SIMALUNGUN– Afnida Duma Sari Saragih,
penderita kanker tulang, siswi SMA YP Sultan Agung Pematangsiantar ini akhirnya
meninggal dunia, Jumat (19/5) di RS Vita Insani Pematangsiantar.
penderita kanker tulang, siswi SMA YP Sultan Agung Pematangsiantar ini akhirnya
meninggal dunia, Jumat (19/5) di RS Vita Insani Pematangsiantar.
Duma bersama keluarga saat berada di rumah.
Warga Emplasmen Marjandi Kebun Unit PTPN IV Marjandi
Kecamatan Panombean Panei ini meninggal setelah sebelumnya menjalani perawatan
di RS Murni Teguh Medan.
Namun karena kondisinya semakin parah, keluarga memutuskan untuk dibawa kembali
ke rumahnya Pamannya di Nagori Panombean Kecamatan Panombean Panei.
Kecamatan Panombean Panei ini meninggal setelah sebelumnya menjalani perawatan
di RS Murni Teguh Medan.
Namun karena kondisinya semakin parah, keluarga memutuskan untuk dibawa kembali
ke rumahnya Pamannya di Nagori Panombean Kecamatan Panombean Panei.
“Pasien sempat dibawa ke RS Murni Teguh dan menjalani perawatan selama 4 hari.
Kami terus melakukan pendampingan baik saat di Medan,
maupun sampai dipulangkan ke kampong,”kata Kapus Panombean Panei dr Taruli,
Jumat malam melalui telepon.
Dijelaskan Taruli, tiga hari terakhir pasien Afnida merasakan
sesak. Perawat dari Puskesmas tetap melakukan perawatan di rumah Pamannnya di
Panombean. Namun karena semakin kritis, Jumat pagi dirujuk ke RS Vita Insani.
Kemudian pada pukul 15.00 WIB pasien meninggal dunia.
sesak. Perawat dari Puskesmas tetap melakukan perawatan di rumah Pamannnya di
Panombean. Namun karena semakin kritis, Jumat pagi dirujuk ke RS Vita Insani.
Kemudian pada pukul 15.00 WIB pasien meninggal dunia.
“Saat ini jenazahnya sudah di rumah duka di Emplasmen
Marjandi. Saya bersama Camat Panombean Panei baru dari sana,”kata
Taruli.
Marjandi. Saya bersama Camat Panombean Panei baru dari sana,”kata
Taruli.
Diberitakan sebelumnya, awalnya Afnida mengalami
kecelakaan saat bermain bola voli di sekolah. Saat itu jari jempol sebelah kiri
tangannya mengalami sakit. Setelah itu ia dibawa ke bidan desa di dekat
rumahnya. Setelah diperiksa, terdapat benjolan. Kemudian Afnida dirujuk ke RS
Vita Insani, tepatnya ke spesialis bedah pada Januari 2016. Dari situlah
diketahui penyakitnya ini.
kecelakaan saat bermain bola voli di sekolah. Saat itu jari jempol sebelah kiri
tangannya mengalami sakit. Setelah itu ia dibawa ke bidan desa di dekat
rumahnya. Setelah diperiksa, terdapat benjolan. Kemudian Afnida dirujuk ke RS
Vita Insani, tepatnya ke spesialis bedah pada Januari 2016. Dari situlah
diketahui penyakitnya ini.
Selanjutnya, pelajar SMA YP Sultan Agung ini dirujuk ke
Laboratorium Rani di Kota Siantar. Dari sana ia
dibawa ke RS Murni Teguh untuk diamputasi. Setelah 21 hari pasca diamputasi
bagian jempolnya, maka saran dokter untuk melakukan kemoterapi.
Laboratorium Rani di Kota Siantar. Dari sana ia
dibawa ke RS Murni Teguh untuk diamputasi. Setelah 21 hari pasca diamputasi
bagian jempolnya, maka saran dokter untuk melakukan kemoterapi.
Penyakit yang diderita siswi kelas 3 SMA ini tak kunjung
sembuh. Pasalnya, selepas dua kali di kemoterapi, Afnida merasakan benjolan
naik ke atas bagian lengan kirinya. Bahkan, setelah enam kali dikemoterapi,
Afnida merasakan mual dan muntah.
sembuh. Pasalnya, selepas dua kali di kemoterapi, Afnida merasakan benjolan
naik ke atas bagian lengan kirinya. Bahkan, setelah enam kali dikemoterapi,
Afnida merasakan mual dan muntah.
Sebelumnya Afnida enggan dibawa berobat ke rumah sakit.
Namun Dinas Kesehatan membujuk Afnida agar mau dibawa berobat. Setelah itu,
Kadis Kesehatan Jan Musrindo langsung membujuk Afnida dan akhirnya ia mau
dibawa kembali ke rumah sakit.
Namun Dinas Kesehatan membujuk Afnida agar mau dibawa berobat. Setelah itu,
Kadis Kesehatan Jan Musrindo langsung membujuk Afnida dan akhirnya ia mau
dibawa kembali ke rumah sakit.
Seperti diberitakan sebelumnya, Meski menderita kanker ganas, Afnita Duma Sari Saragih
(17), siswi SMA Sultan Agung Kota Pematangsiantar anak semata wayang pasangan
dari Jenni Sianturi dan Risman Saragih masih
bisa tersenyum. Keluarga
berharap bantuan dari para dermawan untuk mengurangi penderitaan Duma.
(17), siswi SMA Sultan Agung Kota Pematangsiantar anak semata wayang pasangan
dari Jenni Sianturi dan Risman Saragih masih
bisa tersenyum. Keluarga
berharap bantuan dari para dermawan untuk mengurangi penderitaan Duma.
