TASLAB NEWS, KISARAN- Jenazah Diwa Sakti (10) yang tenggelam
di Sungai Silau saat mandi-mandi bersama temannya, Sabtu (10/3) lalu akhirnya
ditemukan, Senin (12/3) sore. Jasad bocah kelas IV SD itu
tersangkut di batang pohon kayu besar. Korban ditemukan sekitar satu kilometer
dari lokasi dilaporkan hanyut.
di Sungai Silau saat mandi-mandi bersama temannya, Sabtu (10/3) lalu akhirnya
ditemukan, Senin (12/3) sore. Jasad bocah kelas IV SD itu
tersangkut di batang pohon kayu besar. Korban ditemukan sekitar satu kilometer
dari lokasi dilaporkan hanyut.
![]() |
Jenazah korban yang hanyut di sungai Silau Asahan saat dievakuasi. |
Selain petugas dan Basarnas, beberapa warga ikut dalam
pencaharian termasuk Katsudin, ayah korban.
pencaharian termasuk Katsudin, ayah korban.
“Bapak itu yang angkat jenazah anaknya bang. Kasian kali.
Tapi bapak itu tegar. Almarhum ditemukan sekitar jam tiga sore tadi,” kata
Amri, warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi korban.
Tapi bapak itu tegar. Almarhum ditemukan sekitar jam tiga sore tadi,” kata
Amri, warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi korban.
Tim penyelamat dari Basarnas kemudian mengevakuasi jasad
bocah malang
itu dan langsung dibawa ke rumah orangtuanya di Jalan Maria Ulfa, Lingkungan
III, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur.
bocah malang
itu dan langsung dibawa ke rumah orangtuanya di Jalan Maria Ulfa, Lingkungan
III, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur.
Di rumah duka, suasana haru pun pecah saat mobil Basarnas
tiba. Ratusan pelayat sudah menanti kedatangan anak pertama dari dua bersaudara
pasangan suami istri Katsudin dan Tinah.
tiba. Ratusan pelayat sudah menanti kedatangan anak pertama dari dua bersaudara
pasangan suami istri Katsudin dan Tinah.
Ratusan pelayat, keluarga dan sanak saudara larut dalam
kesedihan ketika jenazah almarhum dibawa masuk ke rumah duka untuk dimandikan
dan dishalatkan. Bahkan adik perempuan korban terlihat histeris melihat
kedatangan abangnya yang sudah terbujur kaku di kantong jenasah hitam Basarnas.
kesedihan ketika jenazah almarhum dibawa masuk ke rumah duka untuk dimandikan
dan dishalatkan. Bahkan adik perempuan korban terlihat histeris melihat
kedatangan abangnya yang sudah terbujur kaku di kantong jenasah hitam Basarnas.
“Langsung dimandikan, bang. Sorenya langsung dikebumikan
karena kondisinya sudah tak memungkinkan lagi,” kata salah seorang kerabat
keluarga.
karena kondisinya sudah tak memungkinkan lagi,” kata salah seorang kerabat
keluarga.
BACA BERITA TERKAIT:
Meninggalnya Diwa di Sungai Silau menambah daftar panjang
kejadian korban tewas tenggelam di sungai terpanjang di Asahan yang langsung
bermuara ke selat malaka itu. Akhir Februari lalu, masih disungai yang sama
sekitar pertengahan bulan Februari lalu kejadian serupa juga terjadi dan
mengambil nyawa dua korban.
kejadian korban tewas tenggelam di sungai terpanjang di Asahan yang langsung
bermuara ke selat malaka itu. Akhir Februari lalu, masih disungai yang sama
sekitar pertengahan bulan Februari lalu kejadian serupa juga terjadi dan
mengambil nyawa dua korban.
Sebelumnya, informasi dihimpun, korban bersama tiga temannya
Evi, Rio dan Devi bermain dan mandi-mandi di
pinggir sungai. Asyik bermain, ternyata Diwa terseret arus sungai dan
menghilang di tengah pusaran air.
Evi, Rio dan Devi bermain dan mandi-mandi di
pinggir sungai. Asyik bermain, ternyata Diwa terseret arus sungai dan
menghilang di tengah pusaran air.
“Anak-anak itu lari dan bilang minta tolong ada kawannya
yang tenggelam. Mereka ada tiga orang yang tenggelam, dua bisa ditolong,
satunya lagi gak sempat,” kata Ali Saputra, warga setempat yang ikut
menyelamatkan para korban selamat.
yang tenggelam. Mereka ada tiga orang yang tenggelam, dua bisa ditolong,
satunya lagi gak sempat,” kata Ali Saputra, warga setempat yang ikut
menyelamatkan para korban selamat.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Asahan mengerahkan tim penyelam dan perahu karet menyusuri arus sungai untuk
mencari korban tenggelam yang belum ditemukan.
Asahan mengerahkan tim penyelam dan perahu karet menyusuri arus sungai untuk
mencari korban tenggelam yang belum ditemukan.
Informasi diperoleh, bocah malang yang merupakan warga Lingkungan III,
Kelurahan Mutiara itu sedang mandi-mandi bersama empat rekannya di Sungai Silau
tak jauh dari proyek pembangunan Jembatan Bailey.
Kelurahan Mutiara itu sedang mandi-mandi bersama empat rekannya di Sungai Silau
tak jauh dari proyek pembangunan Jembatan Bailey.
“Kami gak tau gimana caranya anak-anak itu tenggelam,
tiba-tiba kawannya sudah menjerit aja minta tolong,” kata Ali lagi.
tiba-tiba kawannya sudah menjerit aja minta tolong,” kata Ali lagi.
Sementara itu, Kastuddin, ayah korban tampak pasrah atas
kejadian yang menimpa anaknya itu. Ia terlihat tegar dan ikut membantu petugas
BPBD Asahan mencari anaknya yang hanyut.
kejadian yang menimpa anaknya itu. Ia terlihat tegar dan ikut membantu petugas
BPBD Asahan mencari anaknya yang hanyut.
“Hari ini tetap akan dilakukan pencarian, bang. Dari pagi
tadi kami sudah bergerak. Rencananya akan terus mencari sampai jam 6 sore.
Doakan saja hari ini bisa ketemu, bang,” kata salah seorang petugas BPBD Asahan
yang ikut mencari korban.
tadi kami sudah bergerak. Rencananya akan terus mencari sampai jam 6 sore.
Doakan saja hari ini bisa ketemu, bang,” kata salah seorang petugas BPBD Asahan
yang ikut mencari korban.
Sementara Kapolsek Kota Kisaran Iptu Rianto saat turun ke
lokasi kejadian mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kejadian tenggelamnya
warga yang mandi-mandi di Sungai Silau.
lokasi kejadian mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kejadian tenggelamnya
warga yang mandi-mandi di Sungai Silau.
Pasalnya, belum satu bulan kejadian yang menewaskan bapak
anak yang juga hanyut di sungai itu, kini peristiwa serupa terulang kembali.
anak yang juga hanyut di sungai itu, kini peristiwa serupa terulang kembali.
“Ini jadi perhatian khusus untuk orang tua agar mengawasi
anak-anaknya. Jangan bermain dan mandi-mandi di sungai tanpa pengawasan orang
dewasa,” pesannya. (syaf)
anak-anaknya. Jangan bermain dan mandi-mandi di sungai tanpa pengawasan orang
dewasa,” pesannya. (syaf)