TASLAB NEWS, KISARAN- Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan memastikan bahwa di Kabupaten Asahan bebas dari difteri.
Menurut Kadis Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan Dr Aris Yudhariansyah, Kamis (28/12) difteri merupakan salah satu penyakit yang menular akut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri.
Difteri menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan bahkan terkadang mempengaruhi kulit. Penyakit difteri termasuk penyakit infeksi yang mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Penyakit difteri menyerang semua umur, baik itu anak-anak maupun dewasa dapat tertular penyakit difteri.
Kadis Kesehatan Kabupaten Asahan Dr Aris Yudhariansyah melakukan bulan imunisasi terhadap anak SD dan Madrasyah Ibtidiyah se Kabupaten Asahan. |
Namun anak-anak di bawah umur 5 tahun dan orang tua di atas 60 tahun sangat beresiko terkena penyakit difteri. Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Corynebacterium diphtheriae danCorynebacterium ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. Gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit ini.
“Difteri merupakan penyakit yang akhir-akhir ini merebak karena angka kejadian kasusnya cukup luar biasa. Bagaimana tidak, di sejumlah daerah di Indonesia saja disentri ini sudah termasuk ke dalam kejadian luar biasa (KLB). Memang peneyakit ini penyakit yang sudah lama ada yang menelan banyak korban dimasa lalu, namun pada akhir 2015 kemarin penyakit ini muncul kembali dan menghebohkan seluruh daerah di Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkannya, penyebaran bakteri difteri dapat terjadi dengan mudah dan yang utama adalah melalui udara saat seorang penderita bersin atau batuk. Selain itu, ada beberapa metode penularan lain yang perlu diwaspadai, antara lain melalui barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, misalnya mainan atau handuk. Sentuhan langsung pada bisul akibat difteri di kulit penderita.
Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga. Kontak langsung dengan hewan-hewan yang sudah terinfeksi, misalnya sapi, meminum susu yang belum melalui proses pasteurisasi atau sterilisasi. Makanan yang terbuat dari susu yang belum melalui proses pasteurisasi atau sterilisasi. (syaf)