TASLABNEWS, Tanjungbalai – Pihak Basarnas Tanjungbalai Asahan (TBA) menerima laporan dari seorang nelayan, Sangkot Marpaung, bahwa pada Selasa (16/10) sekitar pukul 08.30 WIB, ditemukan dua mayat mengapung di sekitar Pulau Pandan, Kabupaten Batubara.
Evakuasi mayat laki-laki di perairan Batubara. |
Menerima laporan ini, Ketua Basarnas TBA, Bobi Purba beserta tim langsung bergerak menuju lokasi yang disebutkan oleh nelayan tadi.
Tim Basarnas Tanjungbalai-Asahan bergerak dari bibir pantai menuju lokasi pencarian sekitar pukul 09.30 Wib.
Menurut Bobi, pertama kali tim menemukan dan mengevakuasi sosok mayat laki-laki yang mengenakan celana training warna hitam bergaris merah dan kemeja lengan panjang corak warna putih dan hijau, sekitar pukul 13:20 Wib.
“Selanjutnya ditemukan mayat perempuan dan dievakuasi sekitar pukul 14.50 Wib. Kondisi mayat perempuan ini saat ditemukan dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan mulutnya dilakban,” jelasnya.
Lanjutnya, kedua mayat itu dievakuasi dari perairan Batubara ke Dermaga Phanton Bagan Asahan, Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan. Selanjutnya jenazah dibawa dan diserahkan kepada pihak RSUD dr Tengku Mansyur, Kota Tanjungbalai.
Dari hasil visum luar yang dilakukan oleh Dokter Jaga RSUD dr.Tengku Mansyur, dr Karmila Dewi mengatakan bahwa mayat perempuan tanpa sehelai benang, dengan tangan terikat ke belakang menggunakan tali nylon (jemuran) warna biru, mulut dilakban plastik, namun telah turun hingga keleher dan kondisi tubuh mayat sudah mengalami pembusukan hampir 100 persen.
“Sedangkan mayat laki laki kondisi juga sama, memakai baju warna biru dan hijau bercorak liris putih dengan menggunakan celana training warna hitam dan celana dalam warna coklat,” katanya.
Sementara itu, informasi diperoleh dari Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang, bahwa diduga ada kemungkinan mayat ini merupakan korban pembunuhan satu keluarga di Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.
“Itupun masih dugaan saya melihat posisi mayat dengan tangan terikat dan mulut dilakban sama seperti korban pembunuhan di Tanjungmorawa,” kata AKBP Robin Simatupang.(ign/mom/int)