TANJUNGBALAI-Seorang pria bernama Maikel Marbun yang belakangan diketahui warga Humbang Hasundutan (Humbahas), ditemukan terkapar di dekat warung tuak di Jalan Jati Tanjungbalai, Kamis (15/6) sekitar pukul 07.00 WIB. Korban yang berprofesi sebagai nelayan ini diduga dibunuh oleh temannya seusai minum tuak.
Korban dibawa warga RSU T Mansyur Tanjungbalai dalam kondisi kritis. Tak lama di rumah sakit, korban yang mengalami luka koyak di bagian kepala dan badan akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Informasi diperoleh dari Ilham, petugas kamar jenazah, semula dirinya mendapat kabar bahwa ada korban yang masuk ke ruangan IGD. Lalu dia datang dan saat itu melihat pada bagian kepala di atas telinga korban terdapat luka serius.
“Saya pun menanyakan kepada warga yang membawa korban, siapa keluarganya dan siapa yang bertanggungjawab. Namun tidak ada satu pun dari warga yang membawa korban yang menjawab pertanyaan saya,” katanya.
Melihat kondisi korban yang cukup parah, rencananya korban akan dibawa ke RSU di Medan guna mendapatkan perawatan medis yang lebih baik. Namun, sebelum sempat rujuk ke RSU di Medan, korban ternyata menghembuskan nafas terakhirnya.
Mengetahui korban meninggal, Ilham lalu membawa jenazah korban ke kamar jenazah untuk menunggu keluarga datang menjemput.
Sementara, informasi diperoleh wartawan dari beberapa warga menyebutkan, malam sebelum ditemukan terkapar bersimbah darah, Maikel Marbun terlihat berada di warung tuak di sekitar Jalan Jati, Kota Tanjungbalai.
“Rabu (14/6) sekitar jam 11 malam, aku lihat dia sedang minum di warung tuak. Eh, paginya kulihat di dekat warung tuak itu sudah ramai orang berkumpul. Kudekati, ternyata ada orang yang terkapar di jalan dengan kondisi berlumuran darah. Di bagian kepalanya ada luka koyak, di badannya juga ada luka. Karena kasihan, aku menyarankan kepada warga agar korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Lalu warga memanggil becak dan membawa pria itu ke rumah sakit. Ternyata di rumah sakit ia meninggal dunia, mungkin akibat luka yang dideritanya cukup parah,” kata Wati, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Jati.
Kapolsek Datuk Bandar AKP Ruben Manalu melaui Kanit Reskrim Iptu Masrianto mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
Menurut Masrianto, korban diduga dianiaya oleh rekannya yang pada malam itu juga bersama korban minum tuak di Jalan Jati.
“Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban pada malam itu bersama rekannya JSS (DPO) memasuki sebuah lapo tuak dan selesai minum mereka keluar. Dan, setelah itu masyakarat menemukan korban bersimbah darah karena mengalami luka robek bagian kepala,” paparnya.
Dikatakan, dari olah TKP yang dilakukan petugas, ditemukan barang bukti berupa sebatang kayu dengan bercak darah, kemudian sepotong baju kemeja warna merah merk Levis dan sandal kulit berwarna coklat yang diduga milik pelaku.
“Untuk penyelidikan lebih lanjut, korban dibawa RS Bayangkara Medan untuk dilakukan otopsi,” ujarnya. (syaf)