Harga dan Biaya Transportasi yang Murah Jadi Pilihan Para
Mafia
Mafia
Penjelasan Nasir tentang cerdiknya para pelaku narkoba
memasukkan barangnya ke Tanjungbalai dengan menggunakan jasa nelayan
tradisional dan masuk melalui jalur tikus benar-benar mengejutkanku. Jika benar
ada belasan kapal yang setiap minggunya membawa 2 kg sampai 5 kg sabu-sabu yang
dilansir di perairan Selat Malaka, dan dalam seminggu bisa 2 atau 3 kali
transaksi, artinya sekali transaksi ada puluhan kilogram narkoba yang diselundupkan.
Dan dalam sebulan bisa mencapai 1 ton lebih narkoba yang diselundupkan ke Indonesia.
memasukkan barangnya ke Tanjungbalai dengan menggunakan jasa nelayan
tradisional dan masuk melalui jalur tikus benar-benar mengejutkanku. Jika benar
ada belasan kapal yang setiap minggunya membawa 2 kg sampai 5 kg sabu-sabu yang
dilansir di perairan Selat Malaka, dan dalam seminggu bisa 2 atau 3 kali
transaksi, artinya sekali transaksi ada puluhan kilogram narkoba yang diselundupkan.
Dan dalam sebulan bisa mencapai 1 ton lebih narkoba yang diselundupkan ke Indonesia.
Aiptu Mustajab Personel Polres Tanjungbalai yang memiliki 10 kg sabu-sabu, dan 271 butir ekstasi saat menjalani sidang di PN Tanjungbalai. Dalam persidangan Aiptu Mustajab divonis hukuman mati oleh majelis hakim.
Oleh: Syafruddin Yusuf, Asahan
Setelah mendapat penjelasan dari Nasir, Cobra kembali
mengajak saya menemui seseorang di salah satu tempat di kawasan Tanjungbalai
Selatan. Di sana
Cobra kembali mengenalkan saya dengan seseorang teman lamanya sebut saja
namanya Abay (nama samaran). Dari Abay ini lah sayamengetahui alasan kenapa
para Bandar narkoba memilih menggunakan jasa nelayan untuk menyelundupkan
narkoba dari Malaysia
ke Tanjungbalai-Asahan.
mengajak saya menemui seseorang di salah satu tempat di kawasan Tanjungbalai
Selatan. Di sana
Cobra kembali mengenalkan saya dengan seseorang teman lamanya sebut saja
namanya Abay (nama samaran). Dari Abay ini lah sayamengetahui alasan kenapa
para Bandar narkoba memilih menggunakan jasa nelayan untuk menyelundupkan
narkoba dari Malaysia
ke Tanjungbalai-Asahan.
Abay mengatakan murahnya biaya transportasi, jarak tempuh
yang dekat, dan kualitas barang yang bagus penyebab para bandar narkoba
internasional untuk menyelundupkan sabu-sabu ke Tanjungbalai melalui pelabuhan
dan alur sungai Asahan.
yang dekat, dan kualitas barang yang bagus penyebab para bandar narkoba
internasional untuk menyelundupkan sabu-sabu ke Tanjungbalai melalui pelabuhan
dan alur sungai Asahan.
Abay yang mengaku sudah lama berhenti sebagai kurir
narkoba ini mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan bandar sabu
internasional menggunakan Tanjungbalai sebagai transit peredaran narkoba di
Sumatera Utara.
narkoba ini mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan bandar sabu
internasional menggunakan Tanjungbalai sebagai transit peredaran narkoba di
Sumatera Utara.
Menurut Abay, sebenarnya aksi para mafia penyelundupan
sabu telah terjadi sejak belasan tahun lalu. Kondisi ini terjadi akibat
lemahnya pengamanan di Pelabuhan Port Klang Malaysia
terhadap kapal-kapal Malaysia
tujuan Indonesia.
Selain itu, harga narkoba asal Malaysia
cukup murah. Hal ini juga menjadi salahsatu alasan tingginya penyelundupan sabu
di Tanjungbalai.
sabu telah terjadi sejak belasan tahun lalu. Kondisi ini terjadi akibat
lemahnya pengamanan di Pelabuhan Port Klang Malaysia
terhadap kapal-kapal Malaysia
tujuan Indonesia.
