TASLABNEWS, ASAHAN- Hingga Senin (21/5) masyarakat di Kota
Tanjungbalai dan Asahan masih terus membicarakan soal penangkapan 9 warga yang
menjadi terduga teroris, Selasa (15/5). Beredar informasi bahwa tim Densus 88
anti teror telah salah sasaran dan menembak mati salah seorang warga yang
menjadi terduga teroris.
Tanjungbalai dan Asahan masih terus membicarakan soal penangkapan 9 warga yang
menjadi terduga teroris, Selasa (15/5). Beredar informasi bahwa tim Densus 88
anti teror telah salah sasaran dan menembak mati salah seorang warga yang
menjadi terduga teroris.
Beni terduga teroris di Tanjungbalai yang ditembak tim densus 88 foto bersama istri dan dua anaknya. Ternyata menurut keluarga tim densus salah tangkap dan tembak orang. |
Beni (34) warga Rusunawa, Lingkungan 4, Kelurahan Seiraja,
Kecamatan Seitualang Raso, Kota Tanjungbalai yang semula disebut-sebut terduga teroris,
ternyata tidak ada hubungannya dengan kelompok Bud Cs. Beni sendiri berada di
rumah Bud (adik Beni), karena ingin mengetahui kabar ibunya, Nuraini (sempat
diamankan Densus lalu dibebaskan), yang sedang sakit.
Kecamatan Seitualang Raso, Kota Tanjungbalai yang semula disebut-sebut terduga teroris,
ternyata tidak ada hubungannya dengan kelompok Bud Cs. Beni sendiri berada di
rumah Bud (adik Beni), karena ingin mengetahui kabar ibunya, Nuraini (sempat
diamankan Densus lalu dibebaskan), yang sedang sakit.
Dewi (25) adik korban yang menyaksikan langsung tragedi
penembakan itu menuturkan saat kejadian Beni
datang ke TKP di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Lingkungan 4, Kelurahan Betingkuala
Kapias menggunakan becak miliknya. Beni ingin
masuk dan menanyakan kondisi ibunya yang tengah dirawat di rumah sakit.
penembakan itu menuturkan saat kejadian Beni
datang ke TKP di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Lingkungan 4, Kelurahan Betingkuala
Kapias menggunakan becak miliknya. Beni ingin
masuk dan menanyakan kondisi ibunya yang tengah dirawat di rumah sakit.
Ternyata saat itu anggota Densus 88 sudah ada di depan rumah
dan mencegat Beni. Anggota Densus lalu
bertanya kepada Beni tentang hubungannya
dengan Bud, lalu dijawab Bud adalah adiknya. Seketika Densus menembak kaki dan
paha Beni yang sempat berlari menjauh dari
Densus.
dan mencegat Beni. Anggota Densus lalu
bertanya kepada Beni tentang hubungannya
dengan Bud, lalu dijawab Bud adalah adiknya. Seketika Densus menembak kaki dan
paha Beni yang sempat berlari menjauh dari
Densus.
“Bang Beni tidak cocok sama bang Bud, karena pemahaman
mereka berbeda, bang Beni nggak salah kok
ditembak,” kata Dewi.
mereka berbeda, bang Beni nggak salah kok
ditembak,” kata Dewi.
Dewi (adik dari Beni) dan Nuraini (Ibu dari Beni) saat memberikan keterangan kepada wartawan. |
Nuraini (53) ibu korban juga membenarkan Beni
tidak termasuk dalam kelompok Bud. Beni dan
Bud pemahamannya berseberangan sehingga dia yakin anak tertuanya itu tidak bersalah.
tidak termasuk dalam kelompok Bud. Beni dan
Bud pemahamannya berseberangan sehingga dia yakin anak tertuanya itu tidak bersalah.
Tetangga Beni di Rusunawa, Awal (43), Jai (48) dan Ijul (52)
juga terkejut mendengar Beni ditembak karena
terlibat teroris. Mereka tidak percaya karena kesehariannya tidak menunjukkan
gelagat mencurigakan, bahkan Beni sendiri
sangat bergaul dengan masyarakat sekitar.
juga terkejut mendengar Beni ditembak karena
terlibat teroris. Mereka tidak percaya karena kesehariannya tidak menunjukkan
gelagat mencurigakan, bahkan Beni sendiri
sangat bergaul dengan masyarakat sekitar.
