TASLABNEWS,
TANJUNGBALAI – Ternyata, ada beberapa faktor yang menyebabkan belum rampungnya
hingga saat ini pembangunan Jalan Lingkar Utara, Kota Tanjungbalai. Salah
satunya adalah akibat belum dibebaskannya lahan dari Jalan Lingkar Utara Kota
Tanjungbalai menuju Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten
Asahan sepanjang lebih kurang 800 meter.
TANJUNGBALAI – Ternyata, ada beberapa faktor yang menyebabkan belum rampungnya
hingga saat ini pembangunan Jalan Lingkar Utara, Kota Tanjungbalai. Salah
satunya adalah akibat belum dibebaskannya lahan dari Jalan Lingkar Utara Kota
Tanjungbalai menuju Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten
Asahan sepanjang lebih kurang 800 meter.
(ignatius siagian/TASLABNEWS.COM)
|
Selain itu dan sangat
vital adalah masalah mangkraknya selama delapan tahun pembangunan Jembatan Sei
Silau III di Pante Olang, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Kota
Tanjungbalai. Bangunan jembatan dengan konstruksi presstress ini akan
menghubungkan Jalan Lingkar Utara dari Kelurahan Sirantau dengan Kelurahan
Pasar Baru.
vital adalah masalah mangkraknya selama delapan tahun pembangunan Jembatan Sei
Silau III di Pante Olang, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Kota
Tanjungbalai. Bangunan jembatan dengan konstruksi presstress ini akan
menghubungkan Jalan Lingkar Utara dari Kelurahan Sirantau dengan Kelurahan
Pasar Baru.
“Mudah-mudahan
dalam tahun 2018 ini, bangunan Jembatan Sei Silau III ini sudah dapat
dilanjutkan. Untuk itu, kita berharap agar dalam waktu dekat ini pinjaman Pemko
Tanjungbalai sebesar Rp130 milliar yang telah diajukan ke Menteri Dalam Negeri
dapat terealisasi”, ujar Mulkan ST, MM, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kota Tanjungbalai, Sabtu (14/4).
dalam tahun 2018 ini, bangunan Jembatan Sei Silau III ini sudah dapat
dilanjutkan. Untuk itu, kita berharap agar dalam waktu dekat ini pinjaman Pemko
Tanjungbalai sebesar Rp130 milliar yang telah diajukan ke Menteri Dalam Negeri
dapat terealisasi”, ujar Mulkan ST, MM, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kota Tanjungbalai, Sabtu (14/4).
Menurut Mulkan ST,MM,
pinjaman daerah yang sebesar Rp130 milliar tersebut, direncanakan untuk
menyelesaikan pembangunan sejumlah bangunan yang mangkrak di antaranya adalah
Jembatan Sei Silau III dan RSU Type C Kota Tanjungbalai. Soalnya, lanjutnya,
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tanjungbalai sendiri tidak akan mencukupi
untuk menyelesaikan bangunan-bangunan yang terbengkalai tersebut.
pinjaman daerah yang sebesar Rp130 milliar tersebut, direncanakan untuk
menyelesaikan pembangunan sejumlah bangunan yang mangkrak di antaranya adalah
Jembatan Sei Silau III dan RSU Type C Kota Tanjungbalai. Soalnya, lanjutnya,
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tanjungbalai sendiri tidak akan mencukupi
untuk menyelesaikan bangunan-bangunan yang terbengkalai tersebut.
Sementara itu, Ir
Rusnaldi Dharma, Wakil Ketua DPRD Kota Tanjungbalai mengatakan, bahwa pinjaman
daerah yang diajukan Pemko Tanjungbalai tersebut masih belum diajukan ke
Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Alasannya, karena hingga saat ini, pihak DPRD
masih sedang mempelajari secara detail, untung ruginya dalam mengajukan
pinjaman daerah tersebut.
Rusnaldi Dharma, Wakil Ketua DPRD Kota Tanjungbalai mengatakan, bahwa pinjaman
daerah yang diajukan Pemko Tanjungbalai tersebut masih belum diajukan ke
Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Alasannya, karena hingga saat ini, pihak DPRD
masih sedang mempelajari secara detail, untung ruginya dalam mengajukan
pinjaman daerah tersebut.
“Belum diajukan
ke Menetri Dalam Negeri, masih sekedar berkoordinasi atau berkonsultasi.
Soalnya, DPRD sendiri sampai saat ini masih sedang mempelajri untung ruginya
jika pinjaman tersebut terealisasi”, ujar Ir Rusnaldi Dharma.
ke Menetri Dalam Negeri, masih sekedar berkoordinasi atau berkonsultasi.
Soalnya, DPRD sendiri sampai saat ini masih sedang mempelajri untung ruginya
jika pinjaman tersebut terealisasi”, ujar Ir Rusnaldi Dharma.
Seperti diketahui,
pembangunan Jembatan Sei Silao III yang akan menghubungkan Jalan Lingkar Utara
dari Kelurahan Pasar Baru dengan Jalan Lingkar Utara di Kelurahan Sirantau ini
telah dimulai pada tahun 2009 lalu. Akan tetapi, pada tahun 2010, yakni sejak berakhirnya
periode Alm Dr H Sutrisno Hadi,SpOG sebagai Walikota Tanjungbalai, pembangunan
jembatan Sei Silau III ini langsung mangkrak sampai sekarang.
pembangunan Jembatan Sei Silao III yang akan menghubungkan Jalan Lingkar Utara
dari Kelurahan Pasar Baru dengan Jalan Lingkar Utara di Kelurahan Sirantau ini
telah dimulai pada tahun 2009 lalu. Akan tetapi, pada tahun 2010, yakni sejak berakhirnya
periode Alm Dr H Sutrisno Hadi,SpOG sebagai Walikota Tanjungbalai, pembangunan
jembatan Sei Silau III ini langsung mangkrak sampai sekarang.
Mangkraknya
pembangunan Jembatan Sei Silau III ini juga salah satu faktor yang menyebabkan
pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tanjungbalai tidak selesai sampai tahun
2018 ini. (ign/syaf)
pembangunan Jembatan Sei Silau III ini juga salah satu faktor yang menyebabkan
pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Tanjungbalai tidak selesai sampai tahun
2018 ini. (ign/syaf)