ASAHAN- Seorang anak baru gede (ABG) berinisial EN (16), ditemukan tewas dalam kondisi tergantung, tepatnya di ruangan tamu rumahnya di Dusun III Desa Lestari Kecamatan Buntu Pane, Senin (19/12).
Ayah korban, Nasip Riadi (38) menyebutkan, penyebab kematian anaknya tidak mengetahui secara pasti mengapa nekat mengambil jalan pintas dengan cara gantung diri. “Setahu saya tidak ada permasalahan anak saya itu. Dapat informasi dari tetangga, saya terkejut mendengarnya,” ujarnya.
Sementara itu Riana (27) tetangga korban yang pertama melihat rumah korban tertutup. Ia lalu mengintip melalui jendela rumah. Setelah itu melihat korban sudah tergantung. Ia langsung terkejut dan berteriak meminta bantuan pada warga untuk melepaskan korban yang tergantung.
“Tadinya mau bertemu. Ku panggil-panggil, tidak ada yang membuka pintu. Ku intiplah dari jendela, dan melihat dia tergantung. Replek aku menjerit minta tolong kepada warga,” kata Riana.
Warga pun berdatangan niat membantu, naas korban sudah tewas. Rina pun segera memberitahu dan melapor ke Polsek Prapat Janji.
Riana menyebutkan, korban ditemukan tergantung dengan tali nilon yang diikat pada galang kayu kason atap rumah.
Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK melalui Kapolsek Prapat Janji AKP Zulhajri mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB oleh tetangganya, Riana.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Atas permintaan keluarga, korban tidak dilakukan otopsi. “Ayah kandung korban bernama Nasip Riadi, sudah pasrah dengan apa yang dialami putranya keduanya,” kata Kapolsek.
Dugaan sementara, EN yang tinggal sendirian di rumah nekat gantung diri karena diduga depresi atau tertekan atas perceraian orang tuanya.
“Pihak keluarga sudah ikhlas atas meninggalnya korban dan tidak menuntut atau mempersalahkan siapapun terkait penyebab kematian korban,” ungkap Kapolsek.
Disebut Kapolsek, diduga korban sudah tewas sekitar 6 jam. Lidah korban menjulur dan tergigit dan di celana ditemukan tetesan seperma. (Mag1/syaf/ma/int)
Keterangan foto
Kanit Reskrim Polsek Prapat Janji Ipda B. Tambunan saat berada di lokasi kejadian. (Bawadi Sitorus/Asahan)