TASLABNEWS.COM, KISARAN– Kabar membanggakan buat warga Asahan datang dari Budi Santoso (18) siswa SMA Negeri 1 Kisaran dan Rahmi Aqilia (17) siswa SMA Negeri 2 Kisaran. Dua anak asli Kabupaten Asahan ini berhasil meraih Dafa Award kategori forum anak terinovatif se Indonesia dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlingan Anak (PPPA), di Riau Pekanbaru.
Siswa SMA Negeri 1 dan SMAN 2 Kisaran yang meraih penghargaan. |
“Penghargaan tersebut kami dapatkan setelah mengikuti forum anak Nasional di Pekambaru mulai tanggal 19 – 23 Juli 2017. Alhamdulillah dari ratusan anak yang mewakili kabupaten dan provinsi se Indonesia kami meraih Dafa Award untuk kategori anak terinovatif,” kata Budi Santoso saat berbincang bersama wartawan, Sabtu (29/7).
Dafa Award adalah salah satu dari dua belas kategori penghargaan yang diberikan Kementrian PPPA untuk anak anak Indonesia yang terpilih mewakili daerahnya. Hebatnya, dari 33 Kabupaten kota di Sumatera Utara, hanya Budi dan Rahmi yang berhasil memboyong pulang gelar penghargaan tersebut untuk kontingen Sumatera Utara.
Sebelum menjadi perwakilan anak yang berangkat dalam acara Hari Anak Nasional di Pekanbaru yang juga dihadiri presiden RI Jokowidodo, Budi maupun Rahmi mengikuti jambore anak tingkat provinsi tanggal 5 – 7 Juli di Berastagi. Enam ratus anak dari 33 Kabupaten Kota di Sumut ikut berkompetisi, beruntung mereka akhirnya terpilih mewakili anak – anak Sumut di tingkat Nasional hingga terpilih sebanyak 30 orang dari Sumut untuk berangkat ke Pekanbaru.
“Jadi dari 30 orang anak yang berangkat ke Pekanbaru mewakili Kabupaten Kota yang ada di Sumut hanya kami yang meraih award tersebut,” kata Budi kembali.
Baik Budi maupun Rahmi tergabung Forum Anak Nasional Kabupaten Asahan, bentukan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak. Adapun tugas dari komunitas ini adalah sebagai wadah partisipasi menjembatani aspirasi anak kepada pemerintah.
Ditanya soal perhatian perintah terhaap anak, Budi menilai saat ini Pemkab Asahan belum sungguh sungguh menerapkan regulasi yang berpihak pada anak, misalnya fasilitas ruang public ramah anak yang masih sangat minim di Kabupaten Asahan.
Selain itu, iapun melihat sebenarnya banyak anak anak Asahan yang berprestasi namun tidak diberdayakan dengan baik dan tidak muncul kepermukaan.
Sepulang dari mengikuti kegiatan Forum Anak Nasional di Pekanbaru, besama komunitasnya akan membentuk kegiatan jambore anak Asahan yang rencananya bakal digelar bulan Agustus mendatang.
“Dengan harapan lewat komunitas ini kami bisa mensuarakan hak hak anak di Kabupaten Asahan, minimal menekan angka anak yang putus sekolah atau menikah pada usia dini,”ujar mantan ketua Osis SMAN 1 Kisaran ini. (syaf)