TASLABNEWS, NASIONAL- Lagi-lagi kasus penistaan agama terus
bermunculan di media sosial. Kali ini seorang facebooker dengan nama akun Apologet
Paul Zhang yang jadi pembicaraan. Dimana aku milik Paul dianggap telah menghina
agama Islam dengan menyebutkan kita Suci Alquran adalah palsu dan berbahaya.
Selain itu ia juga mengatakan bahwa Islam adalah candu masyarakat digunakan
oleh para penguasa serakah untuk membodohi umat demi kekuasaan.
bermunculan di media sosial. Kali ini seorang facebooker dengan nama akun Apologet
Paul Zhang yang jadi pembicaraan. Dimana aku milik Paul dianggap telah menghina
agama Islam dengan menyebutkan kita Suci Alquran adalah palsu dan berbahaya.
Selain itu ia juga mengatakan bahwa Islam adalah candu masyarakat digunakan
oleh para penguasa serakah untuk membodohi umat demi kekuasaan.
![]() |
Akun Facebook Apoleget Paul Zhang yang menghina umat muslim. |
Dalam postingannya Paul mengatakan, Orang
Islam sedang sibuk bersih-bersih dan kebas-kebas dari stigma Agama Biadab
akibat ulah sekelompok orang yang begitu saleh dalam melakukan syariat agama
islam lebih daripada orang Islam yang lain.
Islam sedang sibuk bersih-bersih dan kebas-kebas dari stigma Agama Biadab
akibat ulah sekelompok orang yang begitu saleh dalam melakukan syariat agama
islam lebih daripada orang Islam yang lain.
Namun apapun sangkalan mereka
terhadap tindakan para teroris yang meledakan diri dan memakan korban orang
lain, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa keompok ini melakukan keyakinannya
karena bersumber dari sumber yang sama dengan yang kebas-kebas: ALQURAN.
terhadap tindakan para teroris yang meledakan diri dan memakan korban orang
lain, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa keompok ini melakukan keyakinannya
karena bersumber dari sumber yang sama dengan yang kebas-kebas: ALQURAN.
Nabi yang mengatakan bahwa
Alquran adalah wahyu yang ia terima melalui malaikat di dalam Gua, mengklaim
bahwa Alquran adalah penyempurna dari kitab sebelumnya yakni Taurat dan Injil. (jadi
tidak termasuk kitab para nabi).
Alquran adalah wahyu yang ia terima melalui malaikat di dalam Gua, mengklaim
bahwa Alquran adalah penyempurna dari kitab sebelumnya yakni Taurat dan Injil. (jadi
tidak termasuk kitab para nabi).
Mengabaikan kritik historis
Alquran yang menurut bukti arkeologis dan geografis adalah fiksi dari
mesopotamia (bukan dari Mekkah seperti klaim orang Islam), kita tetap bisa
melihat bahwa Isi Alquran sangat berbeda dengan Taurat dan “Injil”.
Alquran yang menurut bukti arkeologis dan geografis adalah fiksi dari
mesopotamia (bukan dari Mekkah seperti klaim orang Islam), kita tetap bisa
melihat bahwa Isi Alquran sangat berbeda dengan Taurat dan “Injil”.
Beberapa hal yang crucial dan
Fatal dari kesalahan Tiruan Kitab Mekkah terhadap Kitab Kristen dan Yahudi
adalah:
Fatal dari kesalahan Tiruan Kitab Mekkah terhadap Kitab Kristen dan Yahudi
adalah:
1. Taurat mengandung 613 rincian
detil dan menggunakan sandi huruf dan angka yang memiliki arti, yang diabaikan
oleh Nabi Islam. Bahkan Nabi Islam tidak tahu bahwa ada nama Yahweh yang
merupakan nama yang kudus bagi sesembahan Israel. Sebab di jaman itu sudah
tidak ada kitab berbahasa Ibrani. Dan nama Yahweh hanya boleh ditulis dalam
Kitab Suci bahasa Ibrani karena salah satu hukum taurat mengatakan “Jangan
menyebut nama Yhwh dengan sembarangan”.
detil dan menggunakan sandi huruf dan angka yang memiliki arti, yang diabaikan
oleh Nabi Islam. Bahkan Nabi Islam tidak tahu bahwa ada nama Yahweh yang
merupakan nama yang kudus bagi sesembahan Israel. Sebab di jaman itu sudah
tidak ada kitab berbahasa Ibrani. Dan nama Yahweh hanya boleh ditulis dalam
Kitab Suci bahasa Ibrani karena salah satu hukum taurat mengatakan “Jangan
menyebut nama Yhwh dengan sembarangan”.
Sehingga terjadi kesalahan bahwa
nama dewa mekkah disebut-sebut bernama Allah الله, sebagai padanan dari nama
sesembahan Yahudi yakni Eloah. Padahal orang Yahudi jarang menyebut Eloah
(bentuk tunggal), mainkan Elohim (bentuk jamak). Akibatnya terjadi kebingungan
penggunaan Kami dan Aku dalam Alquran. Si Penulis Alquran bingung karena
mencoba meniru Alkitab yang kadang menggunakan Kami dan Aku bergantian, karena
Elohim maupun El /Eloah bukan merupakan personal yang terpisah melainkan satu
kesatuan dan namaNya adalah YHWH (Lihat tangan yang berpaku).
Dan Elohim adalah wujud manusia Yesus Kristus itu sendiri.
(Manusia diciptakan menurut gambar Allah adalah gambaran Elohim yamg jamak
namun satu Kejadian 1:26-27)
nama dewa mekkah disebut-sebut bernama Allah الله, sebagai padanan dari nama
sesembahan Yahudi yakni Eloah. Padahal orang Yahudi jarang menyebut Eloah
(bentuk tunggal), mainkan Elohim (bentuk jamak). Akibatnya terjadi kebingungan
penggunaan Kami dan Aku dalam Alquran. Si Penulis Alquran bingung karena
mencoba meniru Alkitab yang kadang menggunakan Kami dan Aku bergantian, karena
Elohim maupun El /Eloah bukan merupakan personal yang terpisah melainkan satu
kesatuan dan namaNya adalah YHWH (Lihat tangan yang berpaku).
Dan Elohim adalah wujud manusia Yesus Kristus itu sendiri.
(Manusia diciptakan menurut gambar Allah adalah gambaran Elohim yamg jamak
namun satu Kejadian 1:26-27)
2. Injil itu bukan lah sebuah kitab yang diturunkan kepada
Yesus. Sebab Yesus tidak mengajarkan ajaran baru. Dan kata Injil yang dimaksud
Yesus, dan merupakan “Pesan Utama” dalam ajaran Yesus yang pertama
dalam Lukas 4, yang mengutip dari Yesaya 61:1 adalah berasal dari kata
Euanggelion
Yesus. Sebab Yesus tidak mengajarkan ajaran baru. Dan kata Injil yang dimaksud
Yesus, dan merupakan “Pesan Utama” dalam ajaran Yesus yang pertama
dalam Lukas 4, yang mengutip dari Yesaya 61:1 adalah berasal dari kata
Euanggelion