TASLABNEWS, TANJUNGBALAI- Terkait besarnya dugaan Mark up biaya fotokopi di Dinas Kesehatan Tanjungbalai tahun anggaran 2021 sebesar Rp74 juta lebih yang jadi temuan BPK, ternyata banyak di puskesmas.
Itu dikatakan DPP LSM Bara Api Afifuddin, Senin (13/11/2023). Menurut Afifuddin, hal itu menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nomor: 53.A/LHP/XVIII.MDN/05/2022, tanggal 17 Mei 2022.
Menurut Afifuddin, kelebihan pembayaran belanja fotokopi dan ATK pada Dinas Kesehatan sebesar Rp99.174.163. Hal itu berdasarkan keterangan PPTK saat diperiksa BPK.
Dimana alur pengadaan belanja ATK dan fotokopi pada Dinas Kesehatan diuraikan sebagai berikut.
Pemko Tanjungbalai pada tahun anggaran 2021 menganggarkan belanja barang pakai habis sebesar
Rp41.077.661.658 dengan realisasi sebesar Rp34.172.245.963,85 atau 83,19 persen dari anggaran. Dari realisasi tersebut, diantaranya digunakan oleh Dinas Kesehatan untuk belanja alat tulis kantor (ATK) dan belanja fotokopi sebesar Rp1.678.707.475 termasuk belanja bantuan operasional kesehatan (BOK) yang dikelola oleh Puskesmas.
Dalam rangka realisasi dana BOK, telah ditunjuk Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan satu pegawai sebagai pengelola dana BOK.
Selanjutnya, atas transaksi belanja ATK dan fotokopi, Kepala Puskesmas yang melakukan
pemesanan kepada penyedia jasa. Kemudian, pengelola dana BOK menindaklanjuti dengan pengambilan barang dan pembayaran transaksi tersebut.
Namun, untuk realisasi belanja selain dana BOK, pemesanan dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran (PA) yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh PPTK untuk transaksi pembeliannya
Dalam hal belanja fotokopi, pengelola BOK puskesmas menjelaskan bahwa laporan
kegiatan BOK yang telah diverifikasi dan validasi oleh PPTK, selanjutnya diantar ke penyedia untuk dilakukan penggandaan sebanyak dua kali dan penjilidan. Sehingga,
menjadi tiga eksemplar atas laporan kegiatan tersebut.
Sebelumnya, Sekda Tanjungbalai dan Kadis Kesehatan bungkam saat dikonfirmasi terkait masalah temuan BPK ini.
Sementara Kadis Kominfo Tanjungbalai Andri Nukha saat dikonfirmasi terkait masalah ini mengaku akan dikoordinasikan dulu ke OPD terkait terkait temuan tersebut
“Waalaikumsalam
Nanti coba dikoordinasikan bg dulu ke OPD terkait bg,” jawabnya. (Syaf)