Kepada Taslabnews.com, Dapot
Leonard Sianturi (54) paman dari Duma mengatakan, keluarganya sangat menyayangi
Duma. Karena selama ini Duma merupakan anak semata wayang.
Leonard Sianturi (54) paman dari Duma mengatakan, keluarganya sangat menyayangi
Duma. Karena selama ini Duma merupakan anak semata wayang.
Duma juga dulunya sangat
periang. Namun kini harus terbaring lemah di pembaringan tanpa dapat melakukan
apapun.
Jari jempolnya harus diamputasi. Afnita
kemudian ditargetkan menjalani 6 kali kemoterapi. Tetapi setelah kemo ke-4,
benjolan tumbuh lagi di bagian pergelangan tangan dan benjolan dekat ketiak.
Pada Oktober 2016, tangannya semakin membengkak
dan benjolan menjalar ke bagian punggung, payudara dan benjolan di bagian
ketiak semakin membesar. Di bulan Februari 2017, kondisinya sudah membaik. Dia
sudah bisa duduk, tapi pada Maret 2017 kondisinya semakin drop.
“Benjolan tumbuh lagi di payudara, leher dan
benjolan melepuh. sekarang tangannya sudah lebih besar dari badannya. Oh ya,
saat ini Afnita dirawat dirumah dan berobat herbal,” tutur Sata.
periang. Namun kini harus terbaring lemah di pembaringan tanpa dapat melakukan
apapun.
Jari jempolnya harus diamputasi. Afnita
kemudian ditargetkan menjalani 6 kali kemoterapi. Tetapi setelah kemo ke-4,
benjolan tumbuh lagi di bagian pergelangan tangan dan benjolan dekat ketiak.
Pada Oktober 2016, tangannya semakin membengkak
dan benjolan menjalar ke bagian punggung, payudara dan benjolan di bagian
ketiak semakin membesar. Di bulan Februari 2017, kondisinya sudah membaik. Dia
sudah bisa duduk, tapi pada Maret 2017 kondisinya semakin drop.
“Benjolan tumbuh lagi di payudara, leher dan
benjolan melepuh. sekarang tangannya sudah lebih besar dari badannya. Oh ya,
saat ini Afnita dirawat dirumah dan berobat herbal,” tutur Sata.
Terakhir konsultasi dengan dokter, disebutkan
kalau penyakit yang diderita Afnita adalah kanker ganas. Meski begitu, Afnita
tak pernah patah semangat melawan penyakitnya. Dia adalah wanita muda yang
sangat tangguh.
“Atas dasar itulah, saya berinisiatif untuk
memita doa kepada teman-teman semua, agar adik saya tetap kuat meghadapinya dan
saya juga berinisiatif untuk menggalang dana kepada teman-teman, publik, untuk
bersedia memberikan sebagian dari rejekinya untuk membantu pengobatan adik
saya,” ujar Sata.
Dia lalu berharap, dengan bantuan siapa saja,
adiknya Afnita bisa menjalani pengobatan yang lebih baik. Dan, Sata menyebut
uluran tangan bisa disampaikan melalui rekening Mandiri 1070007372701 atas nama
Risman Saragih, yakni rekening milik ayah Duma.
“Kami sangat iba
melihat Afnita sekarang. Dulu dia sangat periang tapi sekarang hanya bisa tidur
di pembaringan. Dia itu anak semata wayang,” ujar Dapot.
melihat Afnita sekarang. Dulu dia sangat periang tapi sekarang hanya bisa tidur
di pembaringan. Dia itu anak semata wayang,” ujar Dapot.
Sementara Duma sendiri
mengaku ia sangat mengharapkan kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Duma
mengaku dirinya sangat ingin bersekolah lagi dan berkumpul dengan
teman-temannya.
mengaku ia sangat mengharapkan kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Duma
mengaku dirinya sangat ingin bersekolah lagi dan berkumpul dengan
teman-temannya.
Sedangkan sepupu dari Duma
yakni Sata Christiana Sianturi (23) yang bekerja sebagai operator di salah satu
SD Kecamatan Panombeian Panei, Simalungun kepada Taslabnews.com mengatakan,
Duma yang merupakan anak dari Jenni Sianturi dan Risman Saragih yang tinggal di
Emplasmen Marjandi, Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombeian Panei,
Kabupaten Simalungun membutuhkan uluran tangan dermawan.
yakni Sata Christiana Sianturi (23) yang bekerja sebagai operator di salah satu
SD Kecamatan Panombeian Panei, Simalungun kepada Taslabnews.com mengatakan,
Duma yang merupakan anak dari Jenni Sianturi dan Risman Saragih yang tinggal di
Emplasmen Marjandi, Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panombeian Panei,
Kabupaten Simalungun membutuhkan uluran tangan dermawan.
Duma yang kini berusia 17
tahun dan duduk di bangku kelas 3 SMA Sultan Agung Siantar menderita sakit.
Penyakitnya, kata Sata, berawal dari benjolan kecil di jari jempol kiri.
Benjolan tumbuh pada Oktober 2015. Setelah dibiopsi pada Januari 2016, dokter
mendiagnosa itu adalah tumor sarakoma. (syaf)
tahun dan duduk di bangku kelas 3 SMA Sultan Agung Siantar menderita sakit.
Penyakitnya, kata Sata, berawal dari benjolan kecil di jari jempol kiri.
Benjolan tumbuh pada Oktober 2015. Setelah dibiopsi pada Januari 2016, dokter
mendiagnosa itu adalah tumor sarakoma. (syaf)