TASLABNEWS.COM, RANTAU- Akibat akses Jalan di Desa Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu yang cukup parah, seorang ibu hamil berinisial WS meninggal dunia saat hendak dibawa ke puskesmas. Nyawa WS tidak bisa diselamatkan karena WS mengalami pendarahan. Sedangkan jalan di kampungnya rusak parah, membuat warga hanya bisa menandu WS agar bisa dibawa ke rumah sakit.
Murid sekolah melewati batang kayu untuk melintasi sungai. |
Itu seperti yang dituliskan Edy Syahputra Ritonga melalui akun facebooknya. Edy Syahputra pada postingan tanggal 15 Oktober 2017 pukul 18:00 wib menceritakan adanya warga di sana yang tengah hamil dan harus menghembuskan nafas terakhirnya karena warga tak mampu menyelamatkan si ibu hamil akibat terlambat mendatangi lokasi fasilitas kesehatan terdekat yang berada di Sei Berombang ibu kota Kecamatan Panai Hilir.
Padahal kata Edy, mereka sudah menandu sang Ibu selama empat jam. Hal itu terpaksa dilakukan karena jalan di dusun mereka tidak bisa dilalui kenderaan bermotor, sehingga dari beberapa kejadian yang terjadi terdapat diantaranya Ibu hamil yang harus wafat di tengah perjuanganya untuk melahirkan.
Begini kata Edy Syahputra Ritonga dalam postingannya, “Kepada yang terhormat pejabat-pejabat tinggi pemerintahan, mungkin bapak enak tinggal di gedung, kursi yang empuk dan dapat gaji per bulan dari negara, pandanglah masyarakat. Kami bukan meminta makan, yang kami harapkan hanya pembangunan di wilayah kami. Jangan hanya sebatas janji manis sebagai bunga hiasan bibir. Inilah jalan umum di daerah kami di Desa Sei Tawar menuju jalan ke Kecamatan Panai Hilir.
Sudah 4 kali kami menandu pakai kain (memikul) ibu hamil yang mau melahirkan dibawa ke Puskesmas Sei Brombang demi untuk mendapatkan pertolongan medis. Dengan memakan waktu selama 4 jam kami baru bisa sampai di puskesmas.
Jalan rusak yang setiap hari dilwati warga Desa Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu |
Karena lamanya mendapatkan pertolongan, akibat jalan yang kami tempuh nyawa ibu itu tidak selamat. Kapan pak masyarakat kami mendapatkan keadilan dan kesejahteraan. Sudah puluhan tahun kami alami seperti ini. Adapun anggaran dana desa mengalir ke daerah kami,,,” tulisnya dalam status facebook.
Selanjutnya, Status Edy Syahputra Ritonga yang menyertakan sejumlah foto akses jalan yang tampak berlumpur dan sejumlah siswa-siswi sekolah harus menyeberangi parit gambut dengan batang kayu, mendapat sejumlah tanggap dari beberapa warga lainya.
Seperti akun bernama Adha berkomentar “Di mana pemerintah ini pak edi. Kek mana daerah itu mau maju kalau jalan seperti itu,” tulisnya. Sementara akun Kia Lalla menulis
“Mudah”an pemerintah mau membangunnya. Aamin….Kasihan anak” sekolahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Sekda Labuhanbatu Ahmad Muflih SH saat dimintai tanggapannya melalui sms seputar curhatan warga Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu tersebut, belum ada berkomentar sampai berita ini dilayangkan. (syaf/int)