TASLABNEWS.COM, LABUHANBATU – Ketua Persani Labuhanbatu Afrida Nasuition meminta surat keputusan (SK) Persani hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) di Kantor KONI Labuhannbatu tanggal 21 Februari 2022 dibekukan karena tidak sah dan tidak sesuai Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT).
Demikian dikatakan Afrida didampingi pengurus Persani Labuhanbatu lainnya kepada sejumlah wartawan pada Konfrensi persnya di Ranrauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (23/2/2022) siang.
Menurut Afrida pada tanggal 21 Februari 2021 diadakan Musdalub di Kantor KONI Labuhanbatu dengan alasan Mosi tidak percaya.

Kemudian, kata dia, hari itu juga dilakukan pelantikan dan SK atas nama Lis Handayani oleh karateker yang diangkat Persani Sumut tanpa saya ketahui.
“Sedangkan SK Afrida Nasution sebagai Ketua PERSANI Labuhanbatu masa bakti 2021-2025 dgn SK 03/SK/Pengprov.Persani-SU/XI/2021 masih berumur 3 bulan dan belum ada pelantikan. Informasi ini saya dapat semua dari orang lain. Bahkan Bupati Labuhanbatu juga pada saat itu saya tanyakan, pak Bupati juga menjawab bahwa dia juga tidak mengetahui,” jelasnya.
Dijelaskannya, kalau ada mosi tidak percaya seharusnya pengurus Sumut adalah melakukan penyelidikan selama 3 hari, namun itu tidak dilakukan dan tidak ada khususnya Labuhanbatu sebelum SK dibekukan, tapi ini langsung menerbitkan SK Karateker.
“Jadi saya juga meminta agar SK Persani Labuhanbatu hasil Musdslub dibekukan. Karena saya tidak ada terima surat pembekuan SK sama saya. Saya juga akan melakukan somasi ke Persani Sumut,” jelas Afrida Nasution.
Ditambahkannya, semua ini tidak ada dasarnya dirinya terima surat karateker ini tanggal 21 Februari 2022.
“Ada apa ini semua. Saya merasa terzolimi. Saya yang membangun Persani ini selama 3 bulan sejak SK saya terima. Persani ini sudah saya rintis sejak awal dan saya tidak mau kerjaan saya diambil alih,” cetus Afrida.
Afrida mempertanyakan mosi tak percaya ini dasarnya apa, karena saya mendapat info semua intruktur senam agar membuat tanda tangan.
“Padahal saya dapat info ada beberapa struktur senam yang tidak menandatangani. Namun tanda tangan mereka yang dipalsukan,” ungkapnya.
Salahseorang instruktur Sari kepada wartawan mengakui bahwa mereka mengikuti rapat luar biasa di Kantor Koni Labuhanbatu waktu itu diundang oleh Karateker dan pengurus namun ketua Persani Labuhanbatu Afrida memang tidak hadir.
“Disana kepada peserta dijelaskan seluruh masalah yang terjadi di dalam kepengurusan Persani. Itulah yang saya tau, jadi masalah kepengurusan ini kami gak tau, jelasnya,” ujarnya.
Terpisah, salahsatu karakter Musdalub pemilihan ketua Persani Labuhanbatu pada tanggal 21 Februari 2022 Rusli saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya sedang berada di Aeknabara, Kecamatan Bilah Hulu.
“Nanti ya kita jumpa Sore ini saya lagi di Aeknabara,” jawabnya singkat melalui sambungan telepon seluler. (CS/syaf).



