Selain itu, harga narkoba asal Malaysia
cukup murah. Hal ini juga menjadi salahsatu alasan tingginya penyelundupan sabu
di Tanjungbalai.
Menurutnya, masuknya narkoba ke Indonesia
melalui Tanjungbalai bukanlah sebuah cerita baru. Kondisi ini menurut mereka,
sudah terjadi belasan tahun terakhir. Selain itu, keberadaan Tanjungbalai
yang berada di tepian Sungai Asahan yang bermuara ke Selat Malaka menjadi
penghubung Indonesia dengan Malaysia
membuat para bandar narkoba memanfaatkan ini untuk menyelundupkan sabu ke
Tanjungbalai.
melalui Tanjungbalai bukanlah sebuah cerita baru. Kondisi ini menurut mereka,
sudah terjadi belasan tahun terakhir. Selain itu, keberadaan Tanjungbalai
yang berada di tepian Sungai Asahan yang bermuara ke Selat Malaka menjadi
penghubung Indonesia dengan Malaysia
membuat para bandar narkoba memanfaatkan ini untuk menyelundupkan sabu ke
Tanjungbalai.
“Sepuluh tahun lalu juga sudah banyak narkoba masuk dari
sini. Hanya saja dulu, tidak seperti sekarang kondisinya. Tak heboh. Maklum,
dulu semua sibuk ngurus ball monza,
gula, sama daging illegal,” sebutnya.
sini. Hanya saja dulu, tidak seperti sekarang kondisinya. Tak heboh. Maklum,
dulu semua sibuk ngurus ball monza,
gula, sama daging illegal,” sebutnya.
Abay lalu menelepon seseorang temannya yang merupakan
anak buah kapal. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya temanya yang dipanggil
Abay dengan nama Wak Man sampai. Lalu Wak Man menjelaskan, ada beberapa alasan
yang cukup logis kenapa Tanjungbalai dipilih sebagai pintu masuk peredaran
narkoba oleh para supplier asal luar negeri, khususnya negeri jiran Malaysia.
anak buah kapal. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya temanya yang dipanggil
Abay dengan nama Wak Man sampai. Lalu Wak Man menjelaskan, ada beberapa alasan
yang cukup logis kenapa Tanjungbalai dipilih sebagai pintu masuk peredaran
narkoba oleh para supplier asal luar negeri, khususnya negeri jiran Malaysia.
Antara lain masalah efisiensi waktu, dana, serta
keamanan. Dari segi waktu, jarak tempuh, kedekatan Tanjungbalai dengan Malaysia
tepatnya negara bagian Port Klang cukup dekat. Perjalanan bisa ditempuh hanya 4
jam dengan kapal ferry.
keamanan. Dari segi waktu, jarak tempuh, kedekatan Tanjungbalai dengan Malaysia
tepatnya negara bagian Port Klang cukup dekat. Perjalanan bisa ditempuh hanya 4
jam dengan kapal ferry.
“Kalau naik boat nelayan juga paling lama 10 sampai 12
jam saja kok,” jelas Wak Man.
jam saja kok,” jelas Wak Man.
Selain itu, Wak Man yang mengaku dulunya pernah diminta
membawa narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi dari Malaysia, harga narkoba jenis
ini di Malaysia juga cukup murah, dibandingkan dengan di Indonesia.
membawa narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi dari Malaysia, harga narkoba jenis
ini di Malaysia juga cukup murah, dibandingkan dengan di Indonesia.
“Sudah murah, di pelabuhan sana
(Port Klang), pengamanannya kurang ketat, khususnya bagi kapal-kapal yang akan
bertolak meninggalkan Malaysia.
Kadangkala, tidak terlalu dicek sama mereka. Lain ceritanya, kalau kapal kita
masuk ke sana,
baru diperiksa betul. Begitu masuk ke Indonesia, banyak pelabuhan tikus
(pelabuhan kecil) yang aman dari petugas. Jadi proses distribusinya mudah,”
tambahnya.
(Port Klang), pengamanannya kurang ketat, khususnya bagi kapal-kapal yang akan
bertolak meninggalkan Malaysia.
