TASLABNEWS, JAKARTA-Di tengah derasnya arus informasi digital, media online kini tidak hanya berperan sebagai penyampai berita, tetapi juga menjadi penjaga akal sehat publik dari maraknya kabar yang beredar tanpa verifikasi di media sosial.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (PP IWO) Teuku Yudhistira mengatakan, di era revolusi digital yang telah mengubah cara manusia berkomunikasi, bekerja, bahkan berpikir, wartawan online memegang peran strategis dalam menjaga kualitas informasi sekaligus meneguhkan nilai-nilai kebangsaan.

“Dalam situasi seperti ini, wartawan online tidak sekadar pelapor peristiwa, tetapi juga penjaga akal sehat publik. Mereka bukan hanya menyampaikan berita, tetapi juga menuntun arah moral dan nilai informasi bangsa,” ujarnya, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-III PP IWO di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, media sosial memang telah membuka ruang kebebasan berekspresi, namun di sisi lain juga melahirkan kebisingan informasi. Banyak kabar yang tidak diverifikasi beredar tanpa filter, bahkan sering memicu kesalahpahaman di masyarakat.
“Media sosial melahirkan kebebasan, tetapi juga kebisingan. Fakta informasi sering kali terdistorsi. Masyarakat menelan mentah-mentah kabar yang belum tentu benar, tanpa pengawasan kode etik jurnalistik dan tanpa mekanisme verifikasi,” ungkapnya.
Ia menilai, kondisi tersebut menjadi tantangan serius bagi media arus utama, khususnya media online, untuk tetap berpegang teguh pada prinsip profesionalisme dan kode etik jurnalistik.
Lanjut Yudis menegaskan, keberadaan media online bukan untuk bersaing dengan media sosial, melainkan menjadi penuntun publik dalam memilah serta memahami kebenaran informasi.
“Media online justru hadir untuk meluruskan, memberi konteks, dan menyehatkan ekosistem informasi nasional. Karena itu, wartawan online harus terus memperkuat kapasitas dan integritasnya,” tegasnya.
Rakernas ke-III IWO tahun 2025 ini mengusung tema “Peran IWO dalam Elaborasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045.” Menurutnya, tema tersebut merupakan hasil refleksi kolektif atas peran media dalam perjalanan bangsa menuju satu abad kemerdekaan Indonesia.
“Tema ini tidak lahir dari ruang kosong. Asta Cita, yang berisi delapan cita-cita besar bangsa, menegaskan pentingnya pembangunan manusia unggul, ekonomi berkelanjutan, lingkungan hidup lestari, pemerintahan bersih, serta supremasi hukum yang berkeadilan. IWO hadir untuk memastikan seluruh proses itu dikawal melalui kekuatan informasi yang berimbang dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, bahwa IWO akan terus berada di garda terdepan dalam membentuk opini publik yang sehat dengan mengedepankan profesionalisme dan independensi.
“Kami tidak hanya membangun organisasi, tetapi juga peradaban informasi yang beretika. Di tengah kebisingan digital, IWO harus menjadi jangkar moral dan pemandu arah literasi bangsa,” bebernya..
Di tempat yang sama , Gubernur DKI Jakarta Pamono Anong, yang diwakili oleh Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim menyampaikan, apresiasi kepada jajaran IWO yang konsisten menjaga marwah jurnalisme profesional di tengah disrupsi digital.
Ia menilai, keberadaan IWO merupakan mitra strategis pemerintah dalam membangun literasi digital dan melawan hoaks di ruang publik.
“Dalam menjalankan roda pemerintahan, kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi dengan insan media, terutama IWO yang memiliki jaringan luas dan semangat independen. Bersama, kita jaga ruang digital agar tetap sehat dan produktif,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Kehormatan IWO, Jenderal Pol (Purn) Agus Andrianto, menekankan pentingnya integritas dan kode etik bagi seluruh anggota IWO agar kepercayaan publik terhadap media online tetap terjaga.
“Profesionalisme dan integritas adalah benteng utama wartawan online. Di era ketika informasi begitu mudah dimanipulasi, jurnalis IWO harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kebenaran dan menegakkan etika,” tegasnya.
Rakernas III PP IWO secara resmi dibuka oleh perwakilan Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, didampingi Ketua Umum IWO Teuku Yudhistira serta jajaran pengurus pusat. Acara tersebut dihadiri oleh pengurus PP, PW, dan PD IWO se-Indonesia, tokoh media, serta perwakilan lembaga pemerintah.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi IWO untuk memperkokoh peran media online dalam mengawal peradaban digital bangsa menuju Indonesia Emas 2045. (Edi/syaf)


























