Ketua DPRD Simalungun Johalim Purba dan Bupati JR Saragih serta lembaran berkas hasil audit BPK. |
Untuk beli pentungan, Satpol PP Simalungun diduga Mark Up anggaran Rp37 Juta dan pakaian Rp92 Juta
Itu sesuai audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI cabang Sumatera Utara nomor: 58.C/LHP/XVIII.MDN/06/2017 tanggal 14 Juni 2017 ada indikasi Mark up anggaran di Satpol PP sebesar Rp454.183.200.
Untuk pembelian/pengadaan 516 pakaian dinas luar Rp92.131.800, untuk pembelian pentungan Rp37.797.000, ikat pinggang Rp18.640.500.
Pembelian 516 pasang sepatu PDL di CV Y, Rp119.389.500, Pembelian kaos lengan pendek Rp3.560.400. Pembelian kaos kaki Rp28.350.
Ketua Sapma PP Simalungun M Faisal Sirait |
Hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI cabang Sumatera Utara nomor:54.c/LHP/XVIII.MDN/07/2016 tanggal 18 Juli 2016 disebutkan, Pemkab Simalungun membentuk tim peninjau lapangan sesuai SK Bupati nomor:188.45/0180/Ad.Pemb- 2015 tanggal 16 Januari 2015.
Kegiatan penanggulangan bencana alam berdasarkan usulan pangulu kepada camat dan camat mengusulkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Seorang Oknum Kantor Kelurahan Diringkus Polisi, Diduga Pungut Biaya Urus KK dan KTP
Untuk pembelian 516 unit sangkur di CV HB, pihak Satpol PP Simalungun juga diduga melakukan Mark up anggaran Rp111.430.200.
Untuk pembelian 516 kopel juga terjadi dugaan Mark up Rp41.770.200. Untuk pembelian topi pet juga terjadi Mark up anggaran Rp14.835.000.
Sementara Kadis Infokom Simalungun Edwin Simanjuntak meminta taslabnews menanyakan hasil temuan BPK ke Inspektorat.