Kadangkala, tidak terlalu dicek sama mereka. Lain ceritanya, kalau kapal kita
masuk ke sana,
baru diperiksa betul. Begitu masuk ke Indonesia, banyak pelabuhan tikus
(pelabuhan kecil) yang aman dari petugas. Jadi proses distribusinya mudah,”
tambahnya.
Wak Man yang mengaku sudah 3 kali tersandung kasus narkoba
dan kini sudah berhenti bermain bisnis haram itu mengaku alasan mendasar kenapa
sabu-sabu asal Malaysia dalam beberapa waktu terakhir ‘membanjiri' Tanjungbalai
ini adalah soal mutu, dan harga.
dan kini sudah berhenti bermain bisnis haram itu mengaku alasan mendasar kenapa
sabu-sabu asal Malaysia dalam beberapa waktu terakhir ‘membanjiri' Tanjungbalai
ini adalah soal mutu, dan harga.
Konon katanya, selain harga pembelian di luar negeri jauh
lebih murah dibandingkan di Indonesia,
narkoba dari kawasan ini juga dikenal bermutu tinggi.
lebih murah dibandingkan di Indonesia,
narkoba dari kawasan ini juga dikenal bermutu tinggi.
“Sabu-sabu itu sebenarnya bukan hanya dari Malaysia. Ada dari Thailand,
Singapura, dan beberapa negara lain. Tapi, masuknya ke Indonesia via Malaysia. Istilahnya, dari kawasan
Segitiga emas,” tegasnya.
Singapura, dan beberapa negara lain. Tapi, masuknya ke Indonesia via Malaysia. Istilahnya, dari kawasan
Segitiga emas,” tegasnya.
Mengenai harga, menurut Wak Man juga memberikan
penjelasan yang cukup gamblang. Kata dia, di Malaysia harga pembelian 1 kg
sabu-sabu kualitas terbaik hanya berkisar Rp450 juta hingga Rp600 juta. Harga
ini masih bisa lebih murah tergantung kualitas barangnya. Sementara di pasaran Indonesia,
sabu-sabu biasanya diperjual belikan di kisaran Rp1 miliar hingga Rp1,7 miliar
per kg untuk kualitas standard.
penjelasan yang cukup gamblang. Kata dia, di Malaysia harga pembelian 1 kg
sabu-sabu kualitas terbaik hanya berkisar Rp450 juta hingga Rp600 juta. Harga
ini masih bisa lebih murah tergantung kualitas barangnya. Sementara di pasaran Indonesia,
sabu-sabu biasanya diperjual belikan di kisaran Rp1 miliar hingga Rp1,7 miliar
per kg untuk kualitas standard.
“Dari speeling harga yang begitu jauh, tentunya sangat menggiurkan
bukan? Seandainya ongkos untuk membawa sabu asal Malaysia ke Indonesia sekitar
Rp50 juta atau Rp100 juta, atau katakan Rp200 juta per kg nya, dengan harga
yang sangat murah di sana, bisa dihitung sendiri berapa besar keuntungannya,”
tegasnya
bukan? Seandainya ongkos untuk membawa sabu asal Malaysia ke Indonesia sekitar
Rp50 juta atau Rp100 juta, atau katakan Rp200 juta per kg nya, dengan harga
yang sangat murah di sana, bisa dihitung sendiri berapa besar keuntungannya,”
tegasnya
Terkait pengawasan yang lemah dari aparat pemerintah, dan
penegak hukum, barang ilegal yang marak masuk ke Kota Tanjungbalai adalah
melalui pelabuhan gelap Uli Buah di Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei
Tualang Raso Kota Tanjungbalai.
penegak hukum, barang ilegal yang marak masuk ke Kota Tanjungbalai adalah
melalui pelabuhan gelap Uli Buah di Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei
Tualang Raso Kota Tanjungbalai.
Wak Man mengatakan, Dermaga Uli Buah memang kerap
dijadikan sebagai pintu masuk barang-barang ilegal asal Malaysia. Bukan
hanya itu saja, bahkan dermaga gelap Uli Buah sering juga menjadi tempat turun
naik TKI ilegal.
dijadikan sebagai pintu masuk barang-barang ilegal asal Malaysia. Bukan
hanya itu saja, bahkan dermaga gelap Uli Buah sering juga menjadi tempat turun
naik TKI ilegal.
