TANJUNGBALAI – Usaha budi daya jamur tiram jika dikelola dan dikembangkan secara serius, akan menjadi usaha rumah tangga yang sangat menjanjikan. Terlebih lagi, budi daya jamur tiram sangat cocok dikembangkan untuk daerah tropis termasuk Kota Tanjungbalai.
Di Kota Tanjungbalai, usaha budi daya jamur tiram ini masih sangat langka namun peminatnya sudah sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan mulai munculnya pedagang gorengan Crispy yang bahan baku utamanya adalah jamur tiram.
Hal itu juga diakui Taufik Hidayat (40), satu-satunya pengusaha budi daya jamur tiram di Kota Tanjungbalai. Ditemui koran ini dikediamannya di Jalan Anwar Idris, Tanjungbalai, Rabu (22/2), Taufik Hidayat mengaku, sudah dua tahun menggeluti usaha budi daya jamur tiram tersebut.
“Jika dikelola dengan serius, usaha budi daya jamur tiram ini akan menjadi usaha rumah tangga yang sangat menjanjikan. Selain pengelolaannya tidak repot, pangsa pasarnya juga sangat terbuka lebar,” ujar Taufik Hidayat.
Manurut Taufik Hidayat, saat ini, harga jamur tiram dipasaran telah mencapai Rp35.000 per kilogramnya. Sementara, jamur tiram sudah mulai dapat dipanen setelah tiga bulan sejak mulai ditanam.
Taufik Hidayat mengaku, tidak ada ruginya bagi setiap rumah tangga untuk melakukan budi daya jamur tiram tersebut. Soalnya, selain untuk dijual, jamur tiram tersebut juga dapat dikonsumsi sendiri sebagai makanan sehat dan halal.
“Saat ini, para pedagang gorengan Grispy masih mendatangkan bahan baku dari luar Kota Tanjungbalai seperti Asahan. Oleh karena itu, usaha budi daya jamur tiram sangat menjanjikan sebagai usaha rumah tangga,” pungkas Taufik Hidayat.
Sekedar informasi, jamur tiram merupakan jamur yang memiliki warna putih dengan ciri khas tajuk jamur seperti kulit tiram. Jamur tiram dahulu mudah di dapatkan di hutan, ladang atau perkebunan karena jamur ini tumbuh pada batang kayu, terutama batang kayu yang sudah lapuk.
Sering juga orang menamai jamur tiram dengan jamur kayu karena tumbuh pada batang kayu. (ck5/syaf)
