TASLABNEWS, LABURA-
Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) Khairuddin Syah Sitorus jatuh ke sungai saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di Dusun Siria-ria, Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X, Minggu (29/12/2019).
Beliau tergelincir hingga jatuh ke sungai saat menyeberangi jembatan darurat sepanjang 30 meter yang terbuat dari kayu pohon pinang.
Bupati yang jatuh ke dalam air bertahan menahan derasnya arus sungai dengan berpegangan pada seutas tali pengaman agar tak terseret.
Dalam hitungan detik, Kapolsek NA IX-X AKP M Harahap yang ikut rombongan langsung meloncat ke sungai dan membantu memegangi bupati. Kapolsek menjadi orang pertama yang menolong dan membawa bupati ke pinggiran sungai bersama sejumlah ajudan.
Peristiwa jatuhnya bupati Labura ini terekam video amatir berdurasi 1 menit 16 detik hingga viral di media sosial (medsos). Para warganet merespons positif perjuangan bupati menemui dan membantu warga yang sedang tertimpa musibah hingga terjatuh ke sungai.

Rombongan bupati yang sedang meninjau desa terdampak banjir bandang memang terpaksa harus melintasi medan berat. Hal ini lantaran akses jalan darat tak dapat dilewati kendaraan akibat tertutup material lumpur dan kayu gelondongan. Selain itu, sejumlah jembatan juga rusak akibat diterjang luapan banjir bandang.
Meski sempat merasa sakit di bagian kaki akibat terbentur bebatuan di sungai, bupati tetap semangat menyambangi rumah warga. Beliau berjanji secepatnya akan membangun jembatan agar akses jalan desa tidak terisolasi.
“Sabar ya, kami ke sini untuk menolong. Sampai bupati hampir hanyut tadi terjatuh,” kata Buyung-sapaan akrab bupati Labura kepada seorang warga korban banjir bandang.
Diketahui, banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan NA IX-X, Labura. Data BPBD Sumut, bencana ini mengakibatkan sembilan rumah hanyut, 17 rusak berat dan satu jembatan besar di jalan kabupaten hancur.
Bencana ini juga mengakibatkan tanah longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman 5 meter serta merusak lahan pertanian seluas 15 hektare. Selain itu, lima orang warga yang merupakan satu keluarga dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut.
Sementara Badan SAR Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melanjutkan pencarian hari kedua terhadap satu keluarga terdiri atas lima orang yang hilang saat banjir bandang melanda Dusun Siria-ria, Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Minggu (29/12/2019).
Dalam pencarian ini, petugas penyelamat mengerahkan helikopter untuk menyisir lokasi terdampak banjir.
“Pencarian korban hilang akan dilanjutkan hari ini dengan menggunakan helikopter,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, Senin (30/12/2019).
Identitas korban hilang dalam satu keluarga tersebut yakni Ahmad Albar Sipahutar (Kepala Keluarga), Cahaya Nasution (Istri), Reni Yana Sipahutar (anak), Irul Sipahutar (anak) dan Reja Sipahutar (anak).
Pascabanjir bandang, tim gabungan juga berhasil membuka akses jalan darat yang sempat terisolasi dengan mengerahkan alat berat pada Minggu (29/12/2019) pukul 17.00 WIB. Petugas membersihkan material batu, kayu gelondongan dan lumpur yang menutupi jalan utama.
Rombongan Bupati Labura Khairuddin Syah Sitorus bersama tim gabungan yang terdiri atas unsur TNI, Polri, BPBD dan masyarakat telah berhasil mencapai Desa Hatapang untuk menemui warga yang terdampak musibah.
Sementara hasil pembaharuan data kerusakan, sedikitnya 20 unit rumah hancur (rusak berat), 6 rumah hanyut, 1 jembatan rusak, akses sinyal seluler tidak ada dan korban jiwa dinyatakan nihil.
Adapun nama pemilik rumah rusak berat akibat banjir bandang yang sudah terdata di antaranya: Udin (52), Saddam (56), Julian Ritonga (65), Anisa Lubis (60), Langit Naibaho (55), Anas Sipahutar (60), Inel (45), Iman (56), Maksum (55), Egi (35), Nurdin 51), Dapot Munthe (46) dan Monang Munthe (50). Sementara yang lain dalam proses pendataan. (Int/syaf)