“Semua orang juga tahu soal dermaga tersebut,”
katanya.
katanya.
Penjelasan gambalang dari Wak Man, Abay, dan Nasir serta
Cobar ini jelas-jelas
menunjukkan bukti bahwa pemberantasan narkoba yang masuk ke Tanjungbalai-Asahan
akan sangat sulit diberantas.
Cobar ini jelas-jelas
menunjukkan bukti bahwa pemberantasan narkoba yang masuk ke Tanjungbalai-Asahan
akan sangat sulit diberantas.
Kelihaian para pelaku bisnis haram itu dalam menyelundupkan
narkoba benar-benar sangat mengejutkan.
narkoba benar-benar sangat mengejutkan.
Setelah mengumpulkan informasi dari Wak Man, Abay, Nasir,
dan Cobra, waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Saya kembali diajak
Cobra menemui Nasir sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu alur sungai. Lalu
Nasir mengajak kami naik ke atas kapal.
dan Cobra, waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Saya kembali diajak
Cobra menemui Nasir sekitar pukul 18.00 WIB di salah satu alur sungai. Lalu
Nasir mengajak kami naik ke atas kapal.
Nasir mengatakan, sengaja ia meminjam kapal punya
temannya. Karena mesin punya temannya lebih kuat dan bagus. Sehingga untuk
sampai ke Selat Malaka tidak akan membutuhkan lama dan waktu hanya 4 jam.
Sedangkan kalau memakai sampan miliknya bisa 6 jam baru sampai Selat Malaka.
temannya. Karena mesin punya temannya lebih kuat dan bagus. Sehingga untuk
sampai ke Selat Malaka tidak akan membutuhkan lama dan waktu hanya 4 jam.
Sedangkan kalau memakai sampan miliknya bisa 6 jam baru sampai Selat Malaka.
Awalnya perjalanan terasa lancar dan aman. Namun setelah
memasuki perairan luas, deburan ombak dan angin yang kencang membuat saya
ketakutan. Soalnya ini pertama kalinya penulis naik kapal kecil untuk menuju
Selat Malaka.
memasuki perairan luas, deburan ombak dan angin yang kencang membuat saya
ketakutan. Soalnya ini pertama kalinya penulis naik kapal kecil untuk menuju
Selat Malaka.
Wajah pucat penulis membuat Cobra dan Nasir ketawa.
Menurut mereka hal itu biasa kalau baru pertama kali menelusuri Selat Malaka.
Bahkan menurut keduanya penulis nanti pasti akan muntah saat sampan sudah
berada di Selat Malaka.
Menurut mereka hal itu biasa kalau baru pertama kali menelusuri Selat Malaka.
Bahkan menurut keduanya penulis nanti pasti akan muntah saat sampan sudah
berada di Selat Malaka.
Benar saja, setelah memasuki Selat Malaka, deburan ombak
yang keras menghantam sampan semakin membuat penulis ketakutan. Ditambah rasa
mual dan pening. Akhirnya muntah pun tak tertahan. Selama perjalanan kalau
tidak salah ada 8 kali sampai 10 kali penulis muntah karena tak tahan.
yang keras menghantam sampan semakin membuat penulis ketakutan. Ditambah rasa
mual dan pening. Akhirnya muntah pun tak tertahan. Selama perjalanan kalau
tidak salah ada 8 kali sampai 10 kali penulis muntah karena tak tahan.
Namun tiba-tiba Nasir berteriak, lihat di depan sana dek, itu kapal
besarnya sudah menunggu para nelayan untuk menurunkan narkoba. Pandangan
penulis langsung tertuju ke depan. Ternyata ada sekitar 10 hingga 12 kapal
kecil milik nelayan yang berkeliling mengitari kapal besar itu.
besarnya sudah menunggu para nelayan untuk menurunkan narkoba. Pandangan
penulis langsung tertuju ke depan. Ternyata ada sekitar 10 hingga 12 kapal
kecil milik nelayan yang berkeliling mengitari kapal besar itu.
