Wagubsu Musa Rajecksah makan bersama UAS dan melihat penangkaran rusa. |
Menurut Ijeck, wafatnya ibunda UAS tidak hanya menyelimuti duka bagi UAS dan keluarga. Melainkan juga membuat umat Islam berduka, karena keberhasilan seorang ibu seperti sosok ibunda UAS, almarhum Hj Rohana telah mengantarkan seorang anak yang berhasil di dunia dan di akhirat nantinya.
Polres dan Kejari Bungkam, KPK Diminta Tangani Kasus Dugaan Mark Up Anggaran di Setdakab Simalungun.
Tabrakan Beruntun di Jalinsum Siantar Tanah Jawa, 1 Orang Tewas
“Maka selagi masih memiliki ibu wajib kita berbakti. Sebab, dari doanyalah yang akan mengantarkan kita berhasil. Meski ibunda Ustad sudah meninggal, saya mengajak Ustad Abdul Somad untuk menemui ibu saya,” ujar Ijeck sembari menyebutkan selama ini UAS sudah sering datang di kediamannya maupun di kediaman orangtuanya.
Sementara itu, UAS dalam tausiahnya mengingatkan kepada kaum muslim untuk berserah diri dan tawakal kepada Allah SWT. Dengan begitu, Insya Allah kata dia, kita akan menjadi seorang yang bertakwa.
Dalam kesempatan itu, UAS juga menyampaikan rasa harunya atas sambutan hangat dari keluarga besar H Anif.
Menurut UAS, sosok seorang ibu merupakan sosok yang sangat mulia. Hal ini dikarenakan ketika seorang ibu mengandung dan melahirkan seorang anak itu merupakan perbuatan yang mulia.
Turut hadir pada jamuan makan malam tersebut, mantan Menteri Agama RI, Said Agil Husin A. Munawar, ibunda Wagub Sumut, Hj Sarifah Rahmah serta sejumlah keluarga besar Wagub Sumut.
“Apalagi saat memberi makan rusa-rusa ini, tak henti-henti senyum Ustadz Somad. “Masya Allah, sungguh indah ciptaan Allah ini, hilang lelah hilang letih ini begitu melihat keindahan alam ciptaan Allah,” begitu Ustadz Somad berkali-kali bersyukur kepada Allah,” bebernya.
UAS sendiri dimulai sejak Sabtu (23/3/2019) sudah berada di Masjid Raya Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Selanjutnya, rombongan Ijeck dan UAS berkunjung ke Kampung Besilam untuk bertemu dengan Tuan Guru Besilam, Minggu (24/3/2018).
Rombongan tiba di Kampung Islam Babussalam, sekira pukul 10:00 WIB dan disambut sekira ribuan warga yang tak menghiraukan teriknya matahari.
“Saya dan Ustad Abdul Somad datang ke Babussalam, ke tempat bersejarah ini untuk bersilaturahmi dengan Tuan Guru Babussalam, Syekh Hasyim Al Syarwani dan meminta doanya, karena kita tahu ulama kita, Ustad Abdul Somad masih dalam keadaan berkabung,” kata Ijeck.
Tuan Guru Babussalam X, Syekh H. Hasyim Al Syarwani pun mendoakan UAS agar diberi ketabahan dan kekuatan setelah ibunya meninggal. Beliau juga berdoa agar Ustad Abdul Somad bisa sukses dan diberikan kesehatan.
Babussalam bukan tempat yang asing bagi UAS karena menurut pengakuannya, dia dan keluarganya mengunjungi Kampung Islam ini paling tidak sekali setiap tahunnya. Dalam kesempatan itu, ulama kondang ini juga meminta agar Tuan Guru Babussalam terus mendoakannya.
“Saya dan keluarga dulu setiap tahunnya paling tidak sekali berkunjung ke sini. Jadi saya cukup kenal Babussalam. Sekarang saya memohon agar Tuan Guru terus memasukkan saya dalam doa, setelah salat, tahajud, besuluk, setiap saatlah ketika Tuan Guru berdoa,” ujar UAS.
Ustad Abdul Somad mengaku saat ini hatinya mulai terhibur. Apalagi Wagub Sumut telah membawanya hingga ke Besilam bertemu Tuan Guru.
Setelah bersilaturahmi ke Kampung Islam Babussalam, rombongan langsung bertolak menuju Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang. Kemudian UAS meninggalkan Sumut menuju Jakarta ba'da ashar. (pjc/int/syaf)