Dari segi berpakaian ungkap Awal, Beni
lebih sering bercelana pendek saat menarik becak, dan jika ada yang meninggal
dia juga ikut takziah. Di sisi lain, istri Beni
tidak menggunakan cadar sebagaimana terduga teroris pada umumnya. Istri Beni
katanya juga akrab dengan warga Rusunawa.
lebih sering bercelana pendek saat menarik becak, dan jika ada yang meninggal
dia juga ikut takziah. Di sisi lain, istri Beni
tidak menggunakan cadar sebagaimana terduga teroris pada umumnya. Istri Beni
katanya juga akrab dengan warga Rusunawa.
“Masak Beni dibilang teroris, padahal kami sering main kartu
sama, kerja membaguskan becak orang, nyari botot sama, tebodoh kami mendengar
kabar itu,” ungkap Awal, Jai, dan Ijul seirama.
sama, kerja membaguskan becak orang, nyari botot sama, tebodoh kami mendengar
kabar itu,” ungkap Awal, Jai, dan Ijul seirama.
Sekjen Forum Umat Islam, Lutvi Ananda Hasibuan juga mengaku
mengenal dekat pribadi Beni. Menurutnya, Beni ini pengetahuannya awam, jangankan ikut pengajian, shalatnya
saja masih ‘bolong-bolong'.
mengenal dekat pribadi Beni. Menurutnya, Beni ini pengetahuannya awam, jangankan ikut pengajian, shalatnya
saja masih ‘bolong-bolong'.
“Saya pernah tinggal dengan bang Beni di Rusunawa, dia sempat
bilang ke adiknya Bud agar jangan sering-sering berkumpul di rumah ibu mereka,
karena kalau terjadi sesuatu, bukan hanya mereka yang kena, ibu dan adiknya
mereka juga nanti terimbas, jadi saya yakin, Beni ini bukan teroris,” kata
Luthvi.
bilang ke adiknya Bud agar jangan sering-sering berkumpul di rumah ibu mereka,
karena kalau terjadi sesuatu, bukan hanya mereka yang kena, ibu dan adiknya
mereka juga nanti terimbas, jadi saya yakin, Beni ini bukan teroris,” kata
Luthvi.
Istri korban, Delima (33) juga mengatakan hal yang sama. Beni katanya tidak pernah ikut perkumpulan iparnya Bud.
Beni kesehariannya menarik becak dengan penampilan masyarakat pada umumnya
seperti bercelana pendek, bahkan shalat sendiri Beni
sering bolong-bolong.
Beni kesehariannya menarik becak dengan penampilan masyarakat pada umumnya
seperti bercelana pendek, bahkan shalat sendiri Beni
sering bolong-bolong.
Delima mengaku saat ini tidak mengetahui keberadaan suami
tercintanya apakah masih hidup atau sudah meninggal. Namun, sejak penangkapan
itu, dirinya terus dilanda kesulitan terutama dalam hal ekonomi, karena Beni adalah tulang punggung keluarganya.
tercintanya apakah masih hidup atau sudah meninggal. Namun, sejak penangkapan
itu, dirinya terus dilanda kesulitan terutama dalam hal ekonomi, karena Beni adalah tulang punggung keluarganya.
“Suami saya menarik becak Pak, saya sendiri berjualan
makanan dan minuman ringan di depan sekolah, saat ini saya pun tak kerja, entah
dari mana lagi kami mencari makan Pak,” kata Delima dengan mata berkaca.
makanan dan minuman ringan di depan sekolah, saat ini saya pun tak kerja, entah
dari mana lagi kami mencari makan Pak,” kata Delima dengan mata berkaca.
Saat ini ungkap wanita itu, dirinya harus berjuang menafkahi
dua putrinya yang masih kecil-kecil, apalagi katanya dirinya sedang berbadan
dua.
dua putrinya yang masih kecil-kecil, apalagi katanya dirinya sedang berbadan
dua.