Hanya saja Nasir mengatakan kalau kapal yang dibawanya
tidak boleh mendekat takut ketahun. Apa lagi kini Nasir sudah cukup lama
menolak untuk membawa barang haram itu sejak adiknya tertangkap memakai
narkoba.
tidak boleh mendekat takut ketahun. Apa lagi kini Nasir sudah cukup lama
menolak untuk membawa barang haram itu sejak adiknya tertangkap memakai
narkoba.
“Kito di sini sajo ya, bahayo kalau mendokat. Bisa
ditembak atau ditenggelamkan kapal kito,” kata Nasir.
ditembak atau ditenggelamkan kapal kito,” kata Nasir.
Amatan saya, bongkar muat dari kapal besar ke kapal
nelayan kecil sekitar 15 menit. Setelah itu kapal-kapal kecil berpencar membawa
barang haram yang telah mereka terima. Salah satu kapal nelayan sempat
berpapasan dengan kapal yang kami naiki. Ternyata orang tersebut kenal sama
Nasir dan Cobra.
nelayan kecil sekitar 15 menit. Setelah itu kapal-kapal kecil berpencar membawa
barang haram yang telah mereka terima. Salah satu kapal nelayan sempat
berpapasan dengan kapal yang kami naiki. Ternyata orang tersebut kenal sama
Nasir dan Cobra.
Nelayan yang baru mengambil paket dari kapal besar itu
langsung menegur Nasir dan Cobra dan menanyakan kenapa Cobra dan Nasir tidak
mengambil barang untuk dibawa.
langsung menegur Nasir dan Cobra dan menanyakan kenapa Cobra dan Nasir tidak
mengambil barang untuk dibawa.
Sementara, kapal besar yang tadinya dikelilingi kapal
kecil tersebut tampak bergerak ke arah Malaysia.
kecil tersebut tampak bergerak ke arah Malaysia.
Kami lalu kembali ke arah Tanjungbalai. Kemudian Nasir
membawa sampannya ke jalur yang berbeda dengan kedatangan kami menuju Selat
Malaka. Hembusan angin yang semakin dingin dan ombak yang menghantam kapal
kembali membuat penulis muntah.
membawa sampannya ke jalur yang berbeda dengan kedatangan kami menuju Selat
Malaka. Hembusan angin yang semakin dingin dan ombak yang menghantam kapal
kembali membuat penulis muntah.
Sama seperti saat menuju Selat Malaka, ternyata setelah
kami memasuki sungai yang semakin menyempit dan sampan yang dibawa Nasir masuk
ke alur sungai. Dari kejahuan Nasir menghentikan sampannya dan menunjuk ke arah
semak-semak. Ternyata di sana
ada sampan yang tengah bongkar muat dan di atas daratan sungai ada mobil yang
mengangkut barang yang dibawa nelayan itu.
kami memasuki sungai yang semakin menyempit dan sampan yang dibawa Nasir masuk
ke alur sungai. Dari kejahuan Nasir menghentikan sampannya dan menunjuk ke arah
semak-semak. Ternyata di sana
ada sampan yang tengah bongkar muat dan di atas daratan sungai ada mobil yang
mengangkut barang yang dibawa nelayan itu.
“Itu dianyo dek yang menunggu. Biasanya sengajo pemilik
mobil yang mengambil barannya berada di tempat somak-somak Barang itu nanti
dibawa ke Medan, ada ke Asahan, ada jugo yang dibawa ke Pekanbaru tergantung
lah sesuai pesanan pembeli,” katanya.
mobil yang mengambil barannya berada di tempat somak-somak Barang itu nanti
dibawa ke Medan, ada ke Asahan, ada jugo yang dibawa ke Pekanbaru tergantung
lah sesuai pesanan pembeli,” katanya.
Setelah itu kami kembali ke Tanjungbalai dan Nasir
mengatakan kalau kondisi itu lah yang membuat para pelaku pengedar narkoba di
Tanjungbalai_Asahan akan sulit dideteksi petugas. (***)
mengatakan kalau kondisi itu lah yang membuat para pelaku pengedar narkoba di
Tanjungbalai_Asahan akan sulit dideteksi petugas. (***)