diperagakan Sinema Zebua (55) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan yang
lakukannya terhadap Dame Laia (26).
menghabisi nyawa teman kerjanya yang ditemukan tewas dengan puluhan tusukan,
lalu ditinggal dalam sebuah mobil kijang Inova BK 1003 VR tepat di depan rumah
makan Elin Jalinsum Titi Kembar, Kota Pinang, Kabupaten Labusel, Jumat 28 Oktober
2016 lalu.
Zebua tidak sendirian dalam mengeksekusi Dame Laiya. Saat itu ia dibantu
rekannya bermarga Sihotang yang kini masih dalam pengejaran petugas (DPO).
dilakukan keduanya ketika korban tertidur pulas.
Humas AKP Y Sinulingga mengatakan, rekontruksi ini untuk melengkapi
berita acara pemeriksaan (BAP) terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.
dini hari dan sebelum dibunuh, Kamis (27/10) sekira pukul 22.00 WIB korban
cekcok dengan tersangka masalah uang titipan mobil. Lalu terjadi
pertengkaran keduanya. Dimana korban meludahi wajah tersangka, selanjutnya
setelah kedua bertengkar pelaku Zebua duduk ditempat, jaga sementara korban
tidur di dalam kamar.
(DPO) datang ketempat penitipan mobil tersebut untuk mengambil sepedamotornya
yang sebelumnya dititip ditempat tersebut.
menceritakan kepada Sihotang masalah pertengkaran yang terjadi. Lalu kedua
pelaku merencanakan pembunuhan tersebut.
punya musuh, lalu pelaku mengatakan: “Trus mau kau apain,” kata Sihotang.
Zebua.
menjawab: “ada.”
setelah membunuh korban dilakukan keduanya akan membawa dua mobil dan akan
dijual ke Kerinci
disimpannya di lemari tempat penitipan mobil tersebut dan menyerahkannya
kepada pelaku Sihotang.
menjalankan aksinya menikam korban. Tikaman pertama di perut korban. Saat itu
terjadi perlawanan dengan korban sehingga pisau terjatuh. Tersangka
kemudian mengambil pisau tersebut dan menikamkan kembali secara membabi
buta ke tubuh korban. Sementara pelaku Sihotang memegangi tubuh korban,”
tuturnya.
mobil Innova BK 1003 VR dibungkus karpet merah dan diletakkan di bagian
belakang mobil. Kemudian tersangka membawa korban dengan mobil tersebut,
sementara pelaku Sihotang membawa mobil BK 126 GN.
tersebut. Setelah mayat tersebut dibuang, kedua mobil juga akan dijual di sana. Namun, karena
tersangka baru pandai membawa mobil, sehingga tertinggal jauh di perjalanan.
Pada saat di Kota Pinang,
mobil yang dibawa tersangka kehabisan minyak sehingga tersangka meninggalkannya
di tempat tersebut,” terangnya.
338 dan pasal 365 KUHP dengan hukum seumur hidup.
dengan 84 liang tikaman. Pelaku adalah rekan kerja korban, Agus Zebua (50),
yang sudah mengakui perbuatannya lewat telepon kepada pemilik gudang mobil,
majikan mereka.
setelah jenazah Dame ditemukan pada Jumat (28/10) lalu sekira pukul 06.00 WIB
di dalam mobil Kijang Innova hitam BK1003 VR. Mobil itu diparkir di depan Rumah
Makan Elin, berada di Jalinsum Titi Kembar, Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan
(Labusel).
Pagi
itu, Anto (40) warga Kecamatan Bosar Maligas, Simalungun, bangun dari
istirahatnya. Ia berniat melanjutkan perjalanan menumpang truk CPO yang
dikendarainya. Sebelumnya truk itu diparkirkannya di depan Rumah Makan Elin.
Hanya
saja saat akan ke luar, Anto kesulitan mengeluarkan truknya karena terhalang
mobil Kijang Innova tersebut. Kemudian pemilik rumah makan, Darwin membantu dengan mencari pemilik mobil
Innova yang menghalangi jalan truk tersebut. Tetapi tetap tidak ditemukan.
Selanjutnya, ia memerhatikan isi mobil, tak ada orang yang ditemukan di dalam.
Namun karena curiga dengan mobil itu, selanjutnya Darwin langsung melaporkannya ke kepolisian
setempat.
Tidak
lama kemudian tim dari Sat Reskim Polres Labuhanbatu datang ke lokasi. Setelah
mobil dibuka, ditemukanlah sesosok jenazah yang terbungkus karpet merah. Posisi
jenazah saat itu berada di bagian belakang mobil Innova tersebut.
Begitu
diperhatikan, jenazah itu dipenuhi luka tusuk. Di samping tubuh korban juga
ditemukan sebilah pisau. Diduga pisau itulah yang digunakan untuk membunuh
korban.
Selanjutnya
jenazah dibawa ke rumah sakit setempat dan selanjutnya diotopsi ke RSUD Dr
Djasamen Saragih Kota Siantar. Terakhir, korban diketahui sebagai Dame Laia,
merupakan perantauan yang bekerja di kawasan Kota Tanjungbalai. Ia merupakan
karyawan di Yenni Mobil dan bekerja sebagai penjaga penitipan mobil yang
beralamat di Jalan M Abas Ujung, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar,
Tanjungbalai. Begitu juga dengan Agus, merupakan rekan kerja korban di Yenni
Mobil.
Sebelumnya
pada Jumat pagi, seorang oknum TNI bernama Gunawan yang merupakan konsumen
Yenni Mobil ingin mengambil mobilnya. Namun, saat supir dari oknum TNI tersebut
tiba di lokasi penitipan, tidak menemukan korban.
Gunawan
pun melaporkan hal itu kepada pemilik penitipan, selanjutnya istri dari pemilik
penitipan menghubungi korban melalui telepon selulernya. Ternyata saat
ditelepon, yang mengangkat adalah Agus. Saat itu ia mengakui bahwa ia telah
membunuh korban. Sementara jenazahnya ditinggalkan di Titi Panjang, Kota Pinang.
Mendengar
pernyataan tersebut, pemilik Yenni Motor langsung mendatangi tempat usahanya
dan mencari kebenaran cerita tersebut. Sesamapainya di sana, pemilik usaha itu menemukan banyak
bercak darah dalam kamar di tempat penitipan mobil miliknya.
Sementara
itu mobil Kijang Innova miliknya BK 1003 VR dan mobil Innova BK 126 GN milik
Gunawan sudah tak terlihat. Atas kejadian itu, pemilik usaha itupun membuat
laporan ke polisi.
Kapolres
Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan SIK melalui Kasat Reskrim AKP Yayang Risky
Pratama SIK didampingi Kapolsek Datuk Bandar AKP R Manalu dan Kasubbag Humas
AKP Y Sinulingga yang ditemui di lokasi usaha Yenni Mobil, membenarkan Dame
Laia sudah ditemukan tewas di tempat terpisah.
Namun,
ia mengaku belum mengetahui apa motif di balik pembunuhan ini. Apalagi
sebelumnya korban terlebih dahulu dibunuh di tempat kerjanya, selanjutnya
jenazahnya dibawa ke Kota Pinang dengan menumpang mobil milik majikan mereka.
“Motifnya
masih kita selidiki dan saat ini kita masih mengumpulkan keterangan saksi.
Berdasarkan hasil olah TKP, diduga pelaku lebih dari satu orang. Dan saat ini,
ada satu mobil, yakni Kijang Innova BK 126 GN yang hilang. Mobil itu juga
diduga dilarikan pelaku,” kata Sinulingga.
Sementara
itu pemilik usaha Yenni Motor, Pendi Hura yang sempat diwawancarai awak koran
ini, membenarkan kejadian itu. Ia menambahkan, setelah mengetahui bahwa mobil
titipan hilang dari tempat usahanya, istrinya bernama Masniar langsung
menghubungi handphone korban.
“Yang
mengangkat adalah pelaku. Dia mengakui perbuatannya yang menghabisi korban. Dia
sudah kubuang, dia kubunuh dan kutinggalkan di Titi Panjang Kotapinang, di
dalam mobil. Begitulah katanya,” ucapnya menirukan pengakuan Agus.
Dikatakan,
korban dan pelaku selama ini tidak mempunyai masalah. Keduanya sama-sama pekerja
di tempat usahannya dan sudah tahunan bekerja sebagai penjaga penitipan mobil.
Tepat
pada Sabtu (29/10) sekira pukul 09.00 WIB, jenazah Dame Laia diotopsi di
Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih.
Menurut
Kepala Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih, dr
Reinhard JD Hutahean SH SpF melalui pegawainya Maknur Manurung, otopsi terhadap
jenazah korban yang mereka lakukan berlangsung selama 3 hingga 4 jam.
Dari hasil
otopsi itu ditemukan 84 liang tusukan di tubuh korban. Masing-masing 32 liang
pada garis ketiak kiri, 28 liang pada punggung, 7 liang pada garis ketiak
kanan, 12 liang pada bagian dada dan perut, 3 liang pada leher dan 2 liang pada
wajah. Selain itu, ada juga luka robek pada lambung korban.
Hanya
saja, Manurung menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa mengetahui lokasi awal
tikaman di tubuh korban, karena kondisi jenazah sudah mengalami pembusukkan.
“Semuanya
ada 84 liang tusukan di tubuh korban. Itulah yang kita temukan, kemudian ada
luka robek di lambung,” jelas Manurung.
Korban
Dikenal Ramah
Menurut
teman korban yang ditemui di Instalasi Jenazah RSUD Dr Djasamen Saragih
kemarin, korban merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
“Orangtua
dan ketiga saudara korban tinggal di daerah Nias Selatan,” jelas pria yang
enggan menyebut identitasnya itu kepada koran ini, kemarin.
Dia
menjelaskan, sehari-harinya korban dikenal sangat ramah dan baik, bahkan korban
sangat rajin bekerja, sehingga menjadi kepercayaan pemilik gudang mobil
tersebut.
“Makanya
kami tidak menyangka si Zebua itu tega membunuh si Dame ini. Padahal mereka
sama-sama pekerja di gudang penyimpanan mobil itu,” ujarnya. (mag02/syaf)


























