“Dengan hati yang tulus saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh umat muslim khususnya umat muslim di Kota Tanjungbalai terkait ‘status' atau ucapan yang saya posting di akun facebook saya. Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah saya lakukan. Semoga kejadian ini membuat saya ke depannya lebih dewasa dalam berbuat dan bertindak,” katanya.
Dalam kesempatan itu Jessi memaparkan dirinya memposting status tersebut lantaran salah paham karena menduga aksi damai yang berlangsung, Jumat (27/1) lalu untuk menggagalkan peringatakan hari imlek di Kota Tanjungbalai.
“Saya akui saya salah paham dalam hal ini dan untuk itu saya klarifikasi dan permohonan maaf sebesar-besarnya,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, para pengurus ormas islam seperti FUI Kota Tanjungbalai yang diketuai Ustadz Indrasyah, Al Wasliyah yang diketuai Ustadz Gustami Anmar S Sos IM MPd, Rumus Pusimar yang dipimpim Ustadz Zainal, HTI Kota Tanjung Balai yang diketuai Ustadz M Ali Rukun, Rumah Muslim Pulau Simardan (Rumus Pusima) Kota Tanjungbalai yang diketuai Ustadz Zainal dan Aliansi Mahasiswa dan Mahasiswa Independen Bersatu (AMMIB) Indra Putra Bungsu, Nazmi Hidayah Sinaga, Indra Bakti, dan Ramadhan Batubara menerima permohonan maaf Jesica.
“Secara pribadi dan ormas Islam kami menerima maaf yang disampaikan oleh saudari Jesse Angel alias Jesica. Semoga hal ini tidak terulang lagi,” ucap mereka.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Tanjungbalai Bambang Harianto dan Ketua FKUB Kota Tanjungbalai H Haidir Siregar, Danlanal TBA Letkol Laut (P) Bagus Badari Amarullah SE dan Wakil Walikota Tanjungbalai H Ismail menyampaikan agar permasalahan seperti ini jangan terulang kembali di Kota Tanjungbalai.
“Kami mengucapkan ribuan terima kasih atas diselenggarakannya pertemuan ini. Marilah kita ciptakan yang baik-baik di Kota Tanjungbalai agar Kota Tanjungbalai aman tentram dan damai. Jangan ada singgung-menginggung dalam beribadah agar tercipta keharmonisan yang kita butuhkan seperti saat ini,” tutur mereka.
Sementara Jesica kepada wartawan mengakui kesalahan yang telah membuat postingan di akun facebooknya. Jesica mengaku, setelah peristiwa ini ia berjanji tidak akan mengulanginya. Menurut Jesica, dirinya kini sadar bahwa umat islam itu pemaaf dan agama islam itu cinta damai.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemilik akun Facebook Jesse Anggel menyampaikan permohonan ma'af kepada masyarakat khususnya umat muslim Kota Tanjungbalai. Permohonan maaf ini terkait status dipostingnya di Facebook yang dinilai telah menyudutkan dan melukai hati umat muslim yang mengelar aksi damai, Jumat (27/1) lalu. Rencananya, Senin (30/1) Jesse akan mengumumkan permohonan maaf di Masjid Raya usai pelaksanaan Salat Zuhur.
“Dengan hati yang tulus saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh umat muslim khususnya umat muslim di Kota Tanjungbalai terkait ‘status' atau ucapan yang saya posting di akun facebook saya. Saya tidak bermaksud untuk menghina, melecehkan atau menyinggung siapapun,” katanya dalam jumpa pers, Minggu (29/1).
Menurut dia, postingan dengan tulisan: “Ini namanya nggak ada kerjaan dan cari kerjaan, cari masalah… Bikin malu bangsa dan negara….
“Saya akui saya salah paham dalam hal ini dan untuk itu saya klarifikasi dan permohonan maaf telah saya lakukan dan sampaikan dengan bertemu dengan pemuka agama Islam ustad Zainal,” ujarnya.
Jesse juga mengaku akan melakukan permohonan maaf di Masjid Raya Kota Tanjungbalai usai Salat Zuhur, Senin (30/1).
Selain itu kata Jessica, permasalahan tersebut tidak ada kaitannya dengan “Rumah Makan Selera Kita yang beralamat di Jalan S Parman/Jalan Listrik Kota Tanjungbalai.
“Karena sewaktu itu saya memposting status tersebut dan hanya kebetulan saat makan di rumah makan selera kita,” papar Jesica.
Jesica mengaku sangat menyesal atas status di akun facebook miliknya itu. Untuk itu dirinya berharap, setelah adanya klarifikasi masalah tersebut bisa selesai dan masyarakat menerima permohonan maaf yang disampaikan dengan tulus sekaligus menyadari bahwa hal itu merupakan khilaf yang merupakan sifat seorang manusia yang tak luput dari kesalahan.
“Mohon maaf kepada seluruh umat muslim khususnya di Kota Tanjungbalai. Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah saya lakukan. Semoga kejadian ini membuat saya ke depannya lebih dewasa dalam berbuat dan bertindak,” sebutnya. (Mag02/syaf/ma/int)