TASLABNEWS, ASAHAN– Jumlah penderita HIV/AIDS di daerah Kecamatan Pulau Bandring dan Meranti Asahan, Sumatera Utara tergolong tinggi. Hingga akhir 2019 di Meranti tercatat ada 20 orang penderita HIV/AIDS, di Pulau Bandring 19 orang. Sedangkan si Silau Laut ada 3 orang.
Itu dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Asahan H Nurdin kepada taslabnews, Jumat (24/1/2020).
Menurut Nurdin, terhitung sejak rahun 2010 hingga 2019, untuk wilayah Meranti ada 13 pria dan 7 wanita yang menderita HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut 1 orang meninggal dunia.

Sedangkan di Pulau Bandring jumlah penderita HIV/AIDS 9 pria dan 10 wanita. Dari jumlah tersebut 1 orang meninggal dunia.
“Untuk wilayah Silau Laut ada 3 orang yang terkena HIV/AIDS. Ketiganya pria dan masih dalam proses pengobatan,” tambahnya.
Nurdin menambahkan, Virus HIV yang menginfeksi seseorang tidak serta-merta langsung menimbulkan gejala-gejala berat. Perlu waktu yang cukup lama hingga infeksi HIV berkembang menjadi kondisi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Seseorang yang terkena HIV akan mengalami tiga tahap infeksi. Tahap paling awal infeksi HIV biasa disebut dengan infeksi akut atau serokonversi, biasanya terjadi dalam rentang waktu 2-6 minggu setelah terpapar. Dalam tahap ini, sistem kekebalan tubuh akan berjuang untuk menaklukkan virus HIV.
Memahami Gejala Awal HIV
Gejala awal HIV begitu ringan dan tidak memiliki karakteristik yang khas. Banyak yang tidak menyangka kalau sebenarnya gejala awal HIV bisa dibilang mirip dengan gejala-gejala yang timbul akibat serangan virus lainnya, misalnya penyakit flu (flu-like syndrome). Lama munculnya gejala bisa berlangsung selama 1-2 minggu.
Beberapa kondisi di bawah ini adalah gejala-gejala awal yang mungkin muncul saat terinfeksi HIV:
Demam
Salah satu gejala acute retroviral syndrome (ARS) yang pertama kali muncul biasanya berupa demam ringan dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius. Gejala awal ini dapat disertai dengan beberapa gejala lain, seperti kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.
Kelelahan
Sama halnya dengan respons tubuh terhadap infeksi virus pada umumnya, sistem kekebalan tubuh juga akan memberikan respons peradangan terhadap infeksi HIV. Hal ini akan mengakibatkan tubuh mengalami rasa letih dan lesu sebagai gejala awal HIV. Mirip dengan rasa tidak enak badan yang sering dialami menjelang flu.
BERITA SEBELUMNYA:
18 Warga Buntu Pane Asahan Positif HIV/AIDS, 1 Orang Meninggal
30 Warga di Bandar Pasir Mandoge Asahan Terkena HIV/AIDS, di Tinggi Raja 9 Orang
Di Air Joman Asahan 20 Warga Positif HIV/AIDS, di Sei Dadap 19, Teluk Dalam 8 Orang
21 Warga Kecamatan Simpang Empat Asahan Terkena HIV/AIDS, Air Batu 14, Pulau Rakyat 11
Nyeri pada persendian, otot, dan kelenjar getah bening juga dapat menjadi salah satu gejala awal HIV. Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan kemungkinan besar akan mengalami peradangan saat terjadi infeksi.
Jika peradangan terjadi di kelenjar getah bening, maka ketiak, pangkal paha, dan leher kemungkinan akan terasa nyeri. Selain itu, sama halnya dengan infeksi virus lainnya, gejala awal HIV dapat meliputi nyeri pada sendi dan otot.
Gejala akut HIV ini kemudian akan menghilang, dan memasuki tahap infeksi kedua, yaitu tahap nongejala. Pada tahap ini, infeksi HIV tidak akan menimbulkan gejala apapun dalam waktu yang cukup lama, yakni sekitar 5 hingga 10 tahun. Meski tidak mengalami gejala, namun sudah bisa menularkan HIV pada orang lain.
Tanpa pengobatan maka selanjutnya status HIV dapat berkembang memasuki tahap ketiga. Pada saat ini, daya tahan tubuh sudah sangat rendah sehingga mengalami AIDS.
Saat sudah mencapai tahap lanjutan HIV menjadi AIDS, gejala-gejala yang mungkin timbul dapat berupa rasa lelah berkepanjangan, demam lebih dari 10 hari, sesak napas, nyeri di tenggorokan, infeksi jamur di kulit atau vagina, diare kronis (diare berlarut-larut terjadi hingga berminggu-minggu), berkeringat saat malam hari serta berat badan turun tanpa alasan yang jelas. (syaf)


























