TRAGEDI penorobasan jalur TransJakarta yang dilakukan Dewi Persik berbuntut panjang. Usai ia dilaporkan oleh seorang petugas TransJakarta bernama Harry Maulana pada 2 Desember, istri dari Angga Wijaya ini juga melaporkan balik pria tersebut ke Polda Metro Jaya dua hari setelahnya.
 |
| Dewi Persik |
Ketika ditanya apakah Dewi Persik akan melakukan upaya damai demi kebaikan kedua belah pihak, wanita 31 tahun ini mengaku bahwa dirinya ingin mengungkapkan fakta hukum terlebih dahulu. Pasalnya, ia mengaku bahwa dirinya tersinggung dengan perlakuan petugas TransJakarta tersebut.
“Damai itu urusan belakangan, yang pastinya adalah fakta hukum. Karena memang di sini kan kalau misalkan posisi itu saya kembalikan, saya ibaratnya orang biasa terus tiba-tiba saya mau digebukin orang, dihakimi orang, itu kan enggak bener, mereka tidak tau pokok permasalahannya apa,” ungkap Dewi Persik yang ditemui dikawasan Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
“Itu satu. Yang kedua kalau tiba-tiba asal main videoin terus kemudian kita dikata-katain monyet itu kan enggak banget,” sambungnya.
Sementara itu, mantan istri Aldi Taher ini mengaku bahwa dirinya murni mendapatkan pengawalan pihak kepolisian dari fasilitas yang diberikan oleh salah satu stasiun televisi. Bahkan ia pun mengaku tak tahu menahu perihal surat izin untuk menggunakan pengawalan polisi.
“Saya dapatkan itu (pengawalan polisi) dari fasilitas salah satu pihak production dan juga pihak stasiun televisi swasta. Sudah tiga bulan terakhir ini,” tuturnya.
“Kalau masalah itu (izin lisan), masalah ada surat atau tidak, saya kan dapat itu semua dari salah satu PH dan salah satu stasiun televisi swasta. Jadi saya kalau mengenai itu enggak mengerti,” tukasnya. (int)
