TASLAB NEWS, SIDIMPUAN- Warga
Desa Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota
Padangsidimpuan, Kamis (14/12) pagi heboh. Sesosok mayat pria ditemukan
tergantung di areal kebun coklat milik warga dengan menggunakan kain gendong. Kuat
dugaan pria yang terakhir diketahui bernama Salim Batu Bara (21) stres karena
keinginannya untuk dibelikan sepedamotor tidak dikabulkan orangtuanya. Sehingga
korban nekat gantung diri.
Desa Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota
Padangsidimpuan, Kamis (14/12) pagi heboh. Sesosok mayat pria ditemukan
tergantung di areal kebun coklat milik warga dengan menggunakan kain gendong. Kuat
dugaan pria yang terakhir diketahui bernama Salim Batu Bara (21) stres karena
keinginannya untuk dibelikan sepedamotor tidak dikabulkan orangtuanya. Sehingga
korban nekat gantung diri.
Ilustrasi gantung diri |
Orang tua korban, Jamaluddin
Batubara (52) mengatakan, semenjak korban tamat SMA, sekitar 6 bulan yang
lalu mengalami stres. Hal tersebut terjadi lantaran permintaannya untuk
dibelikan sepedamotor tidak dikabulkan Jamal.
Batubara (52) mengatakan, semenjak korban tamat SMA, sekitar 6 bulan yang
lalu mengalami stres. Hal tersebut terjadi lantaran permintaannya untuk
dibelikan sepedamotor tidak dikabulkan Jamal.
“Dulu dia meminta untuk
dibelikan sepedamotor. Karena tidak sanggup memenuhi permintaannya itu,
mulai dari situlah anak kami ini sering mengurung diri di dalam
kamar,” tuturnya dengan nada sedih.
dibelikan sepedamotor. Karena tidak sanggup memenuhi permintaannya itu,
mulai dari situlah anak kami ini sering mengurung diri di dalam
kamar,” tuturnya dengan nada sedih.
Sementara informasi yang dihimpun
di lokasi kejadian menyebutkan, jasad pria yang terakhir diketahui bernama
Salim Batu Bara (21) warga Desa Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan
Tenggara tersebut pertama kali dilihat seorang warga yang sedang melintas di
areal kebun.
di lokasi kejadian menyebutkan, jasad pria yang terakhir diketahui bernama
Salim Batu Bara (21) warga Desa Huta Lombang, Kecamatan Padangsidimpuan
Tenggara tersebut pertama kali dilihat seorang warga yang sedang melintas di
areal kebun.
Melihat mayat korban yang
tergantung, warga yang melihat langsung berteriak. Teriakannya mengundang
perhatian warga yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Dalam hitungan detik
lokasi itu ramai disambangi warga. Tak berselang lama, petugas Polres Kota
Padangsidimpuan yang mendapat informasi mengenai penemuan tersebut langsung
terjun ke lokasi guna mengevakuasi jenasah sebelum akhirnya membawa ke RSUD
Kota Padangsidimpuan untuk dilakukan visum.
tergantung, warga yang melihat langsung berteriak. Teriakannya mengundang
perhatian warga yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Dalam hitungan detik
lokasi itu ramai disambangi warga. Tak berselang lama, petugas Polres Kota
Padangsidimpuan yang mendapat informasi mengenai penemuan tersebut langsung
terjun ke lokasi guna mengevakuasi jenasah sebelum akhirnya membawa ke RSUD
Kota Padangsidimpuan untuk dilakukan visum.
Kepada wartawan, Kapolres Kota
Padangsidimpuan, AKBP Andy Nirwandi mengatakan, setelah dilakukan olah tempat
kejadian perkara (TKP) dan dari hasil visum rumah sakit, pihaknya menyimpulkan
tewas akibat bunuh diri. Pasalnya, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan.
Padangsidimpuan, AKBP Andy Nirwandi mengatakan, setelah dilakukan olah tempat
kejadian perkara (TKP) dan dari hasil visum rumah sakit, pihaknya menyimpulkan
tewas akibat bunuh diri. Pasalnya, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan.
“Setelah kami lakukan
identifikasi baik dari polres mau pun rumah sakit memang dugaannya murni bunuh
diri karena tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban,” ungkapnya
singkat. (syaf)
identifikasi baik dari polres mau pun rumah sakit memang dugaannya murni bunuh
diri karena tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban,” ungkapnya
singkat. (syaf)