pembunuhan sadis terjadi di Jalan Mabar, Pasar I, Medan Labuhan, Minggu (9/4).
Sekeluarga yang dihuni lima
orang itu tewas dengan kondisi mengenaskan.
Sebanyak lima
korban tewas, di antaranya Rianto (40), Yani (35) Naya (4), Marni (60) (mertua
Rianto), Gilang (7). Sementara Kinara (4) (anak Rianto) masih menjalani
perawatan intensif di RSU Mitra Medika Jalan Kayu Putih, Mabar, Medan Labuhan.
Keterangan dari Kepala Lingkungan Setiawan Budiono menyebutkan, bahwa dirinya
dihubungi warga setempat pukul 09.30 WIB, menyatakan korban (Rianto) tak
bangun-bangun.
korban. Saya lihat orang sudah banyak yang datang mau menyaksikan kejadian
itu,” katanya.
penasaran warga.
penyelidikan,” ujarnya.
Di situ Setiawan melihat Rianto beserta mertuanya, Marni tewas di dapur
bersimbah darah. Sedangkan istri dan anaknya ditemukan meninggal dunia di
kamar.
kamar. Satu orang anak korban yang selamat,” kata Setiawan memastikan.
Menyangkut kabar adanya orang yang dicurigai. Setiawan belum bisa memastikan.
Namun, kata dia, info dari warga menyebut ada yang melihat dua orang bertamu ke
rumah korban.
“Tadi malam, Minggu (8/4) sekitar pukul 23.00 WIB, ada yang melihat orang
bertamu di rumah korban. Karena lagi hujan deras jadi kawasan di rumah sini
sepi sehingga warga tak begitu memperhatikan,” sebutnya.
Selain itu, keterangan dari warga lain bilang bahwa ada pria yang mengendarai
kreta Mio warna putih.
kreta Mio putih itu milik korban. Itu pun belum bisa dipastikan, apakah kedua
tamu itu pelaku atau bukan,” ujarnya sembari menambahkan korban bekerja di
gudang.
yang diperiksa polisi, terkait pembunuhan satu keluarga di Jalan Mangaan Gang
Benteng, Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli. Info diperoleh,
Minggu (9/4), saksi pertama adalah Srimpi. Wanita 40 tahun ini merupakan
tetangga korban. Pukul 09.00 WIB pagi, dia melintas di depan rumah korban
karena hendak mengajak tetangganya, ibu Isa pergi belanja.
korban hidup hingga siang hari membuat Srimpi penasaran. Dia pun
memanggil-manggil dari luar rumah korban menyerukan agar mematikan lampu. Setelah
berulang kali dipanggil, tapi tak ada sahutan dari dalam rumah korban.
Selanjutnya Srimpi masuk lewat pintu samping rumah korban. Wah….mata Srimpi
langsung terbelalak. Dia melihat lantai rumah sudah bersimbah darah dan
langsung memanggil ibu Isa.
Saksi kedua adalah Sahria alias ibu Isa. Menurutnya sempat melihat satu orang
bertamu di rumah korban.
23.30 WIB malam kemarin. Orang itu jalan kaki,” katanya. Hanya saja,
Sahria tak melihat siapa yang datang malam itu. Tak lama berselang, Sahria
mendengar suara kencang korban. “Kok ngak nelpon kau,” kata Sahria
meniru ucapan korban yang didengarnya malam itu.
Kemudian, Sahria mengatakan ada suara kreta ngebut di depan rumah korban.
pasti dan tau siapa orangnya,” tandas Sahria. (mtc/syaf/int)


























