TASLAB NEWS, PALUTA– Entah apa yang ada dibenak YAH (36) dan suaminya. YAH dan suaminya tega menganiayaan SA (4) anak kandungnya sendiri. Kini YAH yang merupakan warga Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) diringkus polisi.
Yah saat dioeriksa polisi |
Kepada wartawan, Sabtu (13/1) Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Ismawansah mengatakan, penangkapan yang dilakukan pihaknya usai menerima laporan polisi atas penganiayaan yang dialami korban pada 9 Januari 2018 kemarin. Namun, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap ayah tiri SA yang berinisial A.
“Ibunya sudah ditangkap. Sementara ayahnya masih kita kejar,” ucapnya singkat.
Terpisah, ibu kandung SA yang juga merupakan tersangka atas penganiayaan ini yakni YAH menuturkan, aksi penganiayaan yang dilakukan dirinya dan suaminya tersebut telah terjadi sejak 2 bulan yang lalu. Dimana, penganiayaan tersebut berawal dari hilangnya sepedamotor milik suaminya.
“Sejak hilang keretanya itu. Sering dipukulinya anakku. Padahal nggak ada salah anakku,” ungkapnya.
Melihat anaknya dipukuli A, tersangka berusaha menolong korban. Namun, dirinya malah menjadi sasaran amukan A.
“Pernah kutolong. Terakhir, aku yang jadi pelampiasannya,” ujarnya.
Akibat hal tersebut, dia pun akhirnya ikut memukuli korban. Hal itu dilakukannya lantaran dirinya merasa lebih baik dia yang memukul anaknya dari pada orang lain.
“Karena aku dipukuli ayahnya, makanya terakhir ku pukul juga dia (korban). Terakhir dilihat tetangga kami di Desa Hutaimbaru,” bebernya.
Saat disinggung dengan apa korban dianiaya, sembari menangis YAh mengatakan anaknya dianiaya dengan menggunakan gagang untuk menderes dengan cara menokokkan ke kepala korban. Selain itu, lelaki yang dinikahinya pada bulan September 2017 lali itu menggunakan tali untuk melibasi korban.
“Pernah juga dia diikat sama ayahnya terus dimasukkan ke dalam goni,” ungkapnya sembari menitikan air mata.
Sementara itu, saat ini korban masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan informasi yang beredar, korban saat ini sudah pulih. Namun sayang, saat ini korban masih sangat trauma. (Ad/syaf)