BELAWAN– Sebanyak 75 tenaga kerja ilegal (TKI) tujuan
Malaysia, Selasa (2/5) sekitar pukul 04.00 WIB diamankan petugas Direktorat
Reserse (Ditres) Poldasu di perairan Tanjungbalai-Asahan. Dalam penangkapan
ini, petugas terpaksa mengeluarkan tembakan. Para TKI itu mengaku membayar Rp1
juta agar bisa berangkat ke Malaysia.
Malaysia, Selasa (2/5) sekitar pukul 04.00 WIB diamankan petugas Direktorat
Reserse (Ditres) Poldasu di perairan Tanjungbalai-Asahan. Dalam penangkapan
ini, petugas terpaksa mengeluarkan tembakan. Para TKI itu mengaku membayar Rp1
juta agar bisa berangkat ke Malaysia.
“Rencananya mau ke Malaysia,” kata
salah satu calon TKI asal Tanjungbalai bernama Edi di Poldasu. Edi mengaku
berharap diberangkat ke Malaysia
untuk menjadi TKI walau masuk secara gelap. Namun, saat kapal pongpong yang
bertonase 10 ton meninggalkan Sungai Besar Tanjungbalai, para TKI dikagetkan.
Seorang petugas yang berpakaian preman ikut dalam rombongan mereka.
salah satu calon TKI asal Tanjungbalai bernama Edi di Poldasu. Edi mengaku
berharap diberangkat ke Malaysia
untuk menjadi TKI walau masuk secara gelap. Namun, saat kapal pongpong yang
bertonase 10 ton meninggalkan Sungai Besar Tanjungbalai, para TKI dikagetkan.
Seorang petugas yang berpakaian preman ikut dalam rombongan mereka.
“Ada
polisi bersama kami,” katanya.
polisi bersama kami,” katanya.
Sejak kapal berangkat akan menuju laut. Mereka sama sekali
tak curiga, kapal yang membawa mereka telah di tumpangi petugas. Dalam
perjalanan, tiba-tiba mereka dikagetkan letusan senjata api.
tak curiga, kapal yang membawa mereka telah di tumpangi petugas. Dalam
perjalanan, tiba-tiba mereka dikagetkan letusan senjata api.
“Kapal kami baru jalan setengah jam, ada suara letusan,”
kata calon TKI.
kata calon TKI.
Mendengar itu, mereka pun sempat panik. Apalagi posisi kapal
telah berada dalam perjalanan. Bagi mereka, penyamaran petugas yang menyerupai
TKI lainnya tak ada satu pun TKI mengetahui. Begitu letusan tembakan terjadi,
mereka hanya pasrah. Kapal yang rencananya menuju Malaysia terpaksa balik kanan.
telah berada dalam perjalanan. Bagi mereka, penyamaran petugas yang menyerupai
TKI lainnya tak ada satu pun TKI mengetahui. Begitu letusan tembakan terjadi,
mereka hanya pasrah. Kapal yang rencananya menuju Malaysia terpaksa balik kanan.
“Ya terpaksa balik lagi kapal,” keluh mereka.
Menurut mereka. Jika
dihitung dari jam keberangkatan, sekira jam 04.00 wib, rombongan TKI akan tiba
di Malaysia
sekira waktu magrib.
dihitung dari jam keberangkatan, sekira jam 04.00 wib, rombongan TKI akan tiba
di Malaysia
sekira waktu magrib.
“Kalau berangkat jam 04.00 pagi sampai Malaysia hampir
magrib lah gitu bang,” ucapnya.
magrib lah gitu bang,” ucapnya.
Selain, mereka ada dua TKI wanita yang ikut di dalam kapal
dan sisanya lima
anak buah kapal (ABK) termasuk tekong (yang membawa).
dan sisanya lima
anak buah kapal (ABK) termasuk tekong (yang membawa).
“Ada
lima, juru
masak, termasuk tekongnya. Mereka masih diperiksa di sini (Poldasu),” sebut
mereka.
lima, juru
masak, termasuk tekongnya. Mereka masih diperiksa di sini (Poldasu),” sebut
mereka.
Sebelum berangkat, mereka diminta menyiapkan uang Rp500 ribu
sampai Rp1 juta. Termasuk petugas kepolisian.
sampai Rp1 juta. Termasuk petugas kepolisian.
“Kalau kami ada bayar Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Pak polisi
yang menyamar itu, katanya bayar Rp1,5 juta,” katanya.
yang menyamar itu, katanya bayar Rp1,5 juta,” katanya.
Dengan gagalnya diberangkat. Mereka memilih pulang ke
kampung halaman, seperti di Tanjungbalai, Kisaran dan ada juga dari Pulau Jawa.
kampung halaman, seperti di Tanjungbalai, Kisaran dan ada juga dari Pulau Jawa.
“Dibayar engak ya ongkos kami pulang nanti sama pak polisi,”
harap mereka. Diketahui, rombongan TKI ilegal yang dihadang petugas di perairan
dalam operasi tenaga kerja ilegal yang disebut-sebut melalui jalur laut.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu Kombes Pol Nurfallah,
mengatakan membenarkan penangkapan itu
harap mereka. Diketahui, rombongan TKI ilegal yang dihadang petugas di perairan
dalam operasi tenaga kerja ilegal yang disebut-sebut melalui jalur laut.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu Kombes Pol Nurfallah,
mengatakan membenarkan penangkapan itu
“Memang benar. Tapi maaf ya saya tak bisa sampaikan,” kata
orangnomor satu di Ditreskrimum Poldasu ini. (syaf)
orangnomor satu di Ditreskrimum Poldasu ini. (syaf)


























