihat dari jendela, FL pun terperangah dan kaget serta spontan menjerit.
“Pak kakak gantung diri!” sebut bocah itu seperti disampaikan AKP Supendi.
Mendengar teriakan itu, Robby Sugara langsung mendobrak pintu kamar dengan cara menendangnya. Begitu pintu terbuka, Robby pun melihat putrinya sudah tak bernyawa dalam keadaan tergantung dengan seutas tali nilon yang diikatkan pada galangan atap kamar rumah.
Robby kemudian meminta bantuan para tetangganya lalu menurunkan jasad putrinya.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada kepala dusun yang kemudian meneruskannya ke BabhinKamtibmas setempat. Selanjutnya, polisi tiba di lokasi kejadian tak lama kemudian dan melakukan olah TKP.
Supendi menambahkan, dari hasi pemeriksaan medis oleh dr Paula Netsy Purba, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh gadis remaja itu, selain bekas jerat tali di lehernya.
“Untuk motif belum bisa dipastikan. Saat ini jenazah korban sudah di rumah duka,” jelasnya.
Pihak keluarga kemudian meminta polisi tidak melakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan.
Informasi yang dihimpun, sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Desi Surya Ningsi menjadi remaja pendiam sejak kedua orangtua kandungnya berpisah.
Gadis itu kerap menyendiri sejak sang ayah menikah lagi dengan seorang janda yang sudah memilik anak.
Menyusul peristiwa itu, beberapa akun Facebook diduga teman Desi kemudian meminta ibu kandung remaja tersebut agar segera datang untuk melihat putrinya yang terakhir kali.
“Inna lillahi wainna ilaihi roji’un. Telah berpulang ke rahmatullah Desi Surya Ningsih anak dari Robby Sugara, hari ini Sabtu tepat pukul 18.30. Agar mamak (ibu-red) beliau melihat untuk terakhir kalinya. Mohon bantu viralkan agar ibunda dari anak ini dapat melihatnya,” tulis akun Cici Utama.
Sementara informasi lain diperoleh diduga korban nekat bunuh diri akibat kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Kapolres Simalungun, AKBP Heribertus Ompusunggu melalui Kapolsek Perdagangan, AKP Supendi, Minggu (24/11/2019) diteruskan pihak Humas Polsek memaparkan, korban pertama sekali ditemukan ayah kandungnya dan kedua saudara tirinya.
“Waktu itu ayah kandung korban, Robbi Sugara (41) pulang dari kerjaan dan menemukan pintu kamar Desi dalam keadaan terkunci. Lalu bersama Dewi (16) dan Farel (9) saudara tiri korban mencoba membuka pintu kamar korban, tapi tidak berhasil,” sebut Kapolsek.
Selanjutnya Farel keluar rumah mengintip dari jendela. Lalu melihat korban dalam keadaan tergantung sekira pukul 18.35 WIB. Farel langsung berlari menjumpai Robbi ayah dan mengatakan kakak tirinya Desi tergantung di kamar rumah mereka.
Dibantu tetangganya, Maruli Tua Situmorang (58). Robbi mendobrak pintu kamar anaknya dan menemukan Desi sudah tidak bernyawa lagi dan menurunkan jasad korban.
Korban mengakhiri hidupnya diduga akibat kurang kasih sayang.
Hal itu terungkap dari tulisan tangan korban pada buku tulis yang ditemukan di dalam kamar tidur.
Kemudian ayah kandung korban, Robbi menikahi seorang janda suku Sunda yang memiliki 2 orang anak yakni, Dewi dan Farel. (Mjc/int/syaf)