Anak pertama katanya bernama Sakinah (5) baru wisuda TK, dan
kedua Cahaya, umur delapan bulan. Delima berharap suaminya dipulangkan ke
keluarganya karena mereka sangat membutuhkan sosok ayahnya.
kedua Cahaya, umur delapan bulan. Delima berharap suaminya dipulangkan ke
keluarganya karena mereka sangat membutuhkan sosok ayahnya.
“Tolong suami saya dikembalikan dengan selamat, dia tidak
bersalah, kami butuh dia,” ujar Delima dengan suara tersedak menahan tangis.
Saat wawancara, Delima beberapa kali muntah karena efek jabang bayi yang ada
dalam perutnya.
bersalah, kami butuh dia,” ujar Delima dengan suara tersedak menahan tangis.
Saat wawancara, Delima beberapa kali muntah karena efek jabang bayi yang ada
dalam perutnya.
Terpisah Ketua FUI Indra Syah kepada wartawan menyesalkan
tindakan Densus 88 yang diduga tidak prosedural. Seharusnya ungkap Indra,
petugas sudah memiliki data akurat siapa saja yang menjadi target.
tindakan Densus 88 yang diduga tidak prosedural. Seharusnya ungkap Indra,
petugas sudah memiliki data akurat siapa saja yang menjadi target.
BACA BERITA TERKAIT DI BAWAH INI:
“Kita sangat menyesalkan penembakan ini, banyak masyarakat
menjelaskan bahwa Beni bertolak belakang
dengan adiknya Bud.
menjelaskan bahwa Beni bertolak belakang
dengan adiknya Bud.
Sementara informasi diperoleh, penembakan yang dilakukan
terhadap 2 orang terduga teroris di Tanjungbalai pada Selasa (15/5) oleh Densus
88 Anti Teror dipersoalkan oleh pihak keluarga dan warga.
terhadap 2 orang terduga teroris di Tanjungbalai pada Selasa (15/5) oleh Densus
88 Anti Teror dipersoalkan oleh pihak keluarga dan warga.
Dalam penyergapan di salah rumah di Jalan Yos Sudarso,
Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung atau lebih dikenal dengan
nama Simpang PT, Densus menembak 2 orang terduga teroris, 1 orang di antaranya
tewas di tempat.
Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung atau lebih dikenal dengan
nama Simpang PT, Densus menembak 2 orang terduga teroris, 1 orang di antaranya
tewas di tempat.
Dalam kejadian itu, salah satu yang ditembak bernama Beni
Sinaga. Sementara Syaiful tewas di tempat. Keduanya merupakan saudara kandung. Keluarga
Beni Sinaga mempersoalkan tindakan main hakim sendiri alias asal tembak saja
terhadap Beni Sinaga. Menurut mereka, Beni Sinaga tidak terlibat langsung dalam
jaringan teroris.
Sinaga. Sementara Syaiful tewas di tempat. Keduanya merupakan saudara kandung. Keluarga
Beni Sinaga mempersoalkan tindakan main hakim sendiri alias asal tembak saja
terhadap Beni Sinaga. Menurut mereka, Beni Sinaga tidak terlibat langsung dalam
jaringan teroris.
Hal ini dikatakan Dewi Sari (20) adik korban, jika saat itu
dirinya lagi berjualan jus buah di seberang jalan tepat di depan rumahnya. Saat
itu Beni menghampirinya dengan menaiki becak
motor dan mereka masih sempat minum es tebu bersama sambil bercerita mengenai
kondisi ibu mereka yang sedang sakit.
dirinya lagi berjualan jus buah di seberang jalan tepat di depan rumahnya. Saat
itu Beni menghampirinya dengan menaiki becak
motor dan mereka masih sempat minum es tebu bersama sambil bercerita mengenai
kondisi ibu mereka yang sedang sakit.
“Lagi asyik bercerita, datang lah sepasukan polisi
bersenjata lengkap didampingi Kepala Lingkungan (Kepling) setempat,” sebut
Dewi.
bersenjata lengkap didampingi Kepala Lingkungan (Kepling) setempat,” sebut
Dewi.
