ASAHAN-Puluhan warga bersama unsur pemerintah kecamatan setempat menggerebek salah satu kos-kosan yang terletak di Jalan Kamboja, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Asahan, Rabu (15/2) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu warga memergoki pasangan pelajar yang sedang berduaan di dalam kamar kos. Namun saat digerebek, siswi SMA tersebut menantang warga untuk melakukan tes keperawanan.
Pantauan wartawan, saat diinterogasi warga, salah seorang siswi SMA berinisial MPS (18) yang diketahui masih duduk di kelas XII disalah satu sekolah Negeri di Kisaran itu membela diri dan membantah ia tidak sedang berbuat mesum dengan teman laki-lakinya berinisial MAK (18). Bahkan MPS menantang warga untuk melakukan tes keperawanan terhadapnya.
“Nggak ada kami ngapa-ngapain di kamar, tes perawan pun tak apa,” tantang MPS pada warga usai dipergoki bersama seorang lelaki yang juga masih pelajar.
Mendengar pernyataan MPS, puluhan warga yang telah memadati bangunan kos dua lantai itu kesal dan meneriaki dua pelajar yang baru saja tertangkap basah berduaan di dalam kamar.
“Woooii, tak malu kau, bukannya merasa bersalah malah menantang pulak,” hardik Heru, warga sekitar di lokasi tersebut.
Di antara puluhan kerumunan warga dan penghuni kos, tampak hadir Camat Kisaran Timur Irwandi bersama Lurah Kisaran Naga Dahnel Pasaribu dan kepala lingkungan setempat.
Karena situasi semakin panas dan untuk meredam amarah warga yang geram pada saat itu juga camat beserta lurah berinisiatif memanggil kedua orang tua pelajar ini untuk diserahkan pada orangtuanya.
“Coba dihubungin dan panggil dulu kedua orangtua mereka, biar dijemput saja sama orangtuanya untuk dinasehati agar tak mengulangi kejadian ini lagi,” kata camat sembari memerintahkan staffnya untuk menghubungi keluarga dua pelajar itu.
Tak berselang lama, orang tua pelajar ini datang untuk mengambil anaknya, namun yang datang hanya ayah dan ibu MAK saja, sedang orangtua MPS saat itu masih berada di luar kota.
“Kami juga berpesan dan memperingatkan tidak hanya untuk kedua orang tua pelajar ini saja, tetapi bagi orang tua yang lain agar menjaga dan mewaspadai pergaulan anak anaknya untuk menghindari anak kita terjebak seks bebas akibat pergaulan tidak terkontrol oleh keluarga,” pesan camat.
Usai dinasehati dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan serupa, kedua pelajar ini dijemput orangtuanya dan diperkanankan pulang ke rumah masing masing.
Camat Kisaran Timur mengatakan, ia belakangan ini sering mendapatkan pengaduan dan laporan dari masyarakat tentang banyaknya para pelajar maupun mahasiswa bebas keluar masuk ditempat kos tersebut dan kerap menghidupkan suara musik dengan keras sampai tengah malam.
“Ada warga yang lapor, salah satunya di kos-kosan ini penghuninya terlalu bebas. Selain itu mereka kerap menghidupkan suara musik sampai larut malam hingga mengganggu ketenangan warga sekitarnya,” kata Irawadi.
Untuk itu dia juga mengingatkan kepada pemilik rumah kos kosan di wilayahnya agar senantiasa menjaga ketertiban secara bersama-sama hingga lingkungan sekitar tidak menjadi terganggu.
Terganggunya kenyamanan warga itu, ternyata diakui oleh salah seorang warga sekitar. Ismanto mengatakan memang selama ini mereka (penghuni kos) kerap menghidupkan suara musik sampai tengah malam.
“Semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan lingkungam kami menjadi aman,”ujarnya. (Per/syaf)