TASLABNEWS, ASAHAN-Di Desa Buntu Pane, Kecamatan Buntu Pane, menuju Dam Serbangan di Desa Pondok Bungur Kecamatan Rawang Panca Arga Asahan akan dibangun bendungan dan saluran suplesi sepanjang 32 kilometer (km), dari bendungan.
Rencana pengerjaan bendungan dan irigasi. |
Itu dikatakan Kadis Infokom Asahan Rahmat Hidayat Siregar, Jumat (22/3). Menurut Dayat, pembangunan bendung Daerah Irigasi (DI) Sei Silau ini dibiayai oleh pemerintah pusat
melalui APBN murni dari Kementerian PUPR.
Proyek sudah mulai dikerjakan oleh kontraktor WIKA – MODERN, KSO (PT. WIJAYA KARYA – PT. MODERN, KSO) sejak bulan Oktober 2018 dan akan berakhir pada 31 Desember 2021 dengan nilai kontrak Rp203.557.904.000 untuk Tahap 1.
BERITA LAINNYA:
Pembangunan meliputi pembangunan bendung 1 unit yang berada di Desa Buntu Pane, Kecamatan Buntu Pane dan pembangunan saluran suplesi sepanjang 8 KM dari bendung menuju ke Desa Urung Pane, Kecamatan Setia Janji.
Proses pengerjaan bendungan dan irigasi. |
Selanjutnya pembangunan saluran suplesi akan dilanjutkan pada Tahap 2 dari Desa Urung Pane dan akan berakhir di dam serbangan di Desa Pondok Bungur Kecamatan Rawang Panca Arga sepanjang 24 KM.
Sebelum pelaksanaan proyek ini sudah melalui tahapan ganti rugi lahan sebanyak 278
Persil dengan luas 57,44 Ha yang berada di 4 desa di Kecamatan Buntu Pane (Desa
Buntu Pane, Ambalutu, Karya Ambalutu dan Prapat Janji) dan 2 desa di Kecamatan
Setia Janji (Desa Sei Silau Barat dan Urung Pane).
Selama ini ketersediaan air dari sungai bunut tidak mencukupi untuk mensuplay air
untuk persawahan di kecamatan Rawang Panca Arga dan sebagian di Kecamatan Meranti sehingga petani memanfaatkan air untuk persawahannya dari air buangan kebun dan hujan.
Akibatnya petani hanya dapat melakukan penanaman padi paling banyak 2 kali setahun.
Proyek pembangunan bendung dan saluran suplesi ini dimaksudkan untuk mengatasi
permasalahan kekurangan debit air di areal persawahan tersebut dan dapat mensuplay
air persawahan seluas 8.533 Ha di kecamatan Rawang Panca Arga dan sebagian di
Kecamatan Meranti.
Dengan jaminan ketersediaan air tersebut maka petani dapat
meningkatkan indeks pertanamannya dengan melaksanakan pertanaman padi menjadi lebih dari 2 kali setahun bahkan bisa menjadi 3 kali setahun karena air selalu tersedia.
Disamping itu lahan sekitar persawahan yang selama ini beralih fungsi ke tanaman
kelapa sawit dapat kembali beralih fungsi ke tanaman padi karena air sudah tersedia
sepanjang waktu.
Pada akhirnya dengan pembangunan bendung dan saluran suplesi ini dapat dicapai peningkatan produksi beras di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Asahan sejalan dengan kebijakan nasional pemerintah dalam upaya meningkatkan ketersediaan pangan nasional khususnya beras. (Syaf)