TASLABNEWS, TANJUNGBALAI-Ada yang aneh dalam pemberian subsudi perawatan dan pembeluan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan pejabat Pemko Tanjungbalai, Sumatera Utara. Ternyata meski tak terdaftar di bagian umum, namun beberapa kendaraan itu mendapat subsidi dari APBD 2018.
 |
| Ketua GM Pekat IB Tanjungbalai Mahmudin alias Kacak Alonso |
Hal itu menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) nomor:66.C/LHP/VXIII.MDN/06/2019 tanggal 24 Juni 2019.
Itu dikatakan Ketua GM Pekat IB Tanjungbalai Mahmudin alias Kacak Alonso kepada taslabnews, Sabtu (3/8).
BERITA SEBELUMNYA:
Gawat, Mobil Dinas di Pemko Tanjungbalai Dipakai Oknum Pejabat yang Tidak Berhak,
Perawatan dan BBM nya Ditampung di APBDBiaya Perawatan Kendaraan Dinas dan BBM di Setda Tanjungbalai Rp2,2 Miliar Diduga di Mark
Menurut Kacak, ada beberapa mobil yang tidak terdaftar di bagian umum, setdako Tanjungbalai. Tapi beberapa mobil yang digunakan itu mendapat subdidi biaya perawatan dan pembelian BBM.
Ada pun menurut Kacak mobil yang tidak terdaftar itu yakni mobil dengan nomor polisi BK 625 V, BK 1007 Q, BK 8031 Q, BK 8515 V, dan BK 1032 Q.
Dimana untuk BK 625 V mendapat biaya perawatan Rp700 ribu, pembelian BBM Rp10.985.400 atau totalnya mencapai Rp11.685.400.
Sedangkan untuk mobil BK 1007 Q memeroleh biaya perawatan dan BBM sebesar Rp15.239.800
BERITA LAINNYA:
Pelaku Begal Ditembak Personel Polsek Kualuh Hulu Labuhanbatu
Ngaku Dukun Warga Simalungun, Deli Serdang, dan Sergai Ditangkap Polisi di Simalungun
Tersangka Pembobol di SDN No.134409 di Tanjungbalai dan Penadahnya Diringkus
Untuk mobil BK 8031 Q mendapat subsudi perawatan dan pembeluan BBM sebesar Rp19.165.400.
Mobil BK 8515 V menerima subsidi dari APBD 2018 untuk biaya peraeatan dan BBM sebesar Rp9.852.000. Terakhir mobil BK 1032 Q menerima subsidi perawatan dan BBM sebesar Rp475.000.
Akibat pemberian subsudi tersebut, menurut BPK negara mengalami kerugian Rp56.417.600. (Syaf)
