TANJUNGBALAI-Personel Patroli Bea dan Cukai Teluk Nibung kembali mengamankan 67 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia yang pulang ke Indonesia melalui perairan Selat Malaka, Minggu (22/1) sekitar pukul 23.00 WIB. Ke-67 TKI ini diamankan dari kapal kayu tanpa nama.
Informasi diperoleh, 67 orang TKI tersebut bertolak dari Port Klang Malaysia ke Tanjungbalai, Sabtu (21/1). Namun belum sampai di tujuan, kapal tersebut diamankan petugas Bea dan Cukai Kanwil Sumut di perairan Tanjung Jumpul Asahan. Selanjutnya para TKI tersebut diserahkan ke bea dan cukai Teluk Nibung untuk pemeriksaan barang terlarang terutama narkotika.
Menurut pegawai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (BC) Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung yang enggan namanya dikorankan, 67 orang TKI ilegal itu merupakan tenaga kerja Indonesia ilegal yang bekerja di Malaysia dan akan pulang ke tanah air melalui kota Tanjungbalai.
Ia menyebutkan, sesuai hasil pendataan, ke-67 TKI Ilegal itu, terdiri dari 56 orang laki-laki dan 11 orang wanita.
“Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya barang terlarang ataupun narkoba. Para TKI tersebut selanjutnya dipulangkan. Saat ini tekong dan 3 orang ABK masih dalam pemeriksaan,” katanya.
Sementara itu Anto salah seorang TKI ketika diwawancarai menuturkan mereka, nekat memilih jalur gelap karena paspor mati dan di Malaysia lagi razia. Sehingga mereka berangkat dari Malaysia karena takut terjaring razia. Namun belum sampai di tujuan, pada Minggu malam kapal yang mereka tumpangi diamankan petugas Bea dan Cukai Kanwil Sumut di perairan Asahan.
Sementara Agus (32) warga Batubara saat diwawancarai wartawan mengaku sengaja menggunakan jalur ilegal untuk kembali ke Indonesia. Agus mengaku ia pergi ke Malaysia dengan cara ilegal dan bekerja di salah satu perusahaan swasta.
“Aku di Malaysia sebagai karyawan lepas di salah satu perusahaan di Malaysia. Makanya aku tidak memiliki paspor atau izin lainnya. Itu sebabnya saat pulang aku menggunakan jalur ilegal,” katanya.
Agus mengaku, dirinya sengaja pulang dari Malaysia karena saat ini di Malaysia sedang marak dilakukan razia terhadap TKI.
“Dari pada ditangkap, ya aku memilih pulang ke Indonesia melalui jalur ilegal,” katanya. (mag02/syaf/ma/int)