Tak lama berselang terdengar suara tembakan. Saat itu juga
Beni Sinaga berlari menuju rumah orang tuanya bermaksud melihat peristiwa yang
terjadi.
Beni Sinaga berlari menuju rumah orang tuanya bermaksud melihat peristiwa yang
terjadi.
Lanjut Dewi, saat berada di tengah badan jalan, Beni
dihadang anggota Densus sembari mempertanyakan identitas diri dan tiba-tiba
terdengar letusan senjata api (senpi) petugas yang mengenai kaki Beni.
dihadang anggota Densus sembari mempertanyakan identitas diri dan tiba-tiba
terdengar letusan senjata api (senpi) petugas yang mengenai kaki Beni.
Tidak sampai di situ saja, petugas menginterogasi Beni mengenai hubungannya dengan Budi Cs. Beni
mengatakan, mereka saudara kandung dan Budi merupakan adiknya.
mengatakan, mereka saudara kandung dan Budi merupakan adiknya.
“Sekali lagi anggota Densus kembali melepaskan tembakan
ke arah kaki Beni. Ini mengakibatkan Beni terkapar di tanah dengan kondisi luka tembak,”
cerita Dewi.
ke arah kaki Beni. Ini mengakibatkan Beni terkapar di tanah dengan kondisi luka tembak,”
cerita Dewi.
Dia juga menuturkan, jika abangnya tidak tau apa-apa
mengenai teroris. Menurutnya, Beni datang ke
rumah karena mau melihat kondisi kesehatan ibunya.
mengenai teroris. Menurutnya, Beni datang ke
rumah karena mau melihat kondisi kesehatan ibunya.
“Tiba-tiba saja Densus main tembak aja orang yang gak
bersalah,” tandasnya.
bersalah,” tandasnya.
Menurut Dewi, abangnya tinggal di Jalan Rusunawa, Kelurahan
Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso.
Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso.
Kesehariannya berkerja serabutan, terkadang membawa becak
motor (betor) dan mengambil botot. “Kalau sore hingga malam jualan pisang
coklat di depan rumah orang tua kami di Simpang PT,” ucap Dewi.
motor (betor) dan mengambil botot. “Kalau sore hingga malam jualan pisang
coklat di depan rumah orang tua kami di Simpang PT,” ucap Dewi.
Sementara itu Delima yang merupakan istri Beni
menyangkal kalau suaminya dikatakan teroris. Karena dari pada penampilan
suaminya saja sudah tidak menyakinkan .
menyangkal kalau suaminya dikatakan teroris. Karena dari pada penampilan
suaminya saja sudah tidak menyakinkan .
“Suami saya itu penampilannya berpakaian celana jeans, suka
memakai celana ponggol (celana pendek), selalu memakai singlet (baju dalam), tidak
pernah mengikuti pengajian dan sholatnya pun bolong bolong atau istilahnya
kadang sholat kadang tidak,” ucap Delima dan diamini warga sekitar.
memakai celana ponggol (celana pendek), selalu memakai singlet (baju dalam), tidak
pernah mengikuti pengajian dan sholatnya pun bolong bolong atau istilahnya
kadang sholat kadang tidak,” ucap Delima dan diamini warga sekitar.
Menurutnya, Budi dan Syaiful tidak satu pemahaman mengenai
ajaran cara berjihad. Dewi juga mengaku, suaminya tidak pernah ikut perkumpulan
atau pengajian agama.
ajaran cara berjihad. Dewi juga mengaku, suaminya tidak pernah ikut perkumpulan
atau pengajian agama.
“Kenapa Densus main tembak saja tanpa menyelidiki salah
suami saya apa,” ujar Dewi sambil meneteskan air mata.
suami saya apa,” ujar Dewi sambil meneteskan air mata.
Hingga saat ini keluarga tidak mengetahui keberadaan Beni apakah masih hidup atau sudah mati. Pihak keluarga
akan melakukan upaya hukum terhadap Polri khususnya Densus 88 Anti Teror yang
dinilai main hakim sendiri. (syaf/int)
akan melakukan upaya hukum terhadap Polri khususnya Densus 88 Anti Teror yang
dinilai main hakim sendiri. (syaf/int)