TASLAB NEWS, KISARAN – Kecelakaan lalulintas terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Asahan-Tanjungbalai, tepatnya di Desa Sei Dadap, Kabupaten Asahan, antara Toyota Rush BK 378 VV dengan truk BK 9888 KJ, Rabu (27/12). Akibat insiden ini Achyar Hasibuan (62) pengemudi Toyota Rush yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Tanjungbalai tewas terjepit di dalam mobil. Sementara istri dan tiga cucu korban luka-luka.
Polisi melakukan evakuasi terhadap korban yang terjepit di dalam mobil |
Pantauan wartawan, setelah personil Satlantas Polres Asahan dibantu warga dengan susah payah mengevakuasi korban namun nyawanya tidak tertolong.
Informasi dihimpun wartawan di lokasi kejadian, mobil yang dikemudikan korban datang dari arah Medan menuju Tanjungbalai. Diduga korban tidak hati-hati saat mendahului mobil didepannya dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat mengelakkan truk yang datang dari arah berlawanan.
Lakalantas tidak terelakkan, akibatnya mobil yang dikendarai korban masuk ke dalam parit di sisi jalan setelah menghantam truk. Korban terpepit. Sementara penumpangnya, Zuraidah (59) istri korban dan ketiga cucunya masing–masing Miftahul Husni (13), Fadila Fitri (11) dan Alwi Rizqi (9) selamat dari kejadian itu dan hanya mengalami luk ringan. Saat ini para korban yang selamat masih dalam perawatan medis.
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Hendrik Aritonang, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, koban akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan medis di RSUD HAMS Kisaran, istri dan tiga orang cucunya selamat dan saat ini masih dalam perawatan medis di Klinik Ivan.
“Kendaraan yang terlibat tabrakan sudah diamankan, begitu juga Ahmad Harahap (24) pengemudi truk warga Dusun III Margo Agung RT 6/4 Kecamatan Margo Agung Lampung Selatan saat ini sedang dalam pemeriksaan pihaknya,” ujar AKP Hendrik Aritonang.
“Bagi pengemudi kendaraan bermotor yang melintasi Jalinsum kembali diingatkan untuk lebih berhati – hati, karena bisa berakibat fatal dan bila lelah bisa berhenti sebentar untuk beristrahat baru melanjutkan perjalanan kembali,” himbaunya
Amatan wartawan, proses evakuasi korban yang terjepit memakan waktu sekitar 30 menit sebab korban di bangku supir terjebak. Untuk membuka pintu supir petugas dibantu warga terpaksa memotong pintu mobil menggunakan gerenda.
“Untung saja tadi ada warga yang lewat dia bawa alat gerenda dan mesin genset. Kalau tidak korban bakal lama terjepit didalam mobi,” kata Ismail salah seorang warga di lokasi kejadian.
Salah seorang saksi mata mengaku bernama Hendra, mengatakan mobil putih Toyota Rush yang datang dengan kecepatan tinggi dari arah Medan berusaha mendahului kendaraan yang ada didepannya dan saat bersamaan dari arah berlawanan datang truk berat hingga tabrakan tidak terelakkan.
“Kencang mobil mini bus itu, mungkin sopirnya salah perhitungan saat mau mendahului kendaraan yang ada didepannya sehingga kepergok,” ujar saksi mata bernama Hendra. (bens/syaf)