TASLABNEWS, ASAHAN-Pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) diminta turun ke Kabupaten Asahan untuk menangani kasus dugaan korupsi. Pasalnya warga sudah tidak percaya dengan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) dan menganggap kejari melempem.
Jojo Tobing amggota GM PEKAT IB Asahan. |
Itu dikatakan Jojo Tobing anggota GM Pekat IB Asahan, Rabu (7/10/2018) kepada taslabnews.com.
BACA BERITA TERKAIT:
Menurut Jojo sudah sewajatnya warga Asahan tidak percaya dengan pihak Kejari Asahan.
Pasalnya banyak kasus dugaan korupsi di Asahan yang seakan tidak ditangani aparat penegak hukum khususnya Kejari Kisaran.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Waduh Bikin Malu, Oknum Dishub Asahan Keluarkan Buku Inspeksi Aspal
Ayah, Ibu dan 2 Anaknya Terseret Banjir Bandang di Tobasa, Bayi 4 Bulan Ini Tewas
Edan Suami Jual Istri dan Adik Iparnya untuk Ditiduri Teman-temannya
Diteriaki Maling… Maling…Pencuri Sepedamotor di Batubara Dihajar Warga
Satpol PP Razia Gepeng, Hempang Isu Penculikan Anak di Asahan
Ayah, Ibu dan 2 Anaknya Terseret Banjir Bandang di Tobasa, Bayi 4 Bulan Ini Tewas
Edan Suami Jual Istri dan Adik Iparnya untuk Ditiduri Teman-temannya
Diteriaki Maling… Maling…Pencuri Sepedamotor di Batubara Dihajar Warga
Satpol PP Razia Gepeng, Hempang Isu Penculikan Anak di Asahan
“Mungkin itu terjadi karena pihak Kejari sudah menerima bantuan pembangunan aula sebesar Rp1,7 miliar dari Pemkab Asahan. Jadi bagaimana mereka berani menangani kasus dugaan korupsi di Asahan?” ucap Jojo.
Masih dari Jojo, jika Kejatisu dan Kejagung tidak mengganti Kejari Kisaran diyakini kasus dugaan korupsi di Asahan aksn semakin marak. (Syaf)