TASLABNEWS | ASAHAN-Tiga rumah milik warga Lingkungan 9, Kelurahan Umbut Baru, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan Sumatera Utara ambruk dan rata dengan tanah.
Ambruknya ketiga rumah tersebut akibat tanah di atas bangunan rumah yang terletak di bibir Sungai Silau amblas.

Ketiga rumah yang ambruk masing-masing milik Anwar Efendi, Muhamad Syahwal dan Fitriani, yang masih satu keluarga.
Selain mengakibatkan tiga rumah ambruk, peristiwa itu juga mengancam beberapa rumah lainnya yang ada di sepanjang bantaran Sungai Silau.
Menurut salah seorang korban yang rumahnya ambruk Anwar Efendi, kejadiannya itu, Sabtu (7/12/2024) sekitar jam 23.00 WIB.
“Waktu itu saya lagi rebahan akan tidur, namun tiba-tiba saya di beritahu cucu saya bahwa tanah mulai retak. Sepontan saya menarik keluarga yang lain untuk menyelamatkan diri. Tidak lama sekitar 10 menit rumah ini pada ikut turun tanahya. Dampaknya yang sudah roboh ada tiga rumah,” kata Anwar Minggu (8/12/2024).
Menurut Anwar wilayahnya tersebut memang rawan sekali terkena abrasi dari Sungai Silau. Bahkan kata dia, tiap hujan lebat sering terjadi abrasi.
“Pernah memang kejadian seperti ini. Setiap turun hujan besar air pasti meluap dan kalau airnya turun tanah ikut turun jadi menyeret bangunan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Camat Kisaran Timur Saiful Pasaribu, mengatakan, ada tiga rumah yang ambruk karena ambrasi Sungai Silau.
“Bahkan posisinya sudah ada yang pondasinya mengantung,” ungkapnya.
Adapun rumah warga yang ikut terdampak dari abrasi sungai rata-rata mengalami retak di bagian lantai dan dinding.
Beruntung peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Atas kejadian ini, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tetangga dan saudara terdekat, karena khawatir akan kondisi rumahnya yang terancam ambruk.
Untuk saat ini pemerintah akan mendata dan akan segera memberikan bantuan.
“Saat ini pemerintah masih mendata dan akan segera memberikan bantuan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama Kepala Lingkungan 9 Burhanudin Nasution, mengatakan, salah satu penyebab abrasi karena adanya tambang pasir tak jau dari lokasi abrasi.
“Salah satu penyebab ya karena tambang pasir, tak jau dari sini, semenjak ada tambang pasir di duga tanah tersedot dan ambrol, ” ucapnya. (Edi/Syaf)