PALAS-Pasca putusnya jembatan Desa
Sabahotang Kecamatan Barumun akibat diterjang arus deras Sungai barumun
beberapa hari lalu, tak menyurutkan semangat warga setempat beraktifitas. Tak
terkecuali anak-anak sekolah yang harus rela dan siap bertaruh nyawa melewati
arus deras sungai untuk bisa bersekolah. Mau tak mau dengan berbagai cara
membuat pelajar terpaksa menyeberangi derasnya arus sungai.
Sabahotang Kecamatan Barumun akibat diterjang arus deras Sungai barumun
beberapa hari lalu, tak menyurutkan semangat warga setempat beraktifitas. Tak
terkecuali anak-anak sekolah yang harus rela dan siap bertaruh nyawa melewati
arus deras sungai untuk bisa bersekolah. Mau tak mau dengan berbagai cara
membuat pelajar terpaksa menyeberangi derasnya arus sungai.
Sebagian anak-anak ada yang menyeberang
tanpa bantuan orang lain. Membungkus baju dalam pleastik lalu berenang. Ada juga dipandu orang
tua beriringan sambil berpegangan tangan untuk sampai ke seberang. Begitu
sebaliknya saat keluar masuk desa yang nyaris terisolir ini harus melawan arus
deras sungai yang meluap.
tanpa bantuan orang lain. Membungkus baju dalam pleastik lalu berenang. Ada juga dipandu orang
tua beriringan sambil berpegangan tangan untuk sampai ke seberang. Begitu
sebaliknya saat keluar masuk desa yang nyaris terisolir ini harus melawan arus
deras sungai yang meluap.
Kondisi ini terpaksa dilakukan lantaran
jembatan rambin sebagai satu-satunya akses menuju Desa Sabahotang ini putus
akibat dihantam arus sungai. Meski sudah berkali-kali dilakukan normalisasi
aliran sungai, curah hujan yang tinggi membuat air sungai cenderung meluap. Dan
sudah pasti menghantam pondasi jembatan hingga hanyut terputus.
jembatan rambin sebagai satu-satunya akses menuju Desa Sabahotang ini putus
akibat dihantam arus sungai. Meski sudah berkali-kali dilakukan normalisasi
aliran sungai, curah hujan yang tinggi membuat air sungai cenderung meluap. Dan
sudah pasti menghantam pondasi jembatan hingga hanyut terputus.
“Kalau menunggu perbaikan atau surut dulu
air ini anak-anak tidak sekolah. Terpaksa kita antar ke seberang,” ujar
Muhammad Mulia Harahap, orang tua yang rela mengantarkan anaknya menimba ilmu
menyeberangi sungai.
air ini anak-anak tidak sekolah. Terpaksa kita antar ke seberang,” ujar
Muhammad Mulia Harahap, orang tua yang rela mengantarkan anaknya menimba ilmu
menyeberangi sungai.
Memang, anak sekolah yang sudah berani
menyeberangi sendirian sudah dipastikan basah. Tak jarang pula tas dan pakaian
sekolah juga ikut basah. Namun mereka tak dapat menjamin keselamatan menantang
arus untuk sampai selamat ke sekolah. Hanya saja, kebiasaan kondisi ini membuat
anak-anak sekolah menjadi terbiasa menyeberangi sungai. Dan rata-rata anak-anak
dari desa yang dipisahkan air ini dipastikan bisa berenang.
menyeberangi sendirian sudah dipastikan basah. Tak jarang pula tas dan pakaian
sekolah juga ikut basah. Namun mereka tak dapat menjamin keselamatan menantang
arus untuk sampai selamat ke sekolah. Hanya saja, kebiasaan kondisi ini membuat
anak-anak sekolah menjadi terbiasa menyeberangi sungai. Dan rata-rata anak-anak
dari desa yang dipisahkan air ini dipastikan bisa berenang.
“Kalau takut ya takut lah, tapi mau
gimana lagi, nggak ada jalan. Terpaksalah berenang,” kata Ahmad Sukri Nasution
salah seorang pelajar sumringah.
gimana lagi, nggak ada jalan. Terpaksalah berenang,” kata Ahmad Sukri Nasution
salah seorang pelajar sumringah.
Tentu harapan masyarakat Desa Sabahotang
secepatnya pemerintah dapat menanggulangi bencana alam ini. Dengan begitu,
akses jalan lancar, pulang pergi sekolah tak khawatir, keluar masuk kebutuhan
dan hasil pertanian warga kembali normal.
secepatnya pemerintah dapat menanggulangi bencana alam ini. Dengan begitu,
akses jalan lancar, pulang pergi sekolah tak khawatir, keluar masuk kebutuhan
dan hasil pertanian warga kembali normal.
Sebelumnya, mengatasi itu,
Pemkab Palas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung
tanggap. Satu alat berat Dinas PU pun diterjunkan mengeruk dasar sungai sekaligus
menormalisasikan aliran sungai.
Pemkab Palas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung
tanggap. Satu alat berat Dinas PU pun diterjunkan mengeruk dasar sungai sekaligus
menormalisasikan aliran sungai.
“Sampai kini alat berat
itu bekerja dan standby di sana,”
kata Plt Kaban BPBD Palas H M Hamka Harahap.
itu bekerja dan standby di sana,”
kata Plt Kaban BPBD Palas H M Hamka Harahap.
Berhubung curah hujan masih
tinggi, dan arus sungai masih deras perbaikan atau penanggulangan belum bisa
dilakukan. Namun dikabarkan, untuk perbaikan jembatan rambin Sabahotang itu,
Pemkab telah menampung anggarannya tahun ini. (tan/ma/int)
tinggi, dan arus sungai masih deras perbaikan atau penanggulangan belum bisa
dilakukan. Namun dikabarkan, untuk perbaikan jembatan rambin Sabahotang itu,
Pemkab telah menampung anggarannya tahun ini. (tan